Harold menarik pergelangan tangan Tatiana saat Tatiana berjalan melewatinya. Pembicaraan mereka sebelumnya, membuat Tatiana mulai menjaga jarak dari Harold. Tapi sepertinya tidak untuk Harold. Tatiana berusaha menepis, tapi Harold mencengkram tangannya dengan kuat.
"tolong lepaskan tangan saya, Mr.harold." desis Tatiana berusaha menarik tangannya. Harold hanya membalas tatapannya dengan sinis. Dia menarik tangan Tatiana hingga tubuh mereka berbenturan. Tangannya yang lain menggenggam lengan Tatiana, menahannya untuk tidak bergerak.
"aku sudah memperingatkanmu Miss. Wald." Bisiknya ditelinga Tatiana. "kau akan menerima konsekuensi yang besar, kalau masih keras kepala dan tetap berada disamping Taylor. Apa yang akan terjadi nantinya, semua adalah kesalahanmu"
Tatiana hanya terdiam, matanya menatap Harold ketakutan dengan nada suaranya yang mengancam dan tatapannya yang tampak kejam.
Terlihat Tidak main main degan kata katanya. Harold melepaskannya dan berjalan menjauh meninggalkan Tatiana.
Tatiana masih merasakan nyeri dikedua lengannya, dimana Harold mencengkramanya dengan kuat.
"kenapa kau berdiri ditengah lorong?" Taylor berbisik ditelinganya sehingga Tatiana terlonjak kaget. Ketakutan membuatnya tak sadar akan keberadaan Taylor yang tiba tiba dibelakangnya.
"kau mengagetkanku!" ucap Tatiana kesal. Taylor hanya terkekeh, senyum jail terpasang diwajahnhya. Tangan Taylor naik mengusap pipi Tatiana. Yang mana raut wajahnya masih terlihat shock.
"ada apa? Kenapa kau terdiam ditengah lorong?" tanyanya penasaran.
Tatiana menggeleng kecil, berusaha mengatur perasaannya. "tidak ada apa apa. Aku hanya teringat sesuatu." matanya terpejam, pipinya bersandar ditelapak tangan Taylor yang hangat. Menikmatinya.
Taylor kembali tersenyum jail , Tatiana terlihat seperti anak kucing yang kalem ketika dielus majikannya.
Taylor mengakat wajah Tatiana hingga kepalanya menengadah keatas. Memberikan Taylir kesempatan untuk Mengecup ringan bibir Tatiana, kemudian mencium ujung hidung Tatiana dan kembali mencium bibirnya.
Kaki Tatiana sedikit berjinjit. Kedua tangannya sekarang berada di dada Taylor. Mencari penyangga untuk tidak jatuh dan menikmati ciuman Taylor.
Taylor menggoda bibir Tatiana, merasai bibir atas Tatiana dan bibir bawahnya hingga mulut Tatiana terbuka untuknya.
Tatiana sendiri tak mau kalah dan menggigit bibir bawah Taylor, sengaja. Taylor menjerit kecil, kesakitan.
Tatiana tekikik. "kita sedang berada diluar." Ucap Tatiana, menyeringai padanya.
Taylor mendengus, menarik tubuh Tatiana kedalam pelukannya. Kepalanya bersandar di leher Tatiana dan menggesek hidungnya dikulit Tatiana, membuat Tatiana geli dan berusaha melepaskan diri, tapi Taylor memeluknya dengan erat.
"ehemm." Suara Diego yang berdeham membuat mereka berdua terlonjak kaget. Taylor melepaskan pelukannya dan Tatiana mundur kebelakang menjauh. Wajahnya memerah karna malu. "maafkan saya tuan muda. Tuan Kingsley menghubungi anda dan meminta anda untuk menghubunginya secepatnya."
Tatiana menatap Taylor yang mendesah, raut wajahnya tampak terganggu. "terima kasih, Diego. Katakan padanya aku akan menghubunginya."
Diego mengangguk dan meninggalkan mereka. Taylor menyisir rambutnya kebelakang dengan tangannya sedangkan tangan yang lain berada dipinggangnya.
Tatiana menatapnya, menunggu Taylor yang berbicara. Dia tampak gusar.
"kau tidak apakan ku tinggal?" ucap Taylor.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Nouveau [Dawson Tales]
Romans"When you really love someone. Age, Distance, Height, Weight, Is just a damn number" Tatiana Wald tidak menyangka malam tahun barunya yang menyedihkan ternyata berubah 180 derajat saat seorang pria tampan menyelamatkannya dari gerombolan berand...