Chapter XXV

16.3K 795 42
                                    

Selamat lebaran semua^^
Maap telat mengucapkan.. tapi kata orang mah telat nggak apa apa daripada tidak sama sekali

Iya kagak??

Atur nuhun saya ucapkan bagi temen temen yang udah sudi mau vote dan komen part sebelumnya dan mudah mudahan part ini ada juga yang mau vomment *^^*

Ternyata temen temen pada nggak setuju ya tatiana ama mr. Harold? Padahal kayaknya cucok tuh.. hhehe

Udah deh daripada kebanyakan ngemeng mending dibaca aja deh

Ditunggu vommentnya^^

Salam anget

Diana-w

------------------------------------------------

."Isu yang seperti apa?"

" seperti... kau adalah tunangannya harold, bukan kekasih taylor." Tatiana tidak sempat terkejut karna pintu tiba tiba terbuka lebar dan mr. Harold masuk kedalam ruangan dengan napas yang ngos-ngosan.

"Ah.. orang yang kita bicarakan sudah muncul."

***

"Aku tidak setuju sama sekali dengan ide gilamu!" Sahut Harold sembari menggebrak meja charlie. " dan Aku menolaknya!"

"Kau tidak punya hak untuk menolaknya." Jawab charlie dengan nada bosan. "Kita berdua tahu masalah ini timbul akibat ulah siapa, harold."

"Tapi, charlie..."

"Akan lebih baik kau yang bertanggung jawab dalam hal ini. Sehingga dia dapat belajar akan dampak yang ditimbulkannya jika bermain main dibelakangku." Ujarnya dengan nada sedikit mendesis.

"Ingat harold. Mata dibalas mata, darah dibalas darah. Dia berani mempermainkan anakku maka aku pun siap menyeret anaknya dalam permainan ini." Charlie menekan setiap kata katanya. Harold hanya bisa terdiam ketika disudutkan sipemilik mata emas.

Harold merasa putus asa. Ini semua terjadi akibat ulah ibunya yang merasa apa yang dilakukannya demi kebaikan harold.

"Tunggu.. apa yang kalian bicarakan sebenarnya?" Tanya Tatiana yang masih berada diruangan, menyimak pembicaraan mereka. Ia mulai merasa ada yang janggal dari pembicaraan dua pria didepannya.

Tatiana mulai mencerna satu persatu perkataan charlie pada harold. "Maksud anda, Ibu mr. Harold yang menyebarkan berita ini?" Ujarnya tidak percaya menatap kearah charlie dan harold yang sama sekali tidak mau membalas tatapannya.

"Jawab, mr. Harold. apakah benar ibu anda yang melakukan semua ini?" Tanyanya dengan nada marah.

"Dia tidak tahu dengan apa yang telah dia perbuat..." perkataan harold terputus akibat tawa charlie.

"Oh, harold. Dia tahu betul dengan apa yang dilakukannya. Isu ini, akan membuat pasar saham mulai menurun dan pasti akan membuat dawson corp mengalami masa krisis.." sudut bibir charlie naik membentuk seringai yang menakutkan.

"Kenapa dia melakukan hal sebodoh itu? Kalau perusahaan kalian bankrut bukankah dia juga ikut jatuh miskin?" Tanya tatiana.

" salah Miss. Wald, ini adalah keuntungan besar baginya. Kau tahu saham dawson corp 40% adalah milik taylor seutuhnya?" Gelengan tatiana membuat charlie kembali tertawa.

" berkat warisan ayahku tersayang tentunya, taylor menjadi pemegang saham terbesar di dawson corp. Otomatis membuatnya menjadi direktur utama, yang sayangnya akan mulai berlaku saat ia berusia 20 tahun. Untuk sementara perusahaan dikelola olehku dan ibu harold."

Tatiana hanya bisa diam dengan mulut terbuka mendengar cerita charlie dawson mengenai kekayaan taylor.

"Tinggal 3 tahun lagi sampai taylor bisa berada diatas singasana. Sebelum itu terjadi mandy berusaha menjatuhkan kredibilitas taylor dimata pemegang saham yang lainnya. Jika mandy mendapat suara bulat dari pemegang saham yang lain untuk mengangkat anak tercintanya menjadi pemimpin maka taylor tidak dapat berbuat apa apa. Dan salah satu caranya menggulingkan taylor adalah dengan cara menyebarkan gosip murahan ke publik."

Sang Nouveau [Dawson Tales]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang