Projek film

3.2K 111 1
                                    

Syifa dan mama chan sedang meeting dengan sebuah rumah produksi. Syifa di tawarkan untuk bermain film disana. Setelah5 meeting syifa di berikan naskah untuk di baca agar dapat mendalami perannya.

Setelah membaca naskah syifa tersenyum" naskah yg bagus" dalam hati syifa.

" bagaimana de! kamu mau ambil perannya.?Klo kamu g mau, mama bilang sama pak manof klo kamu g mau." Mama bertanya kepada syifa.

" aku mau mah. Ini cerita seru dan juga ada nilai positif di dalamnya." Ujar syifa.

" oh klo gtu mama ke dalam dulu y. Sekalian mau membicarakan yg lainnya."

" ia mah aku tunggu disini aja, masih mau baca dan mendalami karakternya."

Syifa yg sedang asik membaca naskah di ruang tunggu tidak menyadari ada yg masuk ke dalam. beberapa pria dan duduk di tempat yg lain sambil memperhatikan syifa.

Dalah satu pria berbadan gemuk duduk di depan syifa dan bertanya.

" assalamualaikum"

Syifa mendonggakkan wajahnya

" waalaikumsalam" sambil melihat dan tersenyum ke arah pria gemuk td.

" maaf mba ganggu. Itu yg ada di dalam siapa y?"

" ooh yg di dalam mama saya sedang meeting. Om siapa y?"

" saya managernya hamas syahid. Pria itu yg di pojok sana" sambil menunjukkan orang yg di maksud. Syifa melihat hamas namun hamas sedang membaca buku atau apa yg syifa tidak tahu. Namun ia mendengar suara seperti mengaji." Oh sedang mengaji. Subhanallah" syifa bergumam.

" kayanya om dan ka hamas di tunggu deh. Mending om masuk aja sama k hamasnya." Syifa mempersilakan om berbadan gemuk td masuk keruangan mèeting.

" oh gtu ! Makasih y. Eh klo blh tau nama kamu siapa? Aku putra managernya hamas." Sambil memperkenalkan diri.

Syifa menjabat tangannya sambil mencium tangan." Syifa"

Hamas menghampiri managernya
" om gimana kita kapan masuknya?"

" hamas ini kenalin dia bernama syifa" om putra memperkenalkan syifa ke hamas. Syifa  berdiri dan menyodorkan tangan kanannya namun hamas hanya tersenyum dan menyatukan telapak tangannya " hamas syahid" ujarnya ramah.

" syifa hanasabilah" syifa malu dan menyembunyikan tangan kanannya ke belakang.

" maaf bukannya ga sopan, namun kita bukan muhrim jd tidak boleh saling berjabat tangan."

" ia ga apa apa ka! Baru kali ini ada cowo kaya kakak."sambil tersenyum syifa membalas maaf hamas.

" saya duluan mau ke dalam. Ayo om nanti di sangkanya kita telat padahal kita dr td udah sampainya."

" permisi syifa" ujar om putra

Syifa hanya mengangguk dan tersenyum. Ia duduk kembali dan melanjutkan membaca.

Setelah 30 menit mama chan keluar dr ruangan meeting dan menghampiri syifa yg masih membaca.

" yuk de mama udh kelar. Besok kamu reading dengan para pemainnya."

" memang siapa aja mah para pemainnya.?Aku kenal g "

"Kayanya sih aktor baru tp sudah berpengalaman klo di dunia film. Mama juga g kenal. Td yg masuk itu akan jd lawan main kamu loh."

" ka hamas"

" kamu udh kenalan toh de."

" ia td manager nanyain di ruangan meeting ada siapa dan dia juga kenalin ka hamas sama aku mah"

" oh y sudah klo sudah kenalan mah. Bagus."

Syifa berdiri dan berjalan beriringan dengan mama chan.

" mah besok jadi aku cuma reading doang atau sekalian shuting."

" kayanya perkenalan dan reading doang de! Besok di beritahukan sama sutradra dan produser klo shutingnya."

"Ooòooh" sambil memencet lif syifa bergumam. mama chan dan syifa pun masuk dan turun ke lantai dasar.

*******

Ke esokan harinya syifa di temani mama chan ke kantor X. Mereka berkumpul di ruangan lain yg seperi ruang meeting namun lebih besar  lagi ruangannya. Disana sudah ada beberapa pemain 2 oarang tua yg syifa sering melihat di tv namun tidak pernah satu projek dengannya dan 2 wanita cantik memakai hijab. Syifa menghampiri artis dan aktor senior mencium tangannya, syifa juga menjabat tangan kedua wanita yg dilihatnya td. Sementara mama chan menunggu di ruang tunggu." Mama di ruang tunggu y de." sambil mecium kening syifa dan setelahnya berjalan ke arah ruang tunggu menunggu syifa disana.

"  aku syifa hanasabilah" syifa menyapa kedua wanita berhijab tersebut.

" aku anggi dan ini ziah" sambil tersenyum ramah." Ziah" ujar ziah kepada syifa.

Tak lama hamas datang dengan manager gemuknya.

" assalamualaikum mas" ziah menyapa hamas.

" waalaiukum salam ziah. Apa kabarnya sehatkah?" sambil tersenyum dan memainkan rambutnya.

" alhamdulillah mas apik"

Syifa hanya mendengarkan guyonan mereka kikuk.

" assalamualaikum anggi, syifa... namanya syifakan"

" ia ka..!syifa" syifa yg tidak menyangka di tegur hamas hanya tersenyum kikuk.

" saya kesana dulu y mau salim sama pak nanto dan bu sriwati." Hamas berjalan ke arah dua artis dan aktor tersebut.

Syifa melihat hamas yg berjalan ke arah dua seniornya, salim sambil berguyon memakai bahasa jawa.

" ka hamas orang jawa toh. Orangnya lucu juga." pikir syifa sambil tersenyum.

Tak berapa lama sutradara dan produser datang.

" assalamualikum semuanya. Selamat siang. Terimakasih atas kehadiran semua. Hari ini kita reading naskah dan juga memperkenalkan para pemain." Sutradara memberikan sabutannya

" nama saya kalian sudah taukan!! tp tetap y saya akan memperkenalkan diri kembali. Nama saya nayato sebagai sutradara dan ini di samping saya yg saya hormati bpk munaf sebagai produser dan bpk zakaria yg mempunyai hak untuk manaungi kita semua disini. Terima kasih karna saya di percaya untuk menggarap film yg berjudul 'AKU YG MEMILIHMU'. Semoga dilancarkan dan tidak ada kendala apapun. Untuk mempersingkat waktu saya aka perkenalkan pemain utamany."

Pak nayato memberikan kertas kepada pak munaf untuk dibacakan siapa saja para pemàin yg mendukung film tersebut.

" oke sebelumnya! saya mau mengucapkan terimakasih atas semua yg ada di sini yg mendukung film ini. Semoga film ini disukai olèh dan sukses dan di sukai oleh masyarakat"

"Amiin" serempak

" oke biar tidak terlalu lama,  saya akan membacakan siapa saja dan berperan jadi siapa? Yg pertama  hamas syahid sebagai rangga, syifa hanasabilah sebagai nisa, ziah sebagai aisyah, anggi sebagai dewi, pak nanto sebagai ayah nisa dan bu sriwati sebagai ibu syifa. Dan ada beberapa pemain lagi yg akan menjadi ibu hamas dan juga adiknya hamas cuma kita masih mencari siapa yg cocok."

Pak munaf  menerangkan secara detail film yg akan di garapnya dan menutup pembicaraan dengan menyurih semua pemain untuk reading dan memahami karakter di dalam secrip tersebut.

Para pemain fokus ke naskah dan berdialog dan monolog secara sendiri sendiri setelahnya baru di adu diantara pemian.

TA'ARUFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang