Pesan singkat Taylor - Tatiana
Pagi my lady. bagaimana keadaanmu? Kau sudah sarapan?apa kau akan sekolah hari ini? Bolehkah aku menjemputmu?
Pertanyaan mu terlalu banyak!
Pertanyaan ku tidak lebih dari lima. jawab saja salah satu :D
Aku sudah sarapan.
Hmmm... dan kau akan ke sekolah?
Tidak.
Kenapa? Apakah kau sakit?
Tidak. aku hanya ingin meliburkan diri sehari saja. aku sudah minta izin dengan wakil kepala sekolah.
Oh. apa aku perlu meliburkan diri juga?
Untuk apa? bukannya anak kelas dua belas ada pelajaran hari ini?
Untuk menemanimu tentu saja. apa lagi.
Aku tidak perlu ditemani! kau harus sekolah! dan tidak ada tapi tapian Taylor!
:(
Jangan memelas itu sama sekali tidak berguna! kalau sampai aku mendengar kau bolos, aku akan membelah handphonemu ini menjadi dua dan kemudian dirimu!!
Okay. aku akan kesekolah.
hahaha aku selalu senang mendengar ancaman dari mulut panasmu my lady ;)Terserah!
Hahaha. aku ingin cepat berjumpa denganmu. mencium mulut panas itu hingga membengkak dan berdenyut.
Taylor!
Sampai jumpa my lady ;D
***
Tatiana kembali menjatuhkan handphone yang dipinjamkan Taylor diatas sofa, disamping tubuhnya.
Alisnya mengkerut memandang Regina dan karyawan salon lainnya yang sedang sibuk melayani pelanggan. dia menghela nafas berat sambil menyandarkan punggungnya ke sofa.
Tanpa sadar Sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman membayangkan mata yang berwarna emas itu memelas padanya kemudian menyipit saat dia mulai tertawa.
Pipi Tatiana mulai memerah ketika bayangan tubuh Taylor yang besar dan keras berada diatasnya, menghimpitnya.
Malam itu Bibir Taylor melumat bibirnya bagaikan tak ada hari esok untuk mereka.
Ciuman kasar dan menuntut itu membangkitkan gairah mereka berdua. tanpa mereka sadari pinggul mereka saling bergerak dan saling menggesek meminta lebih dari sekedar ciuman.
Inti Tatiana hingga sekarang masih bisa merasakan ereksi Taylor yang sudah siap untuk memasukinya.
Tanpa pengendalian diri Taylor, malam itu pasti mereka akan bercinta habis habisan.
Tatiana membenamkan kepalanya ke bantal sofa meratapi hati dan otaknya yang sekarang memiliki kemauan yang berbeda.
'Kau harus kuat! ingat konsekuensi yang akan kau tanggung! Kau adalah seorang guru bukan seorang penjahat kelamin!'
Tatiana dengan keras berusaha menipis rasa asing yang muncul di perutnya setiap membayangkan Taylor.
Logikanya selalu berusaha mengingatkannya akibat yang akan diterimanya apabila dia kalah akan hawa nafsu.
Tatiana meringis dalam hati.
****
"Maafkan aku membuatmu menunggu." Regina masuk kedalam kantor. Rambut lurus selehernya tergerai indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Nouveau [Dawson Tales]
Romance"When you really love someone. Age, Distance, Height, Weight, Is just a damn number" Tatiana Wald tidak menyangka malam tahun barunya yang menyedihkan ternyata berubah 180 derajat saat seorang pria tampan menyelamatkannya dari gerombolan berand...