30

218 12 0
                                    

"Gue bener bener minta maaf, gue nyesel fil" ucap nanta tepat di telinga fili, membuat jantungnya berdebar kencang, ada perasaan aneh di dalam diri fili tapi entah apa. Fili masih diam saat nanta menggenggam kedua tangannya. Otak nya tidak bisa di ajak kerja sama disaat seperti ini.

Nanta kembali mendekati telinganya "I Love You!" cukup, tiga kata itu membuat fili mematung pertahanan yang dulu ia bangun seakan runtuh seketika, fili menyentakkan tangannya yang berada di genggaman nanta dan

Plak

Nanta memegang pipi nya yang terasa perih atas perlakuan fili.

"Cinta? Dulu lo juga bilang gitu dan keesokan nya, lo malah deket sama cewe lain. Apa kata kata cinta lo masih bisa gue pegang? Atau setelah ini lo bakal deket sama cewe lain kaya sebelumnya?" fili benar benar tak habis fikir dengan manusia satu ini. Tidak, tidak boleh perasaan fili kembali lagi, tidak boleh pertahanannya hancur dengan tiga kata itu.

"Fil please gue bener bener nyesel, gue terpaksa jadian sama bella, " nanta menarik nafas sebelum melanjutkan kata katanya. "Oke gue bakalan jujur, gue terpaksa deketin dia karena ayah dia dengan ayah gue lagi ngejalanin kerja sama bisnis, om andre nyuruh ayah gue buat deketin bella dan jadiin dia pacar, dia sakit fil, sakit kanker darah, gue juga udah nolak tapi kata om andre ngancem ayah gue bakal batalin kerjasama nya" fili tertawa sinis mendengar ucapan nanta.

"Sakit? Kanker? Dia kelihatan sehat. Apa sebutan itu lo sama cinta nya dia?" fili berucap begitu karena saat ia bertemu dengan bella dan juga ahmad, bella nampak sehat, bahkan ia juga lincah. Apa mungkin pengidap kanker bisa seperti itu? Entahlah untuk sekarang fili belum bisa percaya begitu saja dengan ucapan nanta.

"Gue juga berfikir gitu fil. Tapi mau gue bingung, gue ga bisa liat ayah sedih karena kerjasama nya di batalin gitu aja. Maaf fil" nanta menundukan kepalanya, terlihat benar benar menyesali perbuatannya.

Fili menarik nafas mungkin tak ada salahnya sekedar memaafkan. "Oke gue maafin, kalian masih pacaran?" tanya fili ragu.

"Iya fil, gue bingung mau akhirnya gimana"

"Ga perlu bingung, cinta bakal tumbuh saat kalian terus bersama. Lagipula gue liat kalian kompak gitu, udahlah gue mau ke kelas udah selesai juga hukumannya" fili beranjak meninggalkan nanta dan membuka pintu rooftop, betapa terkejutnya melihat raka berdiri disitu tanpa bergerak.

"Astagfirullah, kaget gue" fili mengusap dadanya. Terkejut.

"Udah selesai pacaranya?" ucapnya dingin.

"Hah?"

"Gak usah berlaga bego, disuruh bersih bersih malah pacaran" ucap raka sambil melipat tangannya didepan dada.

"Aduh kak, gue ga pacaran sama dia. Kenal aja enggak"

"Terserah! Masuk kelas!" ucapnya tetap dingin.

"Iyaiya. Sok banget si" gumam fili ternyata masih bisa di dengar raka dan langsung saja raka menatap fili tajam.

🏀🏀🏀

Fili masuk kedalam kelas X IPA 2, menyapu pandangannya, terlihat teman yang lain sudah menemukan tempat duduk nya masing masing. Fili Menoleh ke arah perempuan yang melambaikan tangannya ke arah fili.

"Lo duduk sama gue aja" ucap perempuan itu saat fili sudah menghampiri tempat duduk nya.

"Oke. Makasih ya" fili meletakkan tas nya dan duduk di sebelahnya.

"Gue ariska panggil aja riska, lo siapa?" ucap gadis berkacamata itu sambil mengulurkan tangannya.

Fili menyambut uluran tangan itu dengan senyum "filihusnah, panggil aja fili"

basketball in love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang