pingsan?

7.8K 260 12
                                        

Retno masih menunggu taksi di depan mall setelah perkataan Zeline yang perubah drastis setelah pengakuan nya.

"Haduhh nih taksi mana yah."Keluh Retno.

"gue kan bisa pesen taksi online."Ucap Retno sambil menepuk jidatnya pelan.

Retno mengeluarkan ponselnya dari dalam tas nya.Tetapi ponsel nya mati karena baterai nya habis.

"Ihhh kesel dehh."Ucap Retno sambil menghentak hentakkan kakinya seperti anak kecil.

Tiba tiba ada motor ninja hitam yang melesat kencang dan melewati genangan air yang ada didepan Retno sehingga genangan itu mengenai tubuh Retno,sekarang tubuh Retno basah kuyup.

Pengendara motor itupun berhenti tepat didepan Retno.

"Eh turun Lo."Ucap Retno sambil menggebrak jok belakang motor ninja hitam itu.

Pengendara itupun turun dan melepas helm nya,betapa terkejutnya Retno bahwa pengendara itu adalah Radit.

"Lo."Ucap Retno kaget.

"Lo nggak bosen bosen ya cari masalah sama gue."Ucap Retno dengan nada sedikit tinggi.

"Eh lo."Ucap Radit santai.

"Gimana enak nggak rasanya tuh becekan."Ucap Radit sambil menunjuk ke arah tubuh Retno.

"Ini semua gara gara Lo."Geram Retno .

"Kenapa gara gara gue."Jawab Radit sok polos.

"Kenapa ngebut kalo Lo nggak ngebut kan nggak bakalan kena gue."Ucap Retno ketus.

"Lah salah Lo juga kenapa berdiri didepan tuh becekan."Jawa Radit sambil mengarahkan dagunya ke arah becekan.

"Ya terserah gue lah mau berdiri di mana kaki juga kaki gue kenapa Lo yang sewot."Ucap Retno.

"Pokoknya ini semua salah Lo."Jawab Radit.

"Kok gue ya Lo lah."Balas Retno tak mau kalah.

"Pokoknya Lo."

"Nggak,Lo."

"Ini salah lo."

"Enak aja."

"Ya cewek selalu benar dan cowok selalu salah."Ucap Radit mengalah.

"Aduhh kepala gue."Ucap Retno memegangi kepalanya.

Radit yang menyadari itu langsung menghampiri Retno dengan raut khawatir.

"Lo kenapa." Tanya Radit.

"Kepala gue tiba tiba pusing."Jawab Retno.

Retno mulai kehilangan kesadaran nya dan dengan sigap Radit menahan tubuh Retno agar tidak jatuh ke tanah.

"Ehh Lo pakek acara pingsan segala."Ucap Radit sambil menepuk nepuk pipi Retno.

"Retno bangun nggak atau gue tidurin disini mau Lo."Ucap Radit berusaha menyadarkan Retno.

"Retno haduhh Lo ngerepotin gue tau nggak."Ucap Radit.

"Waaaa."Ucap Retno sambil tertawa terpingkal pingkal.

"Oh Lo ngerjain gue."Ucap Radit dengan nada ketus.

"Ciee khawatir ya Lo sama gue."Ucap Retno dengan sisa tawanya.

"Enggak ke PD an Lo."Balas Radit dengan wajah datarnya.

"Yaudah deh gue pulang dulu ya inget jangan kangen,Haha."Ucap Retno lalu menghentikan taksi yang akan lewat.

Saat Retno akan masuk ke dalam taksi, pergelangan tangannya dicekal oleh Radit.

"Gue bakal bales itu semua."Bisik Radit.

"Gue,nggak takut,haha."Balas Retno dengan sisa tawanya.

****
Retno masuk ke dalam rumahnya setelah membayar taksi yang ia tumpangi.

"Tumben udah pulang."Ucap Bryan sambil menonton tv di ruang keluarga.

"Iya sayang tumben udah pulang ini baru jam setengah sembilan loh."Tambah Deviana yang muncul dari dapur.

"Iya mi,tadi temenku masih mau nonton film tapi aku capek jadi aku pulang naik taksi."Ucap Retno.

"Nggak ada masalah kan sayang."Tanya Deviana.

"Nggak kok ma"Balas Retno dengan tersenyum.

"Yaudah sana mandi bau Lo."Tambah Ando sambil mencomot camilan.

"Iya."Ucap Retno lalu beranjak ke kamarnya.

Retno masuk ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya di tempat tidurnya.

"Kenapa Zeline jadi gitu ya."gumam Retno.

"Mungkin moodnya lagi buruk."Asal Retno lalu masuk ke dalam kamar mandinya.

****
Saat ini pukul 05.00 pagi.Retno berniat jogging pagi hari ini.Ia bergegas mandi setelah seluruh nyawanya terkumpul.

Retno memakai kaos Adidas lengan pendek dengan training hitam dan sepatu Adidas putih,dengan handuk di kalung kan di lehernya.

Retno keluar dari rumahnya,ia berniat mengawali jogging nya ke arah taman komplek perumahan nya.

Saat sampai di taman Retno duduk disalah satu bangku kayu ditaman sambil mengelap keringatnya dengan handuk di lehernya.

"Nih."Ucap seseorang sambil menyodorkan air mineral kepada Retno.

"Deva,Lo ngapain disini."Ucap Retno sambil mengambil air mineral yang diberikan Deva.

"Rumah nenek gue di komplek ini jadi gue kesini mumpung libur."Jelas Deva sambil duduk di sebelah Retno.

"Btw thanks ya minumannya."Ucap Retno.

Retno akan beranjak dari sana tetapi tangan nya di cekal oleh Deva.

"Mau kemana?"Tanya Deva saat melihat Retno akan pergi.

"Lapangan basket,mau ikut?"Ajak Retno.

"Mau."Jawab Deva singkat.

****
Saat sampai di lapangan basket Retno langsung mengambil bola basket di pinggir lapangan.

"Kita tanding."Ajak Retno.

"Boleh aja,yang kalah harus nraktir yang menang gimana?"Balas Deva.

"Boleh."Ucap Retno.

Mereka mulai bertanding dan sama sama hebat.tetapi Deva kalah mutlak dari Retno.

"Gimana,masih mau tanding lagi."Ucap Retno sambil mengelap keringat nya.

"Nggak ah Lo jago banget sampe kualahan gue."Balas Deva.

"Yaudah besok gue traktir Lo di kantin."Tambah Deva.

"Eh gue pulang duluan ya udah siang takut nyokap nyariin."Ucap Retno.

"Makasih buat pagi ini."Ucap Retno lalu pergi dari hadapan Deva.

"Lo bakal jadi milik gue Retno Natasha Ardiaz."Ucap Deva lalu beranjak pergi dari lapangan basket.


My Enemy My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang