Studio Sm.
Rio memperhatikan ke 5 gadis itu, dan mendengarkan nyanyian mereka, setelah beberapa kali recording akhirnya tugasnya untuk membantu menyelesaikan single terbaru dari grup red velvet.
"Akhirnyaaa selesai" yeri si maknae grup keluar dari studio dan menghampiri Rio serta lee soohyeon selaku komposer lagu SM.
"Kerja yang bagus girls" lee soohyeon berdiri lalu tersenyum kearah gadis-gadis ini.
"Apa sekarang kami boleh keluar? Pak?" Kini sang leader mulai berbicara, entah apa, namun raut wajahnya tidak bisa dimengerti namun dapat dilihat dari sorot matanya jika gadis ini sedang ada masalah. Pikir Rio.
"Tentu, kalian sudah boleh pulang" lee soohyeon berucap dengan senyum ramahnya.
"Ahh...makasih pak, dan Rioario-ssi termakasih" bukan leader yang menjawab melainkan seulgi,
"Iya noona, semoga single kalian sukses" keRioa gadis itu tersenyum.
"Amin, terima kasih, kalo begitu kami duluan pak, Rioario-ssi" akhirnya gadis-gadis cantik itu segera pergi dari studio.
"Kau lihat Rio? Mereka cantik-cantik bukan?apa kau tertarik dengan salah satu dari mereka?" Lee soohyeon berkata dengan nada menggoda.
"Mereka cantik,Tapi aku tidak tertarik" singkat Rio dengan senyumnya.
"Hahahaha, kau yakin? Apa jangan-jangan kau menyukai laki-laki" ucap lee soohyeon asal.
"Yak, tidaklah hyung, aku masih normal, dan aku sudah punya kekasih, jadi buat apa lirik yang lain"ucap Rio, lee soohyeon menatap Rio ragu.
"Benarkah? Hah...kukira kau masih sendiri, padahal baru saja akan ku jodohkan dengan irene" lee soohyeon berucap tanpa beban.
"Yang benar saja kau hyung, aku tidak mau, lagian irene noona terlalu sempurna untukku" Rio berucap jujur, meskipun irene sangat cantik dan sempurna, hatinya tetap setia dengan yang sudah lama, meski gadis itu mungkin sudah tak merasakan hal yang sama. Tidak apa, bagi Rio selama hubungan masih berjalan, semuanya akan baik-baik saja.
Lee soo hyeon hanya tertawa dengan jawaban Rio.
•
Ini sudah jam 1 malam, akhinya dia dan lee soohyeon selesai dalam membuat single terbaru red velvet. Gedung sm juga sudah sepi, Rio mengucapkan pamit pada lee soohyeon dan segera pulang.
Langkah Rio terhenti didekat ruang dance yang masih menyala itu, Rio tidak ada niatan untuk melihat, mungkin ada yang latihan, pikirnya melangkah lagi. Namun terhenti saat mendengar isak tangis.
Sebentar, bukankah ruang dance kedap suara? Tapi kenapa terdengar isak tangis, Rio mundur dan memperhatikan, ternyata pintu dance terbuka sedikit,pantas saja terdengar.
Jujur Rio bergidik ngeri, ia takut, apakah yang menangis adalah setan penghuni gedung SM? Rio sempat ingin kembali melanjutkan jalannya namun ia urungkan dan lebih memilih mengintip siapa yang menangis, setidaknya dia tidak mau mati penasaran.
Perlahan Rio membuka pintu, dia tersentak kaget jika yang menangis adalah irene, meskipun gadis itu memeluk lututnya dan menyembunyikan wajahnya namun Rio tau jika itu irene, dia tau karna cincin yang gadis cantik itu pakai.
Rio berjalan kearah irene, entalah tubuhnya reflek berjalan, hatinya merasa iba dan ingin tau kenapa gadis ini menangis.
"Noona? Kau baik-baik saja?" Irene spontan melihat kearah Rio yang berdiri dihadapannya dia dengan cepat menghapus air matanya.
"Rioario-ssi, sejak kapan kau disini?" Irene mulai berdiri, Rio terdiam lalu melihat irene dengan lembut.
"Sejak 2 menit yang lalu, apa noona sedang ada masalah?" Tanya Rio, irene menghela nafas.