Wushhhhhhh
Lagi dan lagi suara shooting dari basket menuju ring terdengar, dan bola basket masuk dengan sempurna, membuat sang mencetak point itu melakukan selebrasi seperti yang biasa di lakukan cristiano ronaldo. Benar benar alay
"Liat, masuk lagi kan. Hebat ga tu?" selesai melakukan selebrasi nya fariz menoleh ke fili yang sedang merebound basket itu
"Lo gila bang? Ini permainan basket, ga seharus nya ngelakuin selebrasi, nanti lo bakalan ke serang musuh dengan mudah karena lo kelamaan melakukan defense gara gara selebrasi" ucap fili meniru bahasa coach nya di sekolah karena pernah coach membicarakan seperti itu
"Wah gue mah keren, jarang bahkan gaada pemain basket seperti gue, baru gue dan hanya gue" lagi lagi masih dengan ke angkuhan nya dan semakin mengawur pembicaraannya
"Semerdeka lo deh" pasrah fili dan mencoba me-shoot basket dengan lay up
Dan yap ternyata masuk. Apa fili melakukan selebrasi juga. Jelas iya, dia melakukannya, bukan karena ia tidak melakukan apa yang di pesan kan oleh coach nya, hanya saja ia ingin balas dendam terhadap abang nya
"Shit, lo gue selebrasi ga jelas. Selebrasi apan tu? Aneh" ucap fariz sambil berpura pura bergedik ngeri
"Oiya fil, lo tadi bilang ada janji, sama siapa?" ucap fariz sambil meraih bola basket yang tadi nya ada di tangan fili dan memeluk basket itu
"Nanta"
Dari jawaban fili yang tidak bersemangat membuat fariz bingung. Nyatanya, setiap fili menceritakan tentang nanta pada nya nada bicaranya selalu semangat tapi tidak untuk kali ini, nada bicara nya sedikit tidak bersemangat.
Tertarik dengan topik obrolan saat ini, fariz mengajak duduk di tepi lapangan mini yang berada di belakang rumah nya
"Lo Kenapa? Ada masalah? Tumben ga semangat gitu? Kenap-" belum selesai berbicara fili sudah memukul lengan abang nya itu yang membuat sang korban meringis sambil mengusap lengan nya
"Bacot deh, satu satu oke?!"
"Oke"
"Hmmm, nanta mau ngenalin gebetan nya sama gue nanti" nada bicara nya pun masih sama, seperti tidak ingin membahas masalah yang satu ini
"Nanta? Marnanta? Cowo yang lo sering ceritain kan? Dari cerita yang gue denger kayak nya lo malah deket deh sama dia, gue kira lo gebetan nya" lagi dan lagi pertanyaan bertubi tubi tanpa jeda berhasil meluncur dari bibir sang kakak
"Ck bawel lo, iya dia. Siapa lagi emang nya?" setelah mengucapkan itu, fili menarik nafas seolah olah membuang semua masalah yang tidak mungkin hilang hanya dengan membuang nafas
Melihat lo senyum bisa menumbuh kan cinta bagi gue, gue bahagia ketika lo senyum, terkadang dingin lo membuat gue kesal. Tapi sekarang lo bisa tersenyum karena dia kenapa gue ga nerima? Dan sekarang lo bersikap dingin sama gue yang membuat gue kesal, dan kenapa gue belum bisa melupakan lo walau itu harus -batin fili-
"Are you okay?" sambil mengibaskan tangan nya di depan pandangan fili yang nampak kosong itu membuat fili tersadar dari lamunan nya
"Yes. Udahan bang capek gue mau mandi nih mau main nanti" ucap fili yang mulai beranjak memasuki rumah nya
"Gue penasaran sama tu orang, pengen liat. Boleh ikut ya?" rengek fariz sambil mensejajarkan langkah nya dengan fili
"Cantik yang pasti, jangan ikut ah bang, yang ada lo bikin ribet, nyusahin" ucap fili sambil jalan lurus ke depan
"Ck bangsat, awas loh nanti disana lo jadi nyamuk, dia mau berdua lo di cuekin dan akhirnya mendrible bola doang kaya orang linglung mau apa hehehe" ucap fariz yang diakhiri dengan kekehan
"Ga penting, kalo emang dia nyuekin gue tinggal balik lagian ga mungkin kali nyuekin" langkah fili terhenti saat berada di ujung tangga bersiap untuk melangkah kan kaki nya ke lantai dua dimana kamar nya berada
"Siapa yang tau? Kalo nanti itu terjadi saran gue lo pura pura telfonan aja sama cowo, atau kalo ga lo telpon gue aja" ucap fariz
"Ck jomblo banget gue kayaknya ga deh ya" ucap Fili sambil memutar bola matanya malas
"Emang lo jomblo. Lo pasti bisa nerima kenyataan kok, adek gue kan kuat hehe" fariz terkekeh sambil mengusap kasar puncak kepala fili
Fili hanya menanggapi nya dengan senyuman lalu beranjak ke kamar nya, membuka knop pintu dengan warna pintu putih, setelah terbuka pintu itu menampilkan kamar yang tidak terlalu luas yang di kombinasikan dengan cat serba putih yang di dinding nya terdapat poster atlet basket kesukaannya dan club sepakbola tercinta nya, seketika senyum terbit di bibir mungil fili ketika melihat design kamar nya yang selalu membuat nya tenang.
Duduk di meja belajar dan tidak sengaja melihat bingkai yang isinya terdapat seorang cowo dengan tangan kiri memeluk bola basket dan tangan kiri nya dipakai untuk mengacak tambut gadis yang berada di sebelah nya, keduanya terlihat bahagia degan tawa yang lepas. Senyum miris kembali terlihat, mengingat kebahagiaan itu sedikit lagi akan berakhir.
🏀🏀🏀
"Bang gue berangkat dulu, gue pake motor, nanti sampein ke mama gue basket bentar, mama lagi tidur di kamar" ucap fili menuruni tangga dengan tas kecil digendong sebelah tangan, tangan kiri memegang bola basket dan yang satu nya memegang kunci motor
"Iya udah hati hati" jawab fariz sambil Masih sibuk dengan roti bakar di tangan nya
"Ck bagi kekkkkk" rengek fili langsung mencomot satu roti bakar buatan abang nya itu
"Bikin sendiri kek, dasar adek laknat" ucap fariz sambil mengambil piring sisa roti bakar yang tinggal 2 itu
"Pelit lo, udah ah gue jalan" ucap fili yang hanya di balas denga Deheman oleh fariz
.
.
.
.
.
..
Bersambung~Jangan lupa vote ya thank you!!!!

KAMU SEDANG MEMBACA
basketball in love (END)
Teen Fictionseorang wanita yang mulai mengenal bola basket dan mulai mencintai hobi baru nya itu. Mengenal kata cinta dari hobi baru nya itu yang ternyata cinta nya tak seindah disaat dia berhasil mencetak point ke ring lawan. Nyatanya harus kehilangan dulu b...