Pengakuan

1K 57 18
                                    

Setelah break 2 hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah break 2 hari. Akhirnya syuting dilanjutkan di daerah jogya. Syifa menghirup udara jogya dengan memejamkan mata berhenti di depan penginapan yg begitu sangat asri dan juga indah di kelilingi gunung dan juga persawahan. Setelah menempuh perjalanan yg lumayan panjang dari jakarta ke bandara adisutjipto lalu di jemput oleh mobil sewaan dari penginapan selama 6 jam dari bandara. Karna lokasinya sangat lah pedesaan. Namun setelah sampai syifa benar benar merasa sangat senang karna pemandangan dan juga udara yg sangat bersih.

Syifa berjalan ke penginapan di ikuti oleh mama chan dan juga ka rini. Sedang tas dan juga peralatan lainnya di bawa oleh bell boy.

Sesampainya di lobby, syifa di tegur oleh salah satu kru yg sengaja menunggu para pemain datang dan menyerahkan kunci.

Setelah berterima kasih akhirnya syifa pun menuju kamar yg telah di sediakan oleh kru tersebut.

Setelah sampai di dalam kamar syifa mengucapkan terima kasih kepada bell boy dan memberika tipnya. Setelah bell boy pergi ka rini pun menyusun peralatan syifa dan juga baju baju ke dalam lemari.

"Mah...,mau mandi apa mau makan dulu. Kita pesan aja ya dan makan di kamar". Syifa bertanya kepada mama chan

"pesen aja de, jd kita selesai mandi sapa tau makanan udh datang. Jd ga usah nunggu nunggu lagi makanannya."Ujar mama chan sambil mengambil baju untuk ganti dan bergegas mandi karna merasa lengket badannya.

"Siap mom," sambil tangannya memberi hormat.

Sambil menghempaskan tubuhnya ke arah kasur yg bejejer 3 dan syifa yg dejat dengan jendela dan juga nakas yg berada di tengah2.

Syifa mengambil telepon yg berada di nakas dan memencet kode nomor resepsionis.

" sore mba, saya syifa penginapan cemara. Saya mau pesan makanan keruangan saya. Apa di sini ada salad buah dan juga...tunggu,"syifa melihat ke ka rini."ka rini mau makan apa?"syifa bertanya.

"Apa aja de yg penting kenyang klo k rini mah.. laper soalnya."jawab ka rini dengan wajah kocaknya.

"Klo gtu.... makan khas sini aja mba," syifa manggut manggut menandakan ia setuju atas rekomendari dari resepsionisnya."makasih ya mba". Setelah selesai bicara syifapun meletakkan teleponnya dan merebahkan tubuhnya dengan telentang indah.

Syifa tanpa sadar memikirkan hamas. Jika ia bertemu dengan hamas, apa yg akan ia bicarakan. Menghindar lagi atau berbicara terus terang jika tanpa sengaja ia mendengar percakapan hamas dengan uminya. Dan hubungan yg belum terhubung sebaiknya di lupakan dan menganggap tidak pernah ada pembicaraan sebelumnya.

Syifa tanpa sadar tertidur karna memikirkan masalah yg belum terselesaikan.

*******

" mas hamas ngapain kesini."hamas mendatangi syifa yg duduk di sebuah taman.

"Ada yg harus kita luruskan syif..! Kamu jangan terlalu berpikir jika kamu wanita cantik sedunia. Hingga mengacuhkan saya. Saya tau kamu dengan lelaki itu begitu dekat. Hingga cinta saya kamu gak anggap."ujar hamas dengan wajah sedih.

"Aku ga pernah merasa seperti itu mas.. sedikitpun aku ga pernah merasa cantik. Hanya aku belum siap jika orang tua mas mehakimi aku sebelum mengenal aku.! Aku tau, aku bukanlah idaman wanita calon mantu yg sholehah karna aku belum berhijab. Namun aku pastikan aku bisa menjaga harga diri dan kehormatan untuk suamiku kelak.."dengan nada berapi api syifa menuangkan uneg2nya yg selama ini tertahan di dalam hati dan otaknya.

"Tapi maaf syif, jika memang kmu menolakku baiklah biar saya pergi dan menjauh dari kmu." Hamas yg tadinya duduk di samping syifa berdiri dan berjalan menjauh." Syifa tak mengerti mengapa hamas seperti itu. Akhirnya syifa pun mengejar hamas dan memanggil manggil nama hamas namun seolah hamas tak mendengar ia masih berjalan semakin jauh dan jauh hingga suara..

"De.... de... ade... syif. Bangun," Tepukan di pipi hingga syifa terperanjat dan bangun terduduk. Panik... ia melihat kesegala arah dan menemukan mama chan duduk di samping ranjangnya.

"Kmu ngimpi apa sih de... sampai teriak teriak segala... emang yg pergi itu siapa hingga kmu seperti itu." Ujar mama chan sambil memberikan air yg ada di nakas untuk syifa minum.

"Bukan siapa siapa mah." Bohong syifa.

"Tapi ko ada nama hamas yah... di mimpi kamu," mama chan menggoda syifa.

"Apaan sih mah.. mana ada nama mas hamas... aku hanya kecapean trus belum mandi udh ketiduran dan ga baca doa jd mimipi yg serem2 deh" ujar syifa sambil menaruh gelas ke nakas.

"Okee baik!. Kamu anggap mama percaya aja yah... walaupun mama denger sih i'gauan kmu dengam jelas." Mama chan masih menggoda syifa.

" iih mama." Syifa rebahan kembali sambil memunggungi mama chan. Muka syifa bersemu antara malu dan gengsi.

Mama chan akan beranjak dari tempat syifa, namun syifa berbalik dan bertanya." Ka rini mana mah?."

" ka rini tadi dapat telepon dari kru untuk ke lobby karna ada naskah yg akan diberikan katanya." Syifa hanya ber oh ria.

Kerika mama akan melangkah kembali syifa berdehem walau sangat berat ia harus bicara dengan mama chan agar gelisah gundah gulananya akan pergi jika ia bicara dengam mama chan.

"MAH....,menurut mama mas hamas itu calon suami idaman ga yah!?," dengan suara yg sedang dan berbisik.

"Apa.? Mama ga denger sayang kmu ngomong pertama keras kenapa di akhir hanya bisikan mama kan jd ga denger." Mama chan akhirnya memghampiri kembali syifa dan duduk di kasurnya syifa.

Alih alih menjawab syifa malah melanjutkan pertanyaan.

" gimana jika mas hamas mau ta'aruf sama ade,?"

Mama chan mengercapkan matanyanya. Mama kira hanya telinganya yg salah atau syifa yg becanda. Pertanyaan syifa yg tiba tiba dan candaan mama chan barusan kenapa jd di anggap serius oleh anak gadis semata wayangnya.

" bentar dong dee, satu satu kalo mau tanya. Mamakan jd bingung mau jawab yang mana,?" Ucap mama chan.

"Hamas....???? Mama belum terlalu kenal bnget sih tapi, pas pertama ketemu waktu anterin kmu!, menurut mama sih kayanya klo dia jd calon, maksudnya suami, insyaallah sih dia jd suami yg baik."

" Kmu ngomong apa sih.. pertanyaan ke dua itu!?. Kamu masih punya 2 abang yg masih kuliah. Lah masa abang2 kmu mau di langkahi klo kmu mau ta'arufan de." Ujar mama chan

Syifa terdiam dan akhirnya tersenyum kepada mama chan." Itu kan cuma bagaimana mah.. serius amat nanggapinnya. Ujar syifa sambil memeluk tangan kiri mama chan dan menyenderkan kepalanya di lengan mama chan menghadap ke belakang, dengan raut wajah yg sulit di artikan.

TA'ARUFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang