Dua bulan sudah fili menjadi kekasih nanta. Dua bulan juga ia tidak mendapatkan kabar dari ahmad. Padahal fili ingin membagi kebahagiaan itu pada ahmad, ingin memberi tahu bagaimana ia bahagia akhirnya bisa memiliki nanta dan ingin sekali mengucapkan rindu pada ahmad. Tapi itu semua hanya andaian saja.
Setiap fili menghubungi nomer ahmad selalu tidak aktif, bunda lina dan ayah ahmad juga tidak mau memberi info dimana ahmad sekarang.
Suara drible basket selalu terdengar setiap hari senin sampai jumat di sore hari dan di sabtu minggu setiap pagi dan sore hari terdengar di lapangan yang terdapat rumah pohon buatan itu.
Fili benar benar merindukan sosok sahabat nya itu. Entah fili salah apa hingga Ahmad meninggalkannya tanpa alasan yang jelas.
Melampiaskan rindu nya dengan cara mendatangi tempat ini dan bermain basket sendirian disini.
Wushhh
Basket berputar dibibir ring yang para akhirnya tidak masuk ke ring. Berkali kali fili shoot basket tapi tidak ada yang berhasil masuk kedalam ring. Pikirannya kacau, otak nya dipenuhi kata Ahmad disana.
Fili menyesal dulu saat Ahmad disisinya mereka selalu bertengkar, tapi itu yang membuat mereka tambah akrab. Lebih baik Ahmad marah marah padanya ketimbang harus menahan rindu seperti ini.
"Arghhhh" fili berteriak sambil me shoot basket dengan tenaga kuat hingga mengenai papam ring dan memantul kebelakang. Matanya membelalak terkejut ternyata bola itu jatuh tepat di tanggan seseorang.
"Kesini lagi? Lo itu sebenarnya kenapa? Kenapa sama tempat Ini?" orang itu menghampiri fili sambil menyodorkan botol air mineral.
Fili meminumnya dan memberi rasa tenang, emosinya sudah menurun tidak seperti tadi.
Fili duduk dipinggir lapangan dan diikuti orang itu.
"Jawab gue" suaranya berubah serius.
Fili menarik nafas "dari mana lo tau tempat ini?" fili malah balik bertanya.
Nanta tertawa miris "gue pacar lo fil, kalau ada masalah cerita aja jangan di pendem sendirian,"
"Gue selalu ngikutin lo kesini" lanjutnya.
"Maaf" fili menundukan kepalanya. Menyesal.
"Cerita sama gue sekarang" tuntutnya.
"Ini tempat favorit gue sama Ahmad, kami selalu basket bareng disini. Gue kangen sama dia" jelas fili.
"Lo Cinta dia?" bisa dilihat dengan jelas raut cemburu di wajah nanta.
Fili terkekeh "dia itu sahabat gue, dia bisa dijadiin sebagai abang gue, pengganti bokap gu yang lindungi gue disaat bokap gue tugas di luar kota, tempat gue curhat. Gue sayang dia sebagai sahabat. Dia gaada kabar entah kemana"
Nanta tersenyum hangat menatap fili dan tangannya bergerak mengacak rambut fili gemas.
"Gue ngerti sekarang. Lo sabar ya, dia gaada kabar sejak kapan? Mungkin dia sibuk sama sekolahnya"
"Semenjak kita pacaran dia udah gatau kemana"
"Oke jangan sedih lagi ya? Basket lagi aja yu?" nanta menggenggam tangan fili mengajaknya berdiri.
Fili mengambil basketnya dan mulai mendrible.
"Lo ga ikut main? Ko diem aja?"
"Gapapa, gue capek fil abis nyetir"
Fili mengerutkan alisnya, alasan yang sama setiap fili tanya kenapa ga ikutan basket itulah jawaban yang selalu diterimanya.
Tak mau ambil pusing fili tak menanyakan hal itu. Berfikir positif mungkin benar ia capek nyetir.

KAMU SEDANG MEMBACA
basketball in love (END)
Novela Juvenilseorang wanita yang mulai mengenal bola basket dan mulai mencintai hobi baru nya itu. Mengenal kata cinta dari hobi baru nya itu yang ternyata cinta nya tak seindah disaat dia berhasil mencetak point ke ring lawan. Nyatanya harus kehilangan dulu b...