shy shy cat

771 71 10
                                    

" hadeh...., gimana ini aku ketemu sama mas hamas? Mau di bawa kemana ini muka aku simpen aja kali yah dilemari." Sambil mondar mandir gelisah syifa malah tak melihat ka rini yg berada di depannya hingga menabrakkan tubuh ka rini.

" ade apaan sih!, ini ka rini manusia. Bukan mahluk kasat mata yg asal tubruk aja." Ka rini menegur syifa.

" maaf ya ka..., cuma aku boleh ijin gak syuting dl gak sih buat scane hari ini. Bilang sama pak sutnya aku sakit atau apa gtu ka.!" Ka rini mengerutkan dahinya, tak tumben seumur umur dia menjadi asisten syifa baru kali ini syifa menyuruhnya berbohong.

" aku  ga mau ketemu sama mas hamas. Malu ka." Ujar syifa sambil duduk di atas ranjangnya.

" malu?!. Emang kmu berbuat apa sama hamas sampai kmu malu?. Biasanya ade tuh ga pernah mempermalukan diri sendiri. Tumben!."

" aku ga mempermalukan diri ko ka, cuma....!!! Gimana ya ngejelasinnya. Jadi tadi pagi kan aku ketemu sama mas hamas pas aku mau lari pagi dan dia juga membahas seperti semalam ka rini bahas." Jeda syifa mejawab dan menghembuskan napasnya berat.

" mas hamas bertanya....!? Jika ada seseorang yg ingin serius dengan aku apa yg akan aku lakukan. Lalu dengan lancarnya aku jawab, aku maunya sih ta'aruf mas ga mau yg namanya pacaran. Dan aku terangin klo ada yg mau ta'aruf sama aku, dan mau menerima kekuranganku aku sih langsung aja aku terima."

" trus hamas ngomong apa setelah kmu jawab gtu.!?"

" itu dia ka..., aku tuh jd malu bnget."

"Malu!!??."ka rini memekik dan syifa menutup mulut ka rini dengan tangn kanannya.

" iih ga usah teriak2 juga ka." Omel syifa.

" ini masih di kamar de, tp kaka heran knp kmu jadi malu."

Syifa diam sejenak, laĺu berjalan kearah jendela dan menutup hordeng. " soalnya mas hamas tuh malah ngomong yg buat aku baper ka."

" ngomong apa dia."

" ngomong....., jika dia yg suka dan mau ta'aruf sama aku. Apa kmu mau terima katanya."

"Trus trus kmu jawab apa." Ka rini sangat antusias sampai mendekati syifa yg masih berdiri di depan jendela yg td di tutup hordeng.

" yah aku bilang aku terimalah. Tapi.... setelah aku jawab mas hamas malah diam dan kayanya marah atau apa gtu wajahnya jd keras gtu kaya shock ka."

" Trus dia jawab apa." Ka rini bertanya lagi.

" itu dia yg buat aku malu ka. Tiba tiba tuh dia malah pergi ninggalin aku. Salah apa coba akunya. Kan tadi mas hamas hanya berandai andai bukan beneran jd aku jawab sekenanya aku. Walaupun misalnya bukannya mas hamas pun jika seorang pria mau ta'aruf sama aku yah aku terima. Salahnya dimana coba sampai wajahnya tuh shock gtu." Syifa berbicara dengan berapi api.

" makanya aku ga mau syuting dl sekarang ka. Mungkin aja dia masih shock atau apalah gtu. Klo aku pikir2 kayanya mas hamas....," syifa menggantung ucapannya. Sehingga ka rini jd gereget sendiri.

" kenapa sama hamas de..!!"

Syifa sesaat terdiam. Wajahnya begitu banyak yg dipikir dikepalanya hingga ia pun bingung harus bagaimana dengan cara hamas yg berlalu pergi.

" ga jd deh!!!" Akhirnya syifa tak meneruskan omongannya dan berlalu dari jendela dan bergegas leluar kamar.

" de mau kemana?." Teriak ka rini.

" syutinglah." Jawab syifa. Dan keluar meninggalkan ka rini yg masih penasaran.

" iiiih ade mah bener bener bikin aku mati penasaran aja deh." Sambil bergegas menyusul syifa yg terlebih dulu keluar dr penginpan.

TA'ARUFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang