Ekstra Part

15.8K 1.2K 124
                                    

Keesokan harinya pemakaman Haechan dilaksanakan. Dunia hiburan Korea Selatan berkabung atas meninggalnya salah satu Bintang mereka, banyak orang yang merasa kehilangan. Terutama rekan sesama penyanyi yang berasal dari agensi yang sama dengannya, mereka berbela sungkawa atas kepergian teman kecil mereka.

Haechan yang mereka kenal adalah seorang yang periang, tanpa peduli dengan kondisi apapun ia akan tetap berusaha membuat mereka tersenyum. Sehingga mereka terkejut saat mendengar berita kematiannya.

Sementara itu Renjun berubah menjadi dingin dan jarang sekali berbicara. Dia hanya akan menatap sekilas orang yang mengajaknya berbicara lalu mengabaikannya. Member lain khawatir tentang hal ini, mereka meminta agar Renjun berkonsultasi kepada psikolog. Namun Renjun akan mengamuk saat mereka membahas topik ini.

Sebulan kemudian

Tepat satu bulan setelah kepergian sahabatnya, Renjun berubah menjadi gunung es yang tak tersentuh. Selama itu pula hanya Jisung dan Chenle yang bisa berbicara dengannya.

"Hei Renjun hyung!!" Jisung menepuk bahunya dan mendudukan dirinya disamping orang yang lebih tua.

"Hmm" Renjun menjawab tanpa mengalihkan pandangannya dari handycam yang dipenuhi kenangannya bersama Haechan.

"Kudengar hari ini akan ada member baru yang akan bergabung dengan kita. " ujar Jisung sembari memakan tteopokki yang baru ia beli.

"Aku tidak peduli." jawab Renjun singkat.

"Oh ayolah! Aku yakin kau akan peduli!" Jisung mengubah posisi duduknya.

Renjun mengalihkan pandangannya pada Jisung dan mengangkat sebelah alisnya. "Oh ya? Kenapa? Apa alasanmu hingga kau begitu yakin bahwa aku akan peduli?"

Jisung menyeringai kecil. "Nanti kau akan tahu! Sudah ya, aku mau latihan. Bye!" Jisung berlari menuju Jeno dan Chenle yang tengah berlatih didepan cermin ruang latihan.

Renjun hanya mengedikkan bahunya acuh lalu kembali melihat video mendiang sahabatnya. Jika kalian bertanya kemana Mark? Ia tengah melakukan promosi dengan unit 127,jadi ia tidak bersama unit dreamis.

****

Setelah selesai latihan, unit dreamis kembali menuju dorm. Wajah mereka dipenuhi rasa lelah setelah seharian berlatih koreografi yang cukup sulit.

Renjun langsung menuju kamarnya dan membersihkan diri, saat ia hendak tidur Yuta mengetuk pintunya dan berkata. "Manager hyung akan datang, dia bilang akan ada member baru yang akan bergabung dengan kita. Jadi keluarlah sebentar untuk menyambutnya lalu kau bisa istirahat."

Dengan berat hati ia bangun dan mengikuti perkataan Yuta. Ia berjalan menuju ruang berkumpul mereka dan duduk disamping Jisung yang tengah bermain game. Meliriknya sekilas lalu mengalihkan pandangannya dan menutup matanya.

Suara ketukan pintu kembali mengembalikan Renjun kedalam kesadarannya, ia menatap Taeyong yang berjalan untuk membukakan pintu.

"Cuaca hari ini tidak terlalu Bagus, kami terjebak macet dan hujan mengguyur kota Seoul cukup deras." ujar Manager hyung mereka.

Taeyong tersenyum dan membuka pintu lebih lebar, membiarkan mereka masuk. "Masuklah hyung.."

"Ya, terima kasih." setelah berada didalam, sang manager kembali berkata. "Baiklah semuanya, kita kedatangan anggota baru. Mungkin sebagian dari kalian akan terkejut, tapi aku pun sama pada awalnya. Dan sekarang sudah tidak terlalu, baiklah perkenalkan dirimu anak muda." ia mundur dan membiarkan seorang remaja yang sendari tadi berada dibelakangnya untuk maju.

"H-halo...namaku Lee Donghyuck, salam kenal semuanya.." ujarnya pelan, wajahnya yang bulat menunduk untuk menyembunyikan rasa gugupnya.

Renjun terbelalak saat mendengar suara remaja itu, sontak ia memandangnya dan merasakan hatinya bergetar saat mendengar suara remaja itu. "Dia..."

THE END

Segini aja yaa jangan serakah
Ochi pegel nih ngetiknya →_→
Semoga laik~~
Makasih banyak yang udah baca ff ini dari awal sampe akhir, kasih dukungannya buat ochi sampe kalian ngomel ngomel karena greget sama markeu yang jadi jahad disini:')
Rencana sih mau bikin sekuelnya, tapi ochi liat sitkon dulu ya gimana tanggapan kalian nya. Kalo banyak yang dukung ochi bikin, tapi kalo ngga ya gak bakal.

Sekali lagi makasih buat kalian semua yang Setia sama ff ini, nungguin ochi apdet sampe lumutan :v //canda kok

See you in next ff:*

[End]Unrequited LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang