Unrequited : 14

9K 1.1K 19
                                    

Yang bosen silakan tinggalkan lapak ini :3

____________

NCT 127 baru saja selesai comeback dengan album baru mereka yaitu Limitless. Hari ini adalah hari fanmeet untuk mempromosikan album ini, semua member tengah bersiap dan sesekali mengecek kembali penampilan mereka.

Haechan duduk dengan lesu disalah satu kursi yang disediakan, disampingnya Renjun selalu menemani kemanapun ia pergi. Tak jarang Renjun dimarahi karena hal ini, namun ia tidak peduli dan malah membalikkan perkataan mereka.

Karena sifat keras kepalanya itulah tak ada lagi yang mau menegurnya. Bahkan sang pemilik SM entertainment sendiri pun angkat tangan mengenai hal ini. Yang orang lain tidak ketahui adalah, bahwa atasan sekaligus pemimpin perusahaan agensi tersebut mengetahui tentang penyakit yang diderita Haechan.

Flash back on

Tn. Lee terkejut, namun dengan cepat ia tersenyum dan mengajak Renjun untuk bicara di ruangannya.

Setelah mereka duduk disofa yang tersedia, Tn. Lee menatap teduh Renjun, "jadi, apa yang ingin kau bicarakan denganku?"

Renjun menunduk dengan tatapan mata redup, "ini...mengenai sahabatku. Salah satu member dari group NCT, Haechan."

"Apa yang terjadi dengannya?" Tn. Lee dengan sabar menunggu.

Renjun menghela nafas dan tangannya mulai bergetar, "dia...dia...m-mungkin tidak akan bisa lebih lama untuk menjadi bagian dari kami..."

Tn. Lee yang heran mengernyitkan dahinya, "apa maksudmu?"

Bibir Renjun bergetar, "dia....menderita kanker paru-paru stadium akhir. Dokter yang menanganinya mengatakan bahwa....dia...d-dia tidak akan bertahan hingga setahun..." Renjun menggigit bibir bawahnya, sementara air matanya mulai keluar tanpa terkendali.

Raut keterkejutan nampak diwajah Tn. Lee, namun ia tetap tenang dan mendengarkan perkataan Renjun.

"Itupun...jika ia bisa...." Renjun mendesah pelan dan mengatupkan bibirnya untuk menahan isakan tangisnya.

"Apa keinginan terakhirnya?" tanya Tn. Lee.

Renjun terkesiap, "dia...ingin agar aku tetap bersamanya....dia juga ingin berduet dengan sunbae yang ada disini..."

Tn. Lee mengangguk paham.

"Tapi aku berharap agar dia tetap hidup, aku tidak mau kehilangan seseorang yang sangat berharga untukku...dia satu-satunya orang yang mau menerimaku saat pertama kali aku bergabung..." Renjun menundukkan kepalanya rendah.

Tn. Lee menepuk bahu Renjun pelan, senyuman seorang ayah tersemat dibibirnya. "Jika tuhan menghendaki, temanmu itu pasti akan baik-baik saja...tapi jika ia tidak menghendaki maka kau harus siap untuk segala sesuatunya."

"Aku tahu itu...hanya saja..." Renjun menghela nafasnya dalam dan menjambak rambutnya frustasi.

"Hanya saja kau tidak rela dan tidak ingin dia pergi?" Tn. Lee tersenyum lembut, "Renjun, didunia ini tidak ada yang kekal. Kau tahu itu, baik manusia maupun makhluk lainnya pasti akan musnah. Bahkan batu besar yang kokoh bisa berubah menjadi pasir sewaktu-waktu..."

Renjun terdiam sejenak, matanya menatap kosong ke lantai ruangan yang dingin.

"Jangan terlalu bersedih, mungkin....seseorang akan datang suatu hari nanti, atau....bisa saja tuhan mengulurkan tangannya untuk membantu hambanya yang tidak bersalah untuk bisa sembuh." Tn. Lee menepuk-nepuk bahu Renjun untuk menenangkannya.

Renjun tersenyum tipis, "terimakasih telah mendengarkan ceritaku sajangnim....maaf merepotkanmu..."

Tn. Lee tertawa kecil, "bahkan orang tua sepertiku juga pernah muda asal kau tahu!"

Renjun ikut tertawa dan kesedihannya sedikit berkurang.

"Aku izinkan kau untuk ikut kemanapun temanmu pergi, jagalah dia sampai waktunya tiba. Dan jangan terlalu larut dalam kesedihan jika kau tak ingin melihat temanmu ikut bersedih." ujar Tn. Lee.

"Benarkah??? Terimakasih sajangnim....terimakasih banyak!!" Renjun bangkit dan membungkuk untuk berterimakasih, senyuman tak lepas dari bibirnya. Matanya dipenuhi binar kebahagiaan, walaupun mungkin hanya sebentar...

Setelah berpamitan ia undur diri dan bergegas menuju Haechan yang ada diruang latihan.

'Kau tidak boleh bersedih lagi hyuck! Aku jamin, waktu waktu terakhirmu akan yang menjadi hal terbaik dalam hidupmu...'

Flash back off

"Jika kau tidak kuat, jangan paksakan dirimu...kalau kau tetap nekat maka aku yang akan menyeretmu untuk kembali!!" ancam Renjun dengan ekspresi garang yang lucu.

"Baiklah....kau sudah mengatakan itu sejak lima belas menit yang lalu, apa kau tidak lelah terus mengatakannya?" Haechan merengut kesal dengan ocehan Renjun yang seperti nenek-nenek.

"Intinya jangan memaksakan diri!! Sudah ya, hwaiting Donghyuck!!" Renjun mengepalkan tangan kanannya sambil tersenyum kearah Haechan yang berjalan menuju panggung.

To be continued

Ciah dapet notip apdet lagi niee~~

Eh btw ochi mau nanya dong, alat buat pasang wifi itu namanya apa ya?._.
Yang tau komen ya biar ochi bisa minta wifi nih, dan kalian bisa dapet notip apdet ochi terus :v
Ayo merapat~

[End]Unrequited LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang