FS2. aku mencintaimu noona.

2.5K 264 33
                                    

Rio terdiam dalam keheningan malam, diranjang rawat, ia terduduk dengan pikiran yang melayang, memikirkan jika hatinya tidak salah, minju adalah chaeyoung, namun Elgi datang dan mengatakan jika minju bukanlah chaeyoung. Benarkah? Tapi kenapa rasa pelukan begitu nyata dan hangatnya tubuh gadis itu terlalu sama dengan nya.

"Apa yang kau pikirkan?" Elgi datang dengan sebungkus roti untuk diberikan pada Rio.

"Tidak,hanya saja aku memikirkan minju, apa gadis itu sudah kembali keruangannya?" Rio bertanya lantas menerima roti yang Elgi simpan diatas tangannya.

"Hm yaa aku sendiri yang mengantarnya," Elgi menghempaskan dirinya diatas sofa, lantas memejamkan mata.

"Bagaimana dengan wajah minju?" Rio bertanya setelah menelan roti itu.

"Cantik, dia gadis yang cantik dan manis, " Rio terdiam, dia hanya berdeham dengan kepala yang dianggukan.

"Kau yakin dia bukan chaeyoung?" Elgi terdiam sejenak mendengar perkataan Rio,

"Jika dia chaeyoung bukankah kau sendiri bisa langsung tau? Lagi pula BLACKPINK tengah bersiap untuk ke amerika minggu nanti, jadi mana mungkin mantan kekasihmu ini disini?" Elgi berucap yakin, dia tau jika dia berkata ragu maka Rio akan segera mengetahuinya.

Rio terdiam, ucapan Elgi ada benarnya juga, mungkin saja pikirannya sedang kacau tadi, lebih tepatnya mungkin dirinya tanpa sadar merindukan gadis itu hingga berfikir jika minju adalah chaeyoung.

Rio sedikit terkesiap saat mendengar Elgi terbatuk keras dan cukup lama,

"Hei kawan minumlah, apa kau yang kau makan hingga tersedak seperti itu?" Rio berucap namun Elgi masih tidak menjawab karna batuk masih menyerang.

Hingga beberapa saat batuk terhenti, Elgi mengatur nafas yang ter-engah-engah, pandangnya melirik darah yang keluar dengan cepat ia ambil tissue dan minum air sebanyak mungkin, dadanya terasa sakit.

"Elgi kau baik-baik saja? " Rio bertanya kembali.

"Aku baik-baik saja, hanya saja aku tersedak makanan pedas," Elgi berucap sambil menutup botol mineral lantas menyimpannya kembali di meja.

"Astaga ceroboh sekali kau, apa kau sudah minum? "

"Sudah, aku mengantuk, besok malam juga aku akan melihat kembang api bersama irene noona, jadi aku akan pulang telat, kau makan obat yang benar lusa kau sudah mau pulang" Elgi berucap dengan mata yang sudah membuyar, hingga rasa sakit membuatnya menutup mata.

"Whoahh jadi irene noona mau kau ajak jalan, sungguh luar biasa, yasudah semoga berhasil untuk besok kawan" Rio berucap sambil tersenyum, namun sahabatnya tidak menjawabnya.

"Aishh sialan kau benar-benar tertidur, Elgi woy!" Rio kembali berucap namun tetap saja Elgi tak menjawab hingga akhirnya ia memutuskan untuk tidur.

Elgi membuka matanya,rasanya sangat lelah, dengan perlahan ia duduk, lantas matanya melihat kearah jam yang menunjukan pukul 9 pagi, sial. Apa semalam dia pingsan lagi?.

Elgi melihat Rio, bocah itu masih tidur nyenyak dikasur rawatnya,dengan pelan ia berjalan menuju toilet, ia terdiam sejenak saat melihat darah kering di sekitar hidungnya, dengan cepat ia mencuci muka untuk membersihkan itu semua.

Ada rasa kesal dalam hati, keputusasaan mulai menghampiri hingga hati meringis, mencoba untuk tidak menangis, dengan keadaan yang mungkin akan berujung tragis.
Hingga akhirnya memilih untuk tersenyum manis.

"Apa aku akan baik-baik saja?"

Falling[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang