TANDA TANYA????

875 66 2
                                    

Hamas sampai rumah sekitar jam 10 malam, disambut oleh umi yg masih siaga menunggu anaknya pulang syuting. Ia membuka pintu dengan kunci serep karna ia tidak ingin merepotkan orang rumah. Hamas melihat umi di ruang keluarga sedang menonton televisi.

" assalamualikum umi, umi blm tidur?" Hamas menghampiri umi dan mencium tangannya.

" belum nak, umi sedang nonton sinetron dulu."

" sinetron apa mi" hamas duduk di samping umi dan melihat ke arah televisi.

" ini sinetron judulnya salam persaudaraan, banyak pelajaran yg bisa kita petik dr kehidupan sehari hari. Pemainnya juga natural ngebawainnya seperti bukan acting nak" ujar umi yg masih fokus melihat televisi.

Hamas akhirnya melihat ke arah televisi. Dan melihat syifa disana, berperan sebagai seorang wanita muslim yg memakai hijab.

" masyaallah, subhanallah cantiknya" hamas bergumam sambil tersenyum melihat ke arah televisi. Umi yg mendengar gumaman hamas menoleh ke arah hamas." Ada apa nak?" Umi bertanya.

" ga ada umi, hamas ke kamar y mau bebersih nih badan udh pada lengket sekalian istrirahat."

" kamu udh makan blm sayang"

" udh umi" sambil mengecuk kening uminya hamas bergegas ke kamarnya.

" yah sudah kamu istrirahat y nak." Sambil melihat hamas yg pergi ke kamar.

Setelah mandi dan sholat isya. Hamas merebahkan tubuhnya di atas kasur sambil memeluk guling, hamas tersenyum. Masih membayangkan wajah syifa di televisi tadi.

" subhanallah begitu indah mahluk ciptaanmu y allah. Begitu cantik,manis dan lembut wajahnya. Apalagi pakai hijab auranya keluar." Bathin hamas.

Hamas tak menyadari apa yg dirasakan akhir akhir ini bersama syifa membuatnya bahagia, dan ketika ia tak bertemu membuatnya merasa ada yg kurang di hari aktifatasnya. Awalnya mungkin karna ia merasa syifa anak yg humble kepada para pemain. Namun kadang ia tak rela jika syifa berbicara dengan orang lain terutama pria lain. Hamas bertanya kenapa ada apa dan pertanyaan itu blm terjawab sampai sudah 2 minggu mereka melakukan syuting film.

Hamas tak mengerti ketika syifa salah paham terhadap ia  dan ziah klo ada hubungan dan hamas mati mati memberikan klarifikasi kepada syifa yg membuat syifa berkerut dahinya tak mengerti atas penjelasan hamas, klo hamas dan ziah tak ada hubungan apa apa.

" mas hamas kenapa ko nerangin sampai detail kaya gtu. Ya... ia aku percaya sama mas hamas. Lagian klopun ia juga kan ga ada yg ngaru mas. Aku bukan siapa siapanya mas kan" syifa menjelaskan kembali waktu hamas masih ingin syifa tau jika ia masih single.

" saya ga mau kamu salah paham syifa." Dalam hati hamas.

Hamas masih saja memikirkan syifa hingga tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Hamas melihat jam di hpnya dan ia terkejut ketika jam menunjukkan angka 3 di dalam hpnya.

" astaqfirulloh hal'azim udh jam 3 dan saya blm tidur juga. Padahal td di loksut ngantuknya g kepalang." Hamas berbicara sendiri. Akhirnya dari pada tidak bisa tidur iapun. Beleranjak turun dari ranjang dan ke kamar mandi membasuh untuk berudhu dan mengerjakan sholat sunah dan di lanjut membaca alquran, hingga waktu subuh berkumandang. Hamas membangunkan umi untuk sholat berjamaah. Setelah sholat hamas berpamitan kepada umi untuk tidur dan jangan dibangunkan karna hari ini hamas sedang break syuting.

******

Sementara di tempat syuting syifa yg kebagian take pagi, sudah ada di tenpat syuting. Ia bersama mama chan sedang duduk di tempat tukang bubur untuk sarapan. Sambil menunggu para pemain yg blm datang.

" assalamualikum syif. Udh datang aja kmu...., Tante nemenin syifa y hari ini" anggi yg baru datang menyapa syifa dan mama chan dan salim terhadap mama chan.

" eh.. nak anggi, kmu juga pagi takenya sama syifa. Kmu udh sarapan blm ayo bareng sama tante sini syifa udh sarapan bubur" sambil mrnyuruh anggi duduk di samping mama chan

" blm tante, boleh lah buat ngeganjel perut biar g perih. Makasih loh tante"

" ia sayang. Jangan sungkan" jawab mama chan sambil tersenyum.

Anggi melihat mama chan dan syifa begitu sangat dekat dan saling sayang, ia tersenyum memandang ibu dan anak tersebut sampai tukang bubur yg memberikan buburpun ia tak menyadari. Sampai mama chan menegur anggi." Gi, buburnya di makan mumpung masih panas, nanti klo sudah adem sudah tidak enak."

" eh! Ia tante. Makasih tante" anggi memakan buburnya sambil memeperhatikan mama chan dan syifa.

" de, nantikan ka rini kesini.  Nanti mama mau ketemu temen mama dl. Nanti siang ke sini lagi. Kmu nanti mau di bawakan apa?. Untuk makan siang." Mama chan berdiri dan mengelus rambut syifa dengan lembut. Dan berjalan ke arah tukang bubur untuk membayar.

" apa aja mah yg penting enak, ya ga ka. Ka anggi mau apa buat makan siang" syifa bertanya kepada anggi.

" ga usah syif. Nanti siang aku beli makan sendiri aja"

" Ga usah sungkan sih ka. Kk udh aku anggap kk sendiri loh. Klo kk nolak aku marah" sambil  memanyunkan wajahnya. Anggi tersenyum. Melihat tingkah bocah syifa.

" tetserah kamu aja deh klo gtu. Apapun nanti aku makan deh klo ada lebihnya" ujar anggi yg membuat syifa senang.

" gtu dong itu baru kk ku yg super duper cantik" sambil mendekat ke arah anggi dan memeluk dr belakang.

Anggi terharu pelukan yg syifa berikan begitu berharga, sampai ia tak menyadari air mata sudah menetes di pipi putihnya. Syifa yg merangkulkan tangannya dr belakang terkena air mata anggi tanpa sengaja. Hingga syifa melepaskan rangkulannya dan menghadapkan anggi di depan wajahnya.

" ka.. ka anggi,,,. Kenapa nangis. Aduh maaf pin aku y tadi rangkulan aku kekencengan y jd sakit. Maaf y aku ga sengaja bener deh. Maaf ka anggi jangan nagis dong" syifa menyeka air mata anggi.

" engga syifa bukan itu ko. Ini air mata bahagia karna kamu dan tante chan udh baik sama aku, sayang dan anggep aku seperti keluarga. Aku bahagia syif"

" bener y kk bahagia, klo kk bahagia jangan nagis lagi dong. Aku sayang kk anggi" sambil memeluk anggi, syifa terseyum bahagia.

Mama chan kembali setelah membayar bubur. Mama chan bingung mendapatkan syifa dan anggi saling berpelukan.

" eh ada teletabis nih pagi pagi." Mama mulai mereceh.

" ih,,, mama ini bukan teletabis tp rangkulan mesra, ye ga ka anggi" sambil menaik turunkan alisnya.

" apa aja deh. Aku mah ikut aja syif." Sambil tersenyum.

" ayo ka kita dandan dulu nanti take blm apa2 kadihan pada nunggu kita dandan lagi." Sambil beranjak dr tempat tukang bubur, syifa menggandeng anggi dengan sayang.

Mama chan, syifa dan anggi berjalan ke tempat rias yg sudah disediakan.

" de. Mama pamit dl. Jangan jail n nakalin jk yg lain" syifa mencium tangan mama dan juga pipi mama chan.

" ia mah..., aku cuma isengin klo aku bosen doang ko"

" sama aja de" mama mencium krnibg syifa.

" ya udh assalamualaikum"

" waalaikumsalam" syifa dan anggi membalas dalam mama chan.

" syifa, anggi yok mulai take " ujar crew yg datang kepada mereka. Dan memberikan naskah.

" kita dandan dl y bang, bentar" ujar syifa ke crewnya.

" oke nanti abis dandan langsung aja y ke tempat take." Ujar crew.

" oke bang. Yuk ka. Kita ke ruang rias dl." Mereka berjalan berdampingan dengan syifa ngelendot di tangan anggi yg di balas dengan tepukan gemes ke tangan syifa yg dilingkarkan ke tangan anggi.

" dasar bocah" kata anggi yg di balas cengiran syifa yg bikin gemes.

" terimakasih de, disini! ketemu kamu aja udh membahagiakan untukku. Semoga kedepannya bisa satu projek lagi atau talisilatuhrahmi ini tak berakhir." Bathin anggi.

TA'ARUFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang