17. Desired Presence (Sudah revisi)

93 6 0
                                    

Terkadang kamulah yang membuat diriku merasa kesal dan juga merasa senang disaat yang bersamaan.Tetapi tak menutup kemungkinan kamulah yang selalu hadir dan yang selalu diinginkan. 🍁

.
.
.
.
.

~AZRIEL~

Hari ini semua orang membuatnya kesal,padahal ia hanya ingin mengajak mereka untuk berlibur di hari minggu, tetapi mereka malah menolaknya tanpa alasan yang jelas.

Dan Azriel kini sedang berada di salah satu mall dengan beberapa paper bag ditanganya, hari ini dia melampiaskan kekesalannya dengan berbelanja.

Tetapi ia berbelanja yang dia perlukan saja, seperti buku pelajaran,buku novel,camilan,dan alat-alat untuk melukis yang sudah habis.

"Ahh... Kayanya es krim boleh"pikir gadis itu sambil berjalan ke arah food court dan duduk.

Setelah memesan tiga es cream sekaligus untuk melampiaskan kekesalannya.

"Ahh.... hari ini benar-benar membuat ku jengkel sekali"gumam Azriel yang sudah menghabiskan satu mangkuk es creamnya.

"Memangnya apa salahku?aku hanya ingin menghabiskan waktu dengan mereka,tetapi mereka malah seperti itu. "Azriel mengambil mangkuk es cream satunya lagi dan memakannya dengan lahap.

"Memangnya mereka itu kenapa sih?, aneh sekali tak seperti biasanya,jika ada yang aku inginkan mereka akan memberikannya, bukannya marah-marah tak jelas."

gadis itu menghentikan aktivitasnya, dan menopang dagunya sambil memainkan es creamnya dengan raut wajah kesal.

Tiba-tiba Azriel melihat seorang gadis kecil yang amat familiar ,gadis itu sedang memakan es creamnya dengan riang sampai cemong terkena bajunya.

Aku langsung berjalan ke arah letta dengan es cream ketigaku, dia yang sedang memakan es creamnya dengan lahap tak melihat sekelilingnya.

Hingga aku akan bertanya seseorangpun hendak akan bicara, ku tolehkan ke arahnya.

"Lo"jawab kami bersamaan sambil saling menujuk, aku hanya mendekus dan memalingkan wajah.

"Aka!"seru letta dengan riangnya sambil menatap kearahku dengan mata binarnya, yang membuatku terkekeh dan mencubit pipi gembulnya.

"Aka ayo temenin letta makan, baleng abang Al"serunya sambil menarik tangan Azriel agar duduk di sebelahnya.

Azriel hanya duduk di sebelah letta yang sudah menghabiskan es creamnya, lalu gadis kecil berpipi gembul itu menoleh kearahnya dan menunjuk ke arah es cream yang ia pegang.

Azriel yang mengerti pun memberikannya dengan senang hati, dan gadis kecil itu terlihat senang sekali dan kembali larut dalam acara makannya.

Tapi tak dengan kedua orang yang menemaninya makan,suasana yang hening membuat kedua orang yang kini saling memalingkan wajah terlihat sangat gugup untuk membuka suaranya.

Arkhan kini menoleh ke arah Azriel yang kini juga menatap kearahnya, langsung saja Arkhan membuka suaranya dan tak ingin keheningan menyelimuti mereka kembali.

Stay With The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang