"nanta bangun. Masa kena basket mati si?"
"bangun, gue gatau nguburin lo dimana"
Fili semakin panik, bagaimana ia yang dituduh sebagai pembunuh nya karena ia yang terdapat di lokasi kejadian. Persetanan dengan itu, fili takut kehilantan nanta.
1 detik.
2 detik.
3 detik.
"booo"
"kyaaaa"
Nanta yang tiba tiba bangun membuat fili terkejut.
Nanta meringis "aduh aduh. Kok malah di pukul si, emang lo ga takut gue tinggal mati?"
Fili memutar mata malas "lo gila! Gue pikir mati beneran. Kenapa ga beneran?"
"nanti ada yang nangis lagi. Kalo gue mati, siapa yang jagain lo?"
"gue bukan anak kecil yang harus dijagain"
"gue bakal jaga hati lo"
Entah kenapa ada perasaan hangat didalam diri fili, apa rasa yang dulu telah timbul kembali. Entahlah.
Fili menahan senyum nya agar tidak mengembang "gajelas"
"masa ga jelas? Kok pipinya merah?"
Fili terdiam merutuki wajah nya yang tidak bisa diajak kompromi. Disaat otak bilang tidak, tapi hati bilang iya untuk membuka hati filo agar nanta bisa masuk kembali.
Disatu sisi fili rindu dengan sosok yang selalu membuatnya tertawa, sosok yang selalu melindungi nya, apakabar ia disana? Fili sangat merindukan ahmad.
"woi malah bengong, gausah mikirin gue gitu ah,"
Nanta berdiri dan meraih tangan fili "balik yu nanti hujan" fili hanya menganggukan kepalanya.
Baru dua langkah hujan deras turun tanpa permisi. Nanta dengan sigap menarik tangan fili agar cepat masuk kedalam mobilnya, tapi fili malah menahan nya dan tersenyum menikmati hujan.
"ayo fil nanti lo sakit" nanta nampak khawatir.
"sebentar aja, gue suka hujan" fili merentangkan tangan, memejamkan mata, mendongakkan kepala dan berputar pelan menikmati air yang turun dari langit menusuk wajah nya.
Fili suka hujan, entah kenapa hujan selalu membuat nya terseyum, selalu membuat hati nya bahagia, membuatnya tenang. Bahkan disaat masalah datang, hujan lah obat penenang hati nya.
Akhirnya mau tak mau nanta ikut menikmati hujan ini. Menikmati hujan yang sejuk seraya memandangi wajah bahagia fili yang menambah keindahan hujan sore ini.
🏀🏀🏀
Sejak peristiwa hujan hujanan itu fili dan nanta kembali dekat seperti dulu. Entah apa yang membuat fili semakin dekat dan kembali membuka hatinya untuk nanta.
Fokus fili terganggu dengan bunyi ponsel panggilan masuk. Terdapat nama Ahmad disana membuat fili tersenyum. Dan menggeser tombol hijau disana.
"Hallo gue kangen filiiiiii" fili sedikit menjauhkan ponselnya dari telinga saat mendengar pekikan dari sebrang sana.
"Gila ga berubah lo! Gue kangen juga. Gimana kabar oma disana udah sehat?"
"Alhamdulillah udah sehat fil, kok nanyain oma? Ga nanyain gue?"
Fili terkekeh "ogah kali gue nanyain lo. Gapenting"
"Ah masa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
basketball in love (END)
Teen Fictionseorang wanita yang mulai mengenal bola basket dan mulai mencintai hobi baru nya itu. Mengenal kata cinta dari hobi baru nya itu yang ternyata cinta nya tak seindah disaat dia berhasil mencetak point ke ring lawan. Nyatanya harus kehilangan dulu b...