Chapter XXII

25.8K 925 49
                                    

Peringatan!

Benar benar peringatan keras!

Edisi dewasa

Bagi yang belum akil baliq

diharapkan untuk tidak membaca cerita ini

Bagi yang udah akil baliq silakan menyediakan kipas angin, air dingin ato kulkas sebelum membaca cerita ini^^

Kalau semua persiapan sudah lengkap, silakan dibaca..

_______________________________

Tatiana terbangun dari tidurnya, menaikkan kedua tangannya keatas untuk sedikit merenggangkan tubuh kakunya.

Kedua mata Tatiana terpana memandang wajah tampan dengan eksperesi polos disampingnya.

Taylor, masih tertidur dengan mulut sedikit terbuka. rambut cokelat terangnya tampak acak acakan akibat jari jari Tatiana yang tak tahan menyentuh rambut halusnya.

Tatiana memiringkan tubuhnya untuk menatap prianya yang tertidur lelap. menyimpan semua lekuk dan tanda diwajah Taylor untuk dia simpan di kepalanya.

Mata Tatiana berkeliaran menatap alis tebal Taylor yang berwarna lebih gelap dari rambutnya. Tersusun rapi diatas kelopak matanya.

Tatiana tak menyangka Taylor memiliki bulu mata yang panjang, walaupun tidak lentik. Tatiana merona saat teringat tatapan mata emas Taylor dibalik bulu matanya. menggoda hasrat Tatiana.

Tatapannya turun dari hidung hingga bibir tipisnya yang terbuka. bibir yang mampu memberikan kenikmatan pada Tatiana tanpa henti. Menciptakan arus gairah yang terus berputar putar membuat kepalanya pusing terseret dalam arus.

Memikirkan perbuatan Taylor dengan cepat membuatnya basah. Tatiana menarik kaos besarnya untuk menutupi paha bagian dalamnya yang mulai meleleh.

Tatiana terperanjat ketika handphonenya berdering diatas meja nakas disamping tempat tidur. buru buru Ia mengambilnya. bersyukur melihat Taylor yang tidak terusik sedikitpun dan masih terlelap di alam mimpi.

Tatiana melihat nama Regina tertera dilayar. Tatiana duduk ditepi tempat tidur, membelakangi taylor dan menjawab panggilan sahabatnya itu.

"Morning honey." terdengar suara ceria Regina menyapanya.

"Ini masih jam 6 pagi." cibir Tatiana yang dibalas Regina dengan kekehannya yang khas.

"Aku merindukanmu. sudah lama kau tidak datang ke salon." rajuk Regina.

"Oh regina, Maaf... Bukannya aku tak mau ketempatmu. tapi aku!!"

Tatiana terpekik ketika lengan Taylor melingkar diperutnya. seketika gelenyar hasrat mulai merambat di setiap inci kulit Tatiana.

"Pagi." bisik Taylor ditelinganya yang bebas dari handphone dan suara Regina yang bertanya. Taylor menggigit kecil daun telinganya membuatnya kembali terpekik kecil.

"Tatiana! kau kenapa?" suara Regina yang nyaring keluar dari speaker handphonenya.

"Hmm.. tidak.. itu.. hanya.. hmm.. Aku ter..sandung.."

Tatiana berusaha menahan desahannya saat tangan dan bibir Taylor mulai bergerilya di kulitnya.

Ia langsung menatap marah kearah Taylor yang mendekap tubuhnya dari belakang tanpa rasa bersalah dan terus menggoda birahi Tatiana.

"Kau baik baik saja kan?"

Tatiana menjauhkan handphonenya saat tangan Taylor masuk kedalam kaus longgarnya dan meremas payudaranya dengan gemas.

Sang Nouveau [Dawson Tales]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang