Setelah beberapa hari break shuting, syifa pun melakukan aktifitas seperti semula. Ia menyapa para pemain dan juga crew dan yg berada di loksut.
" assalamualaikum semuanya" dengan cerianya syifa masuk keruangan tunggu untuk para pemain. Diruangan sudah ada anggi, ziah dan juga hamas yg berada di bojokan sedang tadarusan.
Anggi yg berada di depan meja rias bersama ziah, syifa mentos anggi dan ziah dan menaruh peralatan makeup di meja riasnya yg bertuliskan syifa,
Ia tersenyum melihat hamas yg sedang mengaji. Hamas melirik sekilas dan tersenyum." walah tatumben nih ka zi, pagi pagi udh disini. Emang take pagi y?"
" engga juga syif lagi bete di rumah. Jadi mending ke lokasi sekalian nunggu, takenya sih! siang, tapi disini kan bisa curhat nih sama mami anggi hehehe" sambil merias diri menghadap cermin.
" emang ka anggi nerima curhatan y. Wah boleh tuh lain kali aku juga mau curhat ah"
" emang kamu mau curhat apa syif?" Anggi melihat syifa yg sedang membuka alat makeupnya dan mengeluarkan pedak dan lipbam.
" apa aja, tp nanti aku pikirin dl apa yg mau dicurhatin. Ka anggi siapin aja jawabannya" sambil berpikir dengan tampang konyol.
" syif... syif. Ada aja kamu curhatnya blm ko udh minta jawabannya. Hamas yg sedari tadi tadarusanpun tersenyum mendengar syifa udh mulai ngereceh di pagi hari. Telinganya terbagi antara mendengar suaranya mengaji atau suara syifa.
" hamas, syifa kalian take y. 30 menit lagi Di lokasi 10" crew datang memberi tahu syifa dan hamas untuk take. Sambil memberikan naskah kepada syifa dan hamas.
" oke bang!. Makasih" syifa memberikan jempol kepada crew.
" makasih bang" hamas pun memberikan senyuman terhadap crew.
Setelah berdandan syifa membaca naskahnya, dan dia tenggelam dalam menghapalkan dialognya. Begitupun dengan hamas.
Setelah 30 menit berlalu syifa dan hamas pun berjalan ke lokasi yg di tunjuk oleh crew.
" ka anggi, ka ziah kita duluan yah" syifa pamit kepada ziah dan anggi"
" oke deh syif, fokus y mas hamas" anggi melirik hamas sambil tersenyum, yg membuat salting hamas. Dan dia hanya memberikan senyum Kepada anggi. Dan berjalan mengikuti syifa yg sudah terlebih dl pergi.
" enak y yg libur panjang" hamas memulai obrolan dan mensejajarkan langkahnya dengan syifa.
" eh ka hamas. Kira'in masih di belakang udh ada disini aja." Syifa yg berjalan sambil melihat naskahnyapun mendonggak melihat hamas yg lebih tinggi darinya.
" kenapa? Emang kamu g mau bareng y sama saya."
" bukannya gtu mas,,,,. Cuma"
"Cuma apa syif. Ko g dilanjut"
" engga jd deh. Lupa'in mas,"
" ko gtu!!. Ga boleh loh, ngomong yg bikin penasaran orang nanti ada ganjarannya"
" masa sih ka, emangnya ada. Beneran ganjarannya langsung atau nanti gt."
" hehehe syifa kamu tuh ngawur ngomongnya"
" nah gtu dong ketawa, pagi pagi itu harus di awali dengan ceria,,,,senyum,,,dan tawa mas hamas."
" lah emang aku jembetut. Saya rasa engga deh. Kamu aja kali mentang mentang saya g negor kamu."
" ih apaan sih mas, sapa juga yg mau di tegor" syifa memanyunkan bibirnya yg membuat hamas tersenyum melihat tingkah syifa.
" oh ia mau tanya mas, waktu hari sabtu kmrin katanya mas hamas salam buat aku. Itu kata bang randi loh... salamnya aku terima. Tapi tumben mas hamas salam salaman."
Hamas yg blm siap dengan pertanyaan syifa kikuk sambil mebereskan rambutnya yg terkena mata." Gini syif. Sebenarnya pak sut tanyaain sama aku, syifa hari ini g shuting?. Lalu saya jawab g tau!. Karna memang g tau kan. Mau tanya langsung tp saya g punya nomor kamu jd yah sudah saya minta tolong sama randi" hamas menjelaskan panjang lebar kreonologi kejadiannya.
" saya cuma tanya syifa hari ini syuting tidak?. Gtu, trus randi si, kasih saya penjelasan yah udh trus, kata randi mau salam ga sama anaknya. Yah saya bilang blh gtu doang ko syif" syifa tersenyum mendengarkan penjelasan hamas yg begtu detail menurutnya.
" ia deh aku percaya ko k. Emang bang randi suka iseng mohon di maafkan aja y mas."
Mereka sampai di lokasi 10. Disana sudah di set sedemikian rupa agar mirip dengan ceritanya.
Hamas dan syifa duduk di antara peralatan set sambil menunggu aba aba dari sutradara.
" mas hamas gimana cara ngebangun camestry di dialog ini y." Sambil menyodorkan naskah yg syifa bawa ke hamas. Hamas melihatnya.
" oh yah kita rasain aja syif. Gimana rasanya jatuh cinta dan bahagia jika melihat gebetan kita aja"
" hehehe, sebenarnya aku blm pernah sih ngerasain jatuh cinta. Biasanya walau g pernah ngerasain tp klo di sinetkan dengan cara mereka bertatapan dan saling gandeng tangan sudah membuat orangenjadi baper. Nah disini ga boleh bertatapan juga gandengan kaya sulit deh" syifa menghela napas berat.
" g sulit, syif! Jika kamu pakai hati." Ujar hamas yg masih melihat ke depan." Kadang ketika cinta itu tumbuh kita g pernah tau. Apa itu cinta atau hanya kagum. Namun ketika kamu merasakan, pastinya kebahagiaan yg kamu d apat."
" sepertinya mas hamas lagi jatuh cinta y?" Hamas tersedak ketika syifa bertanya.
" apaan sih syifa,,!!!" Hamas kembali mainkan rambutnya. Padahal rambutnya sudah rapi.
" aku tau siapa wanita yg mas hamas suka" Hamas menoleh ketika syifa berbicara seperti itu.
" siapa syifa! kamu ini ga boleh seperti itu" ketika mata mereka bertemu hamas memalingkan matanya kembali ke depan, namun hati hamas berdegup kenjang.
" ka ziah y. Kalian berdua cocok loh" spontan syifa mengatakan namanya ziah" hamas ingin meralat ucapan syifa namun pak sutradara sudah mengkomando untuk mereka take.
" yuk mas, pak nay sudah suruh kita ke bagian set nya." Sambil berjalan syifa menuju set lokasi. Sementara hamas menghebuskan napas berat. "/Kayanya bakalan ada yg salah paham ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
TA'ARUF
Fanfictionsyifa hanasabilah adalah seorang artis yg sedang naik daun, ia mempunya wajah yg cantik, ayu dan enak di pandang. selain itu ia pun mempunyai kepribadian yg sangat baik, sopan, periang dan juga tidak sombong. di pertemukan dalam sebuah projek film...