Unrequited : 6

9.3K 1.2K 69
                                    

Renjun lalu beranjak dari duduknya dan menuju ruangan tempat Haechan dirawat intensif. Menatap sahabatnya yang terbaring lemah sekali lagi membuat air matanya lolos begitu saja.

Kembali terbayang masa-masa ketika mereka tertawa bersama dan saling berbagi satu sama lain. Tak peduli hal sekecil apapun itu tak pernah membuat keduanya menjauh.

Tapi sekarang...

Renjun takut, ia takut jika sewaktu-waktu sahabat akan diambil paksa oleh tuhan. Ia tidak mau hal itu terjadi, Renjun tahu ia egois tapi...bolehkah? Bolehkah ia meminta agar sahabatnya ini bisa sembuh seperti dulu dan kembali tertawa bersamanya setiap saat?

"Hiks.." sebuah isakan berhasil keluar dari bibirnya.

"Kau harus kuat." ujar Suho yang kini berdiri disamping Renjun.

"Dengan begitu temanmu juga akan kuat." lanjutnya sambil menepuk pundak Renjun pelan.

"Kau tahu? Aku mengerti apa yang kau rasakan, karena...saat Kriss, Tao dan Luhan memutuskan untuk keluar dari EXO aku merasa kehilangan setengah dari jiwaku..."

"Mereka sudah kuanggap keluargaku, hyung juga dongsaeng kesayanganku....pergi meninggalkanku. Membuatku merasa sendirian, terpuruk dalam keputusasaan..."

"Tapi...Baekhyun, Chanyeol....dan yang lainnya meyakinkanku bahwa semua akan baik-baik saja."

"Disitulah sadar bahwa... Aku tidak sendirian, aku memiliki banyak teman dan fans yang selalu mendukungku disemua kondisi."

"Jika kau menyayanginya maka tetap lah mendukungnya apapun yang terjadi, jadilah sahabat yang baik dan lindungi dia. Jangan biarkan air matanya mengalir dengan sia-sia."

Renjun berhenti menangis, kini tangannya terulur untuk mengelus kaca yang ada dipintu pemisah antara mereka.

"Aku berjanji akan menjadi pelindungmu, aku tidak akan membiarkan siapapun melukaimu. Bahkan aku rela mati jika itu demi melindungimu. Lee Haechan." ujar Renjun lemah.

Suho hanya tersenyum tipis melihat hoobaenya. Dia tahu persis apa yang Renjun rasakan karena ia juga pernah merasakannya.

'Ah Kriss hyung, Luhan hyung  Tao-ya...aku jadi merindukan kalian bertiga...'

"Sebaiknya hubungi leadermu atau manager hyung agar mereka tidak khawatir-"

"Justru jika aku mengatakan yang sebenarnya mereka akan lebih khawatir hyung." sela Renjun.

Suho tersenyum, "jika mereka khawatir, itu tandanya mereka menyayangi sahabat mu."

Renjun mendengus dingin dan memalingkan wajahnya kearah lain.

"Menyayangi?" Renjun berujar sinis.

Suho mengernyit bingung, "kenapa?"

Renjun berbalik dan menatap wajah Suho, "apa merendahkannya setiap hari tanpa memperdulikan perasaannya itu yang kau maksud menyayangi?"

Suho bungkam, ia tak tahu harus mengatakan apa sekarang.

"Bahkan kau tidak tahu harus menjawab apa bukan?" Renjun menatapnya dingin. "Terimakasih atas bantuannya, hyung bisa kembali ke agensi sekarang."

Suho tersenyum simpul lalu menepuk pundak Renjun, "hubungi aku jika ada masalah."

Setelah mengatakan itu ia pergi dan meninggalkan Renjun sendiri didepan ruang rawat Haechan.

"Cepatlah bangun Chan, kau tidak boleh meninggalkanku sendirian..." monolognya.

To be continued

Hai maap ya chapter ini pendek
Dipanjangin deh di chapter depan

Jangan lupa share ya

See u

[End]Unrequited LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang