26. A Little Memory First (Sudah Revisi)

81 7 0
                                    

Jika memang benar ingatan itu kembali dan yang aku rasakan itu seperti ada di sekitarku, biasakah aku tanya siapa kah gadis manis itu?.🍁

.
.
.
.
.

~ARKHAN~

"Alan ayok kita main ayunan! Ayok! Ayok!"ucap gadis kecil yang baru menginjak usia 6tahun itu langsung berlari menuju ayunan yang di gantung di pohon.

"Jangan lari-lari! Nanti kamu jatuh!"peringat Arkhan kecil yang membuat laju gadis itu melambat.

Kemudian gadis itu menaiki ayunan yang ada di bawah pohon itu dengan Arkhan yang mendorongnya dari belakang.

"Alan nanti kalau kita udah besar Alan bakal tetap jaga aku gak?"ucap gadis kecil itu sambil melirik Arkhan yang ada di belakangnya sambil tersenyum manis.

"Acel kamu itu cantik,kayak bunga matahari."batin Arkhan kecil sambil tertawa melihat gadis itu.

"Alan bakal tetap jaga kamu Kok"ucapan Arkhan membuat gadis itu tersenyum senang.

"Alan ayo lebih kenceng! Ayok!"gadis berambut sebahu itu sangat girang hingga ia lupa jika dia tidak boleh sampai kelelahan.

Gadis itu kini sesak napas, Arkhan yang melihatnya khawatir." Acel Kamu kenapa? Kamu sesak napas? "ucap Arkhan kecil khawatir,gadis itu tak menjawab melainkan malah menagis menahan perutnya yang sakit.

"A-alann sakitthh"gadis itu kini merintih dan memegang perutnya dengan keras.

"Ka-kamu kenapa sih? Aku antar pulang ya?"Arkhan langsung menggendong gadis itu di punggungnya dan berjalan keluar dari taman.

"Alaann sakit bangettt"gadis itu kini menangis dengan kencang karena menahan rasa sakit yang ada di perutnya.

"Tahan dulu bentar lagi sampai"Arkhan sedikit berlari untuk menuju rumah yang sudah di depannya.

Namun tak disangka sebuah motor telah menyerempet kedua anak kecil tersebut hingga ke sisi jalan. "Aww... Eughh...Alan! "ucap gadis itu dengan kerasnya karena melihat temannya sudah terkapar lemas disisi ujung jalan sana.

"Acellh...Aku gak papa"Arkhan kecil langsung tak sadarkan diri, orang tua mereka yang mendengar teriakkan anaknya langsung keluar rumah.

Kemudian orang tua Arkhan yang melihatnya langsung membawa putra kecilnya itu ke rumah sakit.

Sedangkan orang tua gadis itu kini menahan anaknya agar tak menyusul mobil yang kini sudah melaju dengan cepatnya.

Gadis yang melihat itu menangis histeris karena temannya sudah terluka karena dirinya."Mama! Alan ma! "gadis itu melupakan kesehatannya sendiri karena menangis histeris, tak lama kemudian ia sudah pingsan di pangkuan ibunya.

💧💧💧💧💧

Lagi-lagi Arkhan ditegur oleh pak Anton guru olahraga SMA Taruna Jaya,karena ia tak konsentrasi pada bola di depannya.

"Arkhan! Ayo dong fokus!"tegas pak Anton yang langsung membuat Arkhan tersentak dan langsung melanjutkan permainan yang tadi, karena ia sempat terkena bola.

Stay With The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang