Chapter 27: "The Truth"

26 7 58
                                    

Happy Reading
.
.

Btw, dr judul apa yang terlintas di pikiran kalian?
.
.
.
.










Disiang yang panas saudari kembar Assegaf sedang menikmati sejuknya Ac di salah satu Mall ternama di kota. Karena kesibukan keduanya yang banyak menyita waktu jadi mereka menyempatkan untuk sekedar berjalan-jalan bersama.

Tak seperti dulu, disaat usia mereka masih 7 tahun, tiap sore mereka akan bermain berdua.
Hanya sekedar berjalan-jalan di sungai, bersepeda ataupun bermain lumpur dekat perosotan.

Semakin bertambah usia mereka, semakin berkurang waktu untuk Quality time .

"Rey itu tas nya lucu"

"Eh Ai, Gue mau totebag kuning masak"

"Ih ih, Sepatunya bagus. Ai mau yang ijo"

Keduanya sibuk mengomentari ini dan itu di sepanjang jalan yang dilewati.
Kadang keduanya juga mencoba banyak pernak-pernik yang terpajang di dalam toko.

Tanpa membelinya.

Iya hanya sekedar melewati dan mengomentari:))






"Rey, gue laper"

Rey melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya

Oh sudah waktunya jam makan siang.

"Yaudah ayo ke foodcourt"

Saat diperjalanan menuju foodcourt mata Rey menangkap siluet seseoranv yang familiar.

"Eh Ai Ai"

"Paan sih Rey. Ayo makaaan" rengek Ai sambil menarik-narik lengan kurus Rey.

"Tunggu dulu, itu Mas Rama kan ya?"

Ujar Rey sambil menunjuk seseorang yang ia maksud.

"Eh. Masa mas Rama jalan sama cewek. Kan Mas Rama gapunya cewek" jawab Ai. Tapi ia tak memungkiri bahwa seseorang yang ditunjuk Rey itu sangat mirip dengan Mas Rama.

Atau....

Itu memang Mas Rama?

Sedang merangkul seorang gadis yang terlihat mungil di sebelahnya.

"Samperin cobak"

Keduanya berjalan mendekati kedua orang itu.

Puk


"Eh. LOH Byan"

Rey terkejut karena tiba-tiba dari belakang Byan menepuk pundaknya.
Ai juga sama terkejutnya, karena.... tunggu sepertinya Ai mencium bau-bau asap yang aneh.

"Kalian ngapain mengendap-endap gitu?" Tanya Byan bingung

Karena tadi matanya tak sengaja menangkap kekasih nya aduh bersama seseorang sedang berjalan mengendap-endap.
Byan penasaran dan akhirnya memutuskan untuk menghampiri mereka.

"Nggak kok" ujar Rey

"Eh Rey. Mas Rama nya ilang" ujar Ai sembari menepuk-nepuk lengan Rey.

Keduanya kelimpungan, menoleh kesana kemari guna mencari seseorang yang tadi mereka liat.

"Kalian lagi nyari apa sih?" Tanya Byan

"Eh Itu mereka di Foodcourt. Yuk"

Rey berjalan dengan tergesa sambil menarik pergelangan tangan Byan.

Diary's AssegafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang