Pukul 13.00
Radit mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang tertangkap retina matanya.
Ia melirik Retno sedang terlelap di samping nya, ia tersenyum melihat wajah damai istri nya.
Dan tiba tiba Radit teringat bahwa hari ini adalah hari terakhir mereka di Bali dan rencana nya hari ini mereka akan mengakhiri liburan mereka dengan pergi ke pantai.
Radit memutuskan untuk beranjak dari tempat nya dan menuju ruang tamu untuk menemui teman teman nya.
Radit melihat teman teman nya masih utuh sedang bermain game dan bermalas malasan.
"Lahh gajadi ke pantai?"Tanya Radit.
"Enggak soalnya kan lo gaenak badan jadi kita juga nggak jadi mantai."Jawab Vano.
"Lahh lo kok disini bukan nya istirahat?"Tanya Ismi.
"Gue udah lumayan enakkan sihh."Ucap Radit.
"Mana Retno?"Tanya Luluk.
"Dia di kamar lagi tidur."Jawab Radit.
"Nanti jam lima sore kita bakal ke bandara kita landing jam 6."Ucap Vano.
"Gimana kalo kita adain party barbeque aja di rumah Radit, nanti keluarga Radit sama Retno diundang dehh."Usul Luluk.
"Bagus juga ide lo."Ucap Vano.
"Gue setuju tuhh pasti seru elahh"Ucap Rendra antusias.
"Gue sihh ngikut."Ucap Deni.
Belum sempat Radit mengusulkan jawaban terdengar suara teriakan dari kamar Radit.
"Udah sana ke kamar Retno nyariin tuh."Ucap Ismi.
Radit langsung menghampiri Retno di kamar nya.
"Kenapa sayangg?"Tanya Radit sambil berbaring menghadap ke arah Retno.
"Mau tidur dipeluk kamu ihh."Ucap Retno manja.
Radit mengangkat sebelah alisnya bingung tak biasa nya Retno bersikap semanja ini padanya bahkan hampir tidak pernah justru ia lahh yang biasanya bersikap manja.
"Yaudahh sini pelukk."Retno menyandarkan kepalanya di dada bidang Radit.
Radit mengelus elus puncak kepala Retno sesekali mengecupnya,ia melihat Retno sudah terlelap di pelukan nya.
Radit pun dengan perlahan melepaskan pelukan Retno di tubuh nya.
Ia mengambil 2 koper di sebelah lemari berniat membantu Retnk mem packing barang bawaan mereka.
20 menit kemudian Radit sudah mem packing semua barang bawaan mereka mulai dari baju,skincare Retno,oleh oleh,alat mandi dan sebagainya.
Ia melihat ke arah ranjang dan menemukan Retno masih tidur dengan pulas nya.
"Radittt."Ucap Vano dengan sedikit berteriak di depan kamar Radit.
"Diem lo, istri gue lagi tidur."Ucap Radit.
"Lahh belom siap siap?habis ini kita ke bandara."Ucap Vano sambil melihat jam di tangan nya yang menunjukkan pukul setengah 4.
"Lahh lo sendiri ngapain teriak teriak depan kamar gue?"Tanya Radit.
"Kita mau ngopi ngopi dulu di caffe deket sini lo mau ngiku kagak?"Tanya Vano.
"Nggak dehh gue capekk."Jawab Radit lalu menutup pintu kamar nya tanpa menghiraukan Vano.
"Ehh dasar lo untung temen."Ucap Vano sambil mengusap usap dadanya lalu beranjak dari depan kamar Radit.
Saat Radit akan menidurkan dirinya di samping Retno tiba tiba rasa mual itu kembali,dengan buru buru Radit pergi ke kamar mandi dan memuntahkan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Enemy My Husband
Novela JuvenilKalo bukan karena nyokap sama bokap gue, gue gaakan mau nikah sama orang yang selalu buat gue naik pitam ...... Follow kuy^_^ @feladia.vv