Falling[END]

terror

Rio menghentak-hentakan kakinya, sambil mendengarkan musik yang baru saja ia edit, tak lupa ia menyanyikan lirik lagu ciptaannnya, memastikan instrumen sudah sempurna.

"Ba-ba nana- ba-ba nana- ba- bannana...hufhhh finally" Rio menghela nafas lelah, akhirnya lagu terbaru nya selesai juga. Lagu yang diminta oleh Lee soo man untuk comeback musim panas red velvet,

Keberhasilan Rio dalam menciptakan lagu bad boy awal tahun itu, membuat Lee soo man mempercayakan lagu comeback untuk agustus nanti, Rio memang tak menerima kontrak kerja, dia masih tetap pada pendiriannya.

Namun lee soo man datang dan menawarkan sejumlah uang untuk meminta Rio menciptakan lagu musim panas untuk red velvet, dan tentu saja Rio menerima nya, ayolah, Rio memang sedang membutuhkan uang, untuk simpanannya selama dikorea, jadi dia tak usah meminta pada ayahnya lagi.

Elgi datang dengan terburu-buru, membawa coffe yang ia beli di kedai coffe dekat studio milik Rio, sebenarnya studio itu adalah apartemen yang Rio sulap jadi studio musik nya sendiri.

"Rio-ah, ini, bagaimana lagu nya sudah selesai?"tanya Elgi sambil memberikan coffe pada Rio dan menyesap coffe miliknya.

"Yeah, mungkin besok aku akan bertemu dengan Red Velvet untuk pembagian suara, " Elgi mengangguk mengerti.

"Aku bangga padamu Rio, kau masih mahasiswa seni semester 5 tapi kau sudah bisa bekerja sama dengan agensi besar seperti SM & YG, bahkan karyamu sangat disukai dan laris dipasaran dan ku dengar lagumu yang bad boy yang dliris sebulan lalu juga menjadi sukses" Elgi berucap dengan wajah banggnya.

"Mungkin itu hanya keberuntunganku, tidak perlu dibanggakan"ucap Rio, Elgi hanya tersenyum.

"Bagaimana hubungan mu dengan rose? Masih sama?"tanya Elgi, mata Rio seketika sendu.

"Ya... dia semakin menjauh dariku, ku pikir dia sudah benar-benar menjadi chaeyoung yang baru, bukan chaeyoungku yang lama" Rio berucap, tersirat nada sedih dalam suaranya.

"Kenapa kau tidak memutuskannya saja? Bukan kah kau tau jika dia menduakan mu?, ya... meski kau tidak tau mereka pacaran atau tidak,tapi tetap saja interaksi rose dan chanyeol exo sanga intens dan sangat tabu jika di sebut teman" Elgi berucap dengan nada geram, jujur saja ia tidak suka sahabatnya menjadi budak dalam percintaanya dengan chaeyoung.

"Masih ada janji yang harus kutepati, dan sampai kapanpun aku tidak akan pernah memutuskannya, " Rio berucap apa adanya.

"Rio maaf sebelumnya, tapi kenapa kau begitu bodoh? Mempertahankan gadis sepertinya? Dia jelas-jelas sudah tidak mencintaimu lagi, terlihat jelas dari segala sikapnya padamu akhir-akhir ini, kenapa kau masih mau dengannya? Berpikirlah tentang dirimu sendiri, jangan memikirkan dia yang mungkin sudah tidak memikirkanmu lagi!" Elgi berucap dengan nada kesal, dia sangat kasian dengan Rio yang bertahan demi gadis seperti chaeyoung.

"Mungkin dia tidak memikirkanku, tapi dia masih membutuhkanku untuk disampingnya, dan salah satu janjiku adalah selalu ada disetiap dia membutuhkanku, terlepas dari dia mencintaiku atau tidak, aku akan selalu disisinya sampai dimana dia sendiri yang menyuruhku untuk pergi "

Terlihat jelas banyak luka saat Rio berkata seperti itu, Elgi menghela nafasnya, sahabatnya ini terlampau baik, ia tak habis pikir bisa-bisanya chaeyoung menghianati lelaki sebaik Rio.

"Tetap saja Rio, dia pasti sudah tidak membutuhkanmu, dia pasti sudah memilih chanyeol untuk slalu disisinya saat ini, apakah kau tidak menyadari itu? Aku yang bahkan bukan pacarnya saja merasakan perbedaan itu" Rio tersenyum lalu menyimpan coffe diatas meja, dia berjalan lalu memandang jendela.

"Aku menyadarinya, aku tau betapa bodohnya aku, aku tau semua Elgi, namun yang ku pikirkan adalah perjalanan kami berdua, kau tau?... selama hampir 7 tahun lamanya aku bersama chaeyoung, semua rasa suka dan duka aku jalani bersamanya, betapa sulitnya jalan yang kami lalui dan aku memperhatahankan itu, mempertahankan rasa itu, karna apa? Sangat susah untuk sampai ke titik ini." Rio terdiam sejenak, sorotnya semakin sendu memandang bawah kota seoul di malam hari.