Hamas menaruh alquran kecilnya ke dalam tas kecil yg di tarus di atas kepalanya di dalam bus.
Syifa memperhatikan pergerakan hamas." Mas hamas ko udahan sih ngajinya padahal syifa pengen dengerin suara mas hamas mengaji. Adem dengernya."
" memangnya suara saya ini ac bikin adem syif."
" hemm... bisa aja nih mas balikinnya.! Tp bener mas, suara mas hamas tuh bikin adem. Klo ibarat siang tuh lagi panas panasnya trus minum es, waduh seger bnget." Syifa tersenyum sambil mengusap lehernya.
" yah udh nextnya pasti setiap hari kamu dengerin suara saya ko. Insyaallah." Syifa mengerutkan dahi.
" maksudnya???"
" ehem.... bukan apa apa. Eh gimana kmrin syuting tanpa saya sepi y?" Hamas mengalihkan pembicaraan.
Syifa tertawa namun segera di tutup mulutnya." Maaf mas, Kebiasaan. Pede ya bapak satu ini. Eh tp..., bener sih ada yg kangen tuh."
" siapa, siapa?" Hamas tak sabar ingin tahu. " Kamu ya" bathin hamas.
" tebak dong siapa."
" ga tau syif...., Memangnya siapa?. Tp ga usah deh syif."
" loh ko ga usah sih mas. Gtu aja udh nyerah. Ih cemen." Syifa meledek hamas dengan jempol tangannya di balik ke bawah dan memeletkan lidahnya.
" syifa... jangan memeletkan lidah ga boleh loh ada dahlilnya."
" masa sih mas!?. waduh aku ada beberapa foto aku memeletkan lidah loh mas."
" ya udh nanti hapus ya. Kamu ga mau kan di samakan sama binatang." Syifa menggeleng tanda mengerti.
Hamas tersenyum melihat tingkah syifa. Syifa menundukkan wajahnya dan memanyunkan bibirnya membuat hamas ingin sekali untuk memegang bibirnya jika saja sudah halal." Astaqfirulloh ha'lazim" gumam hamas beristiqfar karna pikirannya yg kotor. Syifa yg mendengar gumaman hamas menoleh.
" ada apa mas hamas?, sampe beristiqfar. Lihat apa.?" Syifa melihat ke arah jendela dan hanya melihat mobil mobil yg saling berkejar kejaran di jalan tol.
" ga... ga ada apa syif. emang klo ada kejadian aja y beristiqfar klo pikiran kita kotor juga ga pa pa kali ber istiqfar.
" siapa yg sedang berpikiran jorok mas.? Klo mas hamas mas pasti engga dong. Secara isinya lantunan alquran melulu." Syifa terseyum membuat beberapa saat, hamas terpana.
" masyaallah ciptaanmu." Batin hamas." saya juga manusia kali syif. Tidak luput dr apapun juga."
" emang mas hamas lagi berpikiran jorok." Syifa tiba tiba bicara seperti itu membuat hamas gelagapa menjawabnya.
" eng...maksudnya. gini... apa y.? Bukan gtu. Maksudnya saya saya juga manusia syif ga mungkin lurus trus adakalanya saya juga bisa hilaf." Akhirnya hamas memberikan penjelasan walau salting.
" ia sih.! Kita bukan allah, yg masa segala galanya. Kita hanya manusia biasa yg tak luput dr dosa apapun itu." Sambil mengerakan tubuh menyamping menyender kepala belakangnya ke arah jendela dan melihat hamas. hamas tak bergerak, masih duduk tegak namun ia tahu jika syifa sedang melihatnya.
" mas hamas kemarin kemana liburnya."
" saya dirumah aja...! Istrirahat, kan selama 2 minggu aku ga ada libur. Makanya pas ada libur saya gunain istrirahat sekalian kumpul sama keluarga di rumah."
" ia mas,! aku juga klo lagi libur mending istrirahat dan kumpul sama keluarga. apalagi klo udh syuting tuh ketemuan hampir ga pernah mas. Apalagi sama abang2, papa juga susah." Sambil memejamkan matanya syifa sepertu berpikir. " kadang ingin seperti orang normal yg waktunya seperti pekerja kantoran tp......, allah kasih rezeki dengan jalan seperti ini dan aku nikmati aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
TA'ARUF
Fanfictionsyifa hanasabilah adalah seorang artis yg sedang naik daun, ia mempunya wajah yg cantik, ayu dan enak di pandang. selain itu ia pun mempunyai kepribadian yg sangat baik, sopan, periang dan juga tidak sombong. di pertemukan dalam sebuah projek film...