05. Kakak Kelas

125 10 1
                                    

Jika segala sesuatu dapat di selesaikan dengan kata maaf, lalu untuk apa ada hukum dan polisi?
.

Kenapa tidak?
Selagi kita masih bisa berbicara🍁
.
.
.
.
.

~AZRIEL~

Saat pembagian kelas akhirnya aku Gabriella dan Berlyana satu kelas.

Setelah masuk ke kelas 10 IPA 1 aku langsung duduk di barisan ke dua dekat jendela. Sedangkan Gabriella dan Berlyana duduk sebangku di depan ku.

"Masih sepii...mungkin belum nemu kelasnya dimana"batin ku, karena keadaan kelas masih sepi.

"El! I gak papa kan lo duduk sam yang lain?"tanya Berlyana

"Gak papa lah orang gue bukan anak kecil lagi Ana! "geram ku.

"Iya, cuma mastiin aja sih El! Sewot mulu lo"Timpal Gabriella

"Bodo am—"

"Assalamualaikum anak-anak"ucap sang guru.

"Waalaikum salam bu"

"sebelumnya perkenalkan nama saya Ririn kalian bisa panggil saya Bu Ririn,saya adalah guru mata pelajaran fisika dan juga wali kelas kalian disini. Ibu harap kalian bisa berprestasi dan membanggakan sekolah ini ya. "

Pelajaranpun dimulai......

💧💧💧💧💧

kring!! Kring!!
Bel istirahat pun berbunyi ,semua murid pergi ke kantin untuk mengisi perus mereka agar bisa berfikir kembali,setelah berjam-jam belajar.

"El! Gak kantin lo? "Tanya Gabriella

"Males! Lo aja sama Ana sana"

"Yaudah kita duluan El"kata Berlyana

"Ah gak asik lo! Yaudah kita duluan"kesal Gabriella dan langsung pergi.

"Bosen juga sendirian disini...mending cari tempat yang enakkan lah"pikirku

Aku pun terus melangkah entah kemana, yang lasti hanya ingin sendiri untuk menenangkan diri,aku pun berhenti saat dibelakang taman sekolah yang lumayan untuk menenangkan diri sejenak. Langsung saja aku duduk di bawah pohon dan menyumpal telingaku dengan earphone,mendengarkan alunan musik yang sangat ku suka.

Lagu dari 'Yoon Mirae' Always, sangat membuatku tenang,tetapi ketenangan 2menit itu langsung hilang dengan suara berat seseorang, ku tolehkan wajah ku ke kanan dan ternyata dia adalah Ketua Osis di sini.

"Mau bolos?"tanya nya padaku.

"Nggak kok, eum.. Anu...kak tadi cuma cari angin aja, iya cari angin kak! hehe"jawabku dengan alibi cari angin

"Udah bel cepat masuk kalo ada guru yang lihat, kamu bisa di hukum!" kata dia mengingatkan.

"eh.. Iya kak"jawabku yang langsung lari terbirit-birit.

Kecepatan ku susah berhenti dan akhirnya menabrak 3 orang yang tengah mengobrol. Seketika mereka berjatuh bersamaan saling timpa menimpa,aku langsung terduduk jauh dari mereka.

"Anjirr!kaki gue!! "Pekik seseorang yang berada ditengah.

"Ye nyet! Pelanin dikit suara lo!"timpal yang satunya.

"Woy jalan pake mata dong! Gak liat ada orang hah?!"Tanya seorang permpuan yang sudah berdiri.

"Maaf ka ma—"

"Maaf lo bilang?kalo kaki gue patah emang ada manfaatnya maaf lo?"potong orang yang pertama tadi.

"lah emangnya jalan pake mata Sher?"ucap perempuan bernama Checilya.

"Kagak usah nyaut nyet!biar si Sherly ajalah yang kasih pelajaran nanti, mana sakit lagi kaki gue lo timpa Chel!"kesal dia yang bernama Sasha.

"Nyok lah badan gue juga sakit ni"setelah merka berdua pergi kini hanya aku dan dia saja saling pandang.

"Lo bisa jalan gak sih?"tanya nya yang bernama Sherly

"Ya bisalah lo gak liat,jangankan jalan lo aja bisa liat gue lari dasar bego,mana ada jalan pake mata? Yang ada pake kaki! KAKI! Lo tau kaki? Disekolahin tapi gak ngerti jalan pake apa"desis ku

"Lo! Awas lo gue akan bikin perhitungan sama lo"ancam nya.

"Gak peduli tuu"acuh ku

"Bacot awas aja lo"

"Dasar kakak kelas cabe!"batin ku,udah di baikin malah ngerendahin.

~SWTR~
.
.
.
.
.

Semoga makin suka sama jalan cerita SWTR
Dan Jangan lupa vote terus untuk cerita

Stay with the rain ini guys,saya berharap banyak dari kalian untuk baca cerita saya ini.Thank you all. I❤u guys.

~Sabrinaatae~

Stay With The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang