21. Is Not Berlyana (Sudah revisi)

89 6 0
                                    

Jika kamu hadir hanya untuk mengungkit kembali masa lalu dan kembali, aku mohon tolong jangan.

Karena segala tentang rasa sakit yang pernah aku hadapi kini semua sudah luntur tanpa adanya dirimu yang terus membayangi.🍁

.
.
.
.
.

~AZRIEL~

Pagi ini Azriel sudah bersiap untuk pergi ke sekolah, ya walaupum kemarin dia sempat pingsan saat dirumahnya dan dirawat di RS.

Hari ini ia sudah naik kelas, ya kelas 11.Tak terasa sudah naik kelas saja,padahal seperti baru saja saat mengenal sekolahnya.

"Comeback to school"gumam ku yang tengah bercermin dan merapihkan sedikit bajuku yang berantakan.

"Perfect"ucapku setelah memakai sedikit bedak pada wajahku.

Azriel mulai menuruni tangga dan menuju ruang makan.

Disana sudah ada keluarganya dan juga arkhan...Hah?! ARKHAN! Ngapain dia kerumah ku? -pikir Azriel.

"Pagi"ucapku dengan wajah kesal melihat ke hadiran Arkhan yang mengejutkan sekali.

"Pagi El,ayo sarapan, ada Arkhan juga tuh"goda papah padaku.

Aku menghela napas jengah pada papaku yang masih saja bisa menggoda padaku dengan raut wajahku yang masih seperti ini?!.

"Lo ngapain hah kesini?!"ucapku ketus padanya yang menaikkan satu alisnya."Jemput kamu lah"aku melebarkan mata saat dia tersenyum dengan sok baikknya.

Aku-kamu? Dasar Roti busuk, jijik banget sih-batinku sambil menatap ke sekeliling dengan wajah kesal.

"Sudah cepat sarapan, nanti kamu diantar sama Arkhan ya El"ujar mama, aku mendengus sambil meliriknya yang tengah memakan nasi goreng.

Setelah semua selesai Azriel berpamitan kepada keliarganya, ya tentu juga dengan Arkhan.

"Assalamualaikum"ucap Azriel dan Arkhan bersamaan, mereka saling melirik tetapi Azriel berlalu begitu saja meninggalkan Arkan.

Setelah meminta izin untuk mengantar Arkhan berjalan ke pekarangan rumah yang sudah ada Azriel di bangku depan pekarangan.

"Naik"ucap Arkhan yang sudah menaiki motornya mau tak mau Azriel menaiki motor Arkhan yang sedikit tinggi.

"Buruan bego, lama amat"ketusnya sambil melirik ke belakang, melihat Azriel kesusahan menaiki motornya.

"Gimana naiknya?"ujarku bingung, kan aku belum pernah naik motor setinggi ini.

"Pegangan bahu gue"Azriel menggangguk lalu memegang bahu Arkhan dan akhirnya ia berhasil menaiki motor itu.

Di perjalanan keduanya tak ada yang membuka suara sampai di sekolah pun. Namun saat di parkiran Azriel sangat ingin bicara mengenai ini.

"Ar, g-gue mau nanya?"ucapku ragu yang melihat wajah datarnya.

"Apa?"ucapnya sambik berjalan memasuki koridor sekolah.

"Lo emangnya kenal sama nyokap-bokap gue?,kan lo baru kerumah gu-"ucapaku tetali ia malah memotongnya begitu saja.

"Gak, tapi tadi tante yang ajak gue masuk."setelah itu Arkhan pergi meninggalkan Azriel yang masih memutar otaknya.

Tapi konsentrasinya terganggu karena Kedua sahabatnya sudah meneriaki di depan kelas seperti orang gila.

"Apaan dah lo pada, baru keluar?"hal itu membuat mereka bingung, maksudnya Azriel itu apaan sih?.

Stay With The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang