20. A Fight (Sudah revisi)

100 7 0
                                    

Percuma saja ada arti kata 'sahabat' jika mengatas namakan hanya untuk memeras ataupun memandang fisik seseorang, justru jika bersahabat tak usah memandang apapun selagi memang nyaman berteman dengannya.🍁

.
.
.
.
.

~ARKHAN~

Di pagi hari Arkhan sudah bersiap pergi ke sekolah,setelah berpamitan ia mengeluarkan motornya di garasi lalu mengendarainya membelah kota jakarta yang sedikit padat.

Setelah sampai di sekolahnya ia langsung menuju kelas, saat sudah masuk ia langsung dihadiahi pemandangan yang absurd.

kelasnya kacau seperti kapal pecah, siswa-siswi pun ada yang sudah babak belur,ada yang sedang merapihkan kekacauan ini dengan membenarkan meja yang sudah terjungkil, kursi yang patahlah,dan lain sebagainya.

Pertanyaannya mengapa kelasnya bisa se-absurd begini? Memangnya mereka itu sedang mengadakan apaan nih? Prank?.

Arkhan yang melihat Hikam dan Chakra yang sudah babak belur di paling belakang kelas, ia langsung menghampiri keduanya yang sedang meringis kesakitan.

"Lo pada kenapa?"tanya gue sambil melihat ke sekeliling kelas yang benar-benar susah hancur.

"Nah ini kelas juga kenapa berantakan begini?"lanjut gue sambil membantu mereka berdua berdiri tegak.

"Ashh...ini semua gara-gara si-ashh..Aldi kelas 12 ips 2 itu Ar"sontak Arkhan langsung mengepalkan kedua tanganya dia sudah tersulut emosi.

"Brengsek!"gumam gue sambil membantu mereka ke arah bangkunya.

"Lo pada tunggu disini,gue akan bales perbuatan mereka"setelah itu ia langsung menghampiri kelas 12 ips 2 yang tak terlalu jauh dengan kelasnya.

Saat sudah berada di depan kelas 12 ips 2,Arkhan sudah melihat orang yang ia cari, tanpa basa-basi ia langsung melayangkan pukulan pada kakak kelasnya itu.

Arkhan semakin membabi buta,ia hilang kontrol jika menyangkut dengan sahabatnya.

Meskipun ia juga babak belur gara-gara hanya melawan dengan sendiri, tapi tak ada niatan untuknya melepaskan begitu saja orang yang sudah menyakiti sahabatnya.

"Ar stop!stop Ar, kita selesain baik-baik"ucap Chakra bersama Hikam yang sudah menguncinya agar tak terus emosi.

"Orang kayak mereka gak bisa dibaikin!"ucap gue terkesan dingin,gue menggeram kesal saat temannya Aldi sudah menghina Hikam.

"Apaan maksud lo!?"teriak Arkhan yang sudah melepaskan rangkulan Chakra dan juga Hikam.

"Kenapa lo gak terima? Bahwa sahabat lo itu adalah anak haram?! Iya? "ucap cowok yang ber name tage Danish Zerro dengan senyum devilnya.

"Tutup mulut lo! "tunjuk Chakra pada Danish dengan napas yang memburu.

"Udah, kita balik aja"ucap Hikam dengan lirih dan langsung meninggalkan mereka dengan perasaan nyeri di dalam tubuhnya.

Arkhan dan Chakra yang melihat punggung sahabatnya itu menggeram kesal pada mereka yang sudah mengganggu ketenangan mereka.

"Kalo lo pada sekali lagi buat ketenangan kita terusik, siap-siapa aja say good bye sama semua orang di sekolah ini"

mereka yang mendengar tuturan Arkhan menahan emosinya untuk tak berbuat gegabah kali ini, tetapi ia akan membalasnya lain waktu.

"Kita balas lain waktu, dan saat waktu itu tiba kita hancurin semua apa yang dia punya"ucap Aldi pada kedua temanya sambil menyeringai.

Stay With The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang