10. He Is A Chakra? (Sudah revisi)

110 6 0
                                    

Betapa senangnya jika perasaan yang timbul dan membebani hidup kita selama bertahun-tahun,kini dapat ditukar dengan yang baru dan lebih baik?.🍁
.
.
.

.
.

~BERLYANA~

Saking asiknya baca buku di perpustakaan,ia lupa untuk bergabung bersama kedua sahabatnya, gadis itu pun langsung bergegas untuk pergi ke kantin.

"Mampus 10menit lagi istirahat habis."gumamnya.

Tak ada waktu lagi gadis itupun berlari, karena jarak dari perpus ke kantin lumaya jauh. Jadi ia berniat berlari saja agar tidak memakan aktu lebih banyak lagi.

Tetapi saat ia berlari, dari arah kiri ada seseorang yang hendak keluar kelas, tetapi iapun berlari sangat kencang dn seketika mereka pun jatuh mengenai lantai.

"Arrghh.... Kamvret!."Pekik seseorang yang sudah ia tabrak tadi. Iapun bergegas berdiri untuk menolongnya, dan meminta maaf pada orang tersebut.

"Ehh.... Maaf-maaf."ucapku pada orang ith, aku pun mengukurkan tanganku padanya, kemudin ia menerima uluran tanganku.

"Makasih ya!."

"Maaf ya!." ucap kita bersaman. Kita pun mulai senyum-senyum tidak jeas. Tetapi kemudian laki-laki itu mengulurkan tangannya padakun.

"Chakra"ucpnya sambil tersenyum manis kearahku, akupun membalas ularannya dan tersenyum.

"Berlyana" 1menit berlalu kiata saling bertatap dan tesenyum, iapun membuka suara kembali.

"Mau kemana?."tanya chakra padaku.

"Kantin"jawabku sambil melepaskan jabatan tangan yang sudah 1menit masih bersatu demgan tangannya.

Seketika pula kami menjadi canggung.

"Oh... Sama dong, barengan aja! Masih ada waktu 8menit! buat makan."ajak dia yang melihat jam hitam di pergelangannya.

"Hm... Ayo"jawabku agak sedikit ragu, kemudian kami pun berjalan kearah kantin sambil becakap-cakap untuk memecah keheningan.

Akhirnya 1menit berlalu,kami pun sampai di kantin. Chakra pun pamit bergabung bersama temannya.

"Yaudah gue ke temen gue dulu ya! Bye Ly!"serunya kearahku, beranjak pergi dan bergabung bersama temannya di pojok kantin.

Akupun menolehkan pandangan pada temanku yang sedang menatap kesal, ku hampiri meja mereka dan duduk di sebelah gabriella.

"Kenapa lo berdua? Jangan liatin gue kayak gitu, seremin anjir lo pada! "kesalku yang langsung memakan mie ayam yang sudah mereka pesankan.

Memang the best!

"Lo tuh! Arghh...kebiasaan banget sih, kalo udah di perpus atau tumpukan buku itu, lo suka lupa waktu banget Ana! "ucap gabriella yang kini kembali melahap baksonya.

Lalu melanjutkan omongannya, seketika itu aku kesal terhadapnya, dasar mata duitan!.

"Eeh... Iya lo juga suka lupa bayar tau! Mana?"tangannya pun terulurkan untuk meminta uang.

Stay With The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang