"Special Valentine"

34 6 90
                                    

Warn: "chapter ini chapter special.
Gaada hubungannya sama chapter sebelumnya atau chapter selanjutnya.
Tapi alur ceritanya nggak keluar dari cerita awal "

🎥Action! 🎬




"Selamat hari Valentine Cassie"

"Terima kasih ya"

"Selamat hari kasih sayang princess"

"Makasih kak"

"Happy Valentine cantik"

"Thank you ya"

Cassie tersenyum manis seperti biasa, dengan sabar ia menerima satu-persatu batang cokelat dan tangkai bunga yang disodorkan padanya.
Untung ia selalu membawa totebag di tasnya, karena ia sudah menduga hal ini akan terjadi.

Dari belakang Andre sudah tersenyum maklum melihatnya, ia berlari dan merangkul bahu sempit Cassie.

"Wih tuan putri, dapet persembahan dari rakyatnya. Bagi dong"

Cassie menoyor dahi Andre agar menjauh dari wajahnya

"Iya iya. Samperin ke kelas gue ajah"

"Mantap, kalau gitu gue ke kelas dulu ya. Papay cess"

Cassie mengangguk, lalu berjalan menuju loker nya.

Dari ujung koridor, seseorang bersembunyi, hanya melihat adegan di depan sana dengan pandangan sendu.
Otak nya menimbang-nimbang, harus kah ia muncul ke hadapan Cassie.

Tenang, ia takkan cemburu hanya karena modus murahan seorang Andre.

Ah tak sadar diri jika dirinya pun di cap playboy seantero jagat raya.

Setelah melihat Andre pergi, Juno pun melangkahkan kakinya hendak menghampiri Cassie.

Iya dia Harjuno Jimin.

"Cassie"

DEG

Cassie mematung di depan pintu loker, tangannya yang hendak membuka pintu menggantung diudara saat mendengar suara Juno tepat dibelakang punggungnya.

Tak ada niatan berbalik, apalagi bertatap muka. Meski ia menyimpan sedikit rindu, ingat... hanya sedikit.

Semua berlalu begitu cepat, tiba-tiba saja tubuhnya di balik secara paksa oleh kedua tangan Juno.
Mau tak mau, akhirnya kedua matanya bersitatap dengan rahang tegas itu, karena Cassie tak pernah berani bertatap mata dijarak yang sedekat ini.

Cassie menahan nafas begitu wajah Juno perlahan mendekat, membuat pandangan Cassie seketika terfokus pada kedua bibir tebal milik Juno.
Cassie menelan ludahnya gugup saat perlahan hidung keduanya menempel.

Sial

Jantungnya berdebar kuat.

Fyuh

Dengan lancangnya Juno meniup bibirnya yang terkatup.
Cassie berkedip beberapa kali tapi tak bisa bergerak.
Pandangannya terkunci begitu Juno mengangkat dagunya dengan ibu jari dan telunjuknya.
Kedua manik obsidian yang penuh dengan aura dominan itu selalu mampu membuatnya terpaku.
Seolah-olah ada lubang hitam besar yang menelannya bulat-bulat pada ruang kosong tak berujung.

"Jantungmu.... berdebar kuat, itu karena ku kan" ujar Juno dengan suara rendahnya.

Cassie bahkan tak lagi mampu berkedip saat suara Juno mengalun lembut di telinganya.

Diary's AssegafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang