Jagoan Ilham

10K 461 48
                                    

Hujan mengguyur kota Jogja selama satu hari penuh, hingga membuat Nailah ingin memasak pisang goreng. Dan untung saja masih ada persedian pisang di dalam kulkasnya jadi tidak terlalu repot untuk pergi kepasar.

Dengan telaten Nailah memasak pisang goreng, walau simple dan biasa tetapi pisang goreng buatan Nailah sedikit berbeda dari pisang goreng yang lainnya.

Ia menambahkan sedikit air gula merah kedalam adonan tepung lalu mengaduknya rata barulah ia buat potongan pisangnya.

Wanita itu merasa kebanyakan memasak pisang goreng padahal ia sendirian dirumah lalu Nailah teringat keluarga mertuanya. Dengan sigap Nailah mengambil jilbab instan dan keluar rumah menuju rumah mertuanyanya.

“Assalamu’alaikum mi” ucap Nailah ketika memasuki rumah mertunya itu.

“Waalaikumsalam sayang, wah bawa apa itu” kata Umi.

“Ini Nay bikin pisang goreng, kan enak habis hujan makan pisang goreng anget-anget” sambil meletakkan piring berisi pisang goreng diatas meja.

“Terima kasih ya sayang” ucap umi sambil menuju kearah ku yang sedang duduk.”Ya allah Nay.. Muka kamu pucat sekali. Umi antar ke rumah sakit yah?” ucap Umi khawatir.

“Ngga usah Mi, mungkin ini faktor kelelahan aja”

“Gak ada penolakan Nailah, Umi khawatir dengan keadaan kamu” Peka Umi.

“Tapi Mi…”

“Nggak ada tapi tapian, sekarang ikut Umi ayo” tegas Umi.

“Iya deh mertua ku yang paling cantik” ucap Nailah sambil mengelus pipi mertunya.

Nailah diantar ibu mertuanya kerumah sakit menggunakan mobil yang di supiri oleh supir pribadi ayah mertunya.

Setibanya disana Nailah mendaftar diri lalu mengambil nomor antrian, Nailah merasa bosan karena lama menunggu namanya di sebut, namun pada akhirnya,”Nyonya Nailah Muazzam” panggil perawat.

Umi dan Nailah beranjak dari dari duduk menuju ruangan dokter. Setelah menjelaskan kepada dokter atas keluhan yang Nailah rasakan akhirnya dokter itu meminta Nailah untuk mengikutinya, kemudian dokter cantik itu meminta Nailah untuk berbaring di ranjang. Setelah selesai dokter iu kembali ketempat dimana mertua Nailah menunggu.

“Selamat ya bu, menantu ibu sedang hamil. Saat ini usia kandungannya memasuki usia empat minggu” ucap dokter cantik itu.

“Apa dok? Men..menantu saya hamil?” ujar Umi terkejut begitu juga dengan Nailah.

“Iya bu,, tolong dijaga kandungan menantunya. Kerena janin ibu Nailah baru memasuki trimester pertama dan masih sangat rawan”ujar dokter itu

“Tetapi, kondisi kandungan ibu Nailah itu lemah kandunan bu, jadi tolong dijaga makan, istirahatnya harus cukup, buah-buahan jangan samapi kurang, jangan terlalu melakukan aktivitas yang menguras tenaga dan jangan terlalu banyak pikiran”lanjut dokter itu menjelaskan dengan detail kepada Nailah dan Umi

“Baik dokter saya akan menjaga menantu saya, terima kasih banyak” ucap umi tanpa hilang senyum dibibirnya.

Senyum lebar terukir di wajah Nailah dan Mertuanya setelah keluar dari ruangan dokter. Nailah selalu mengucap syukur atas karunia yang ia dapatkan ini, akhirya penantian selama dua tahun lebih berakhir dengan bahagia.

NailahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang