Pengusaha sukses diusia muda, akhlak dan agama yang dimilikinya tak diragukan. Permintaan Abah dan Uminya adalah sebuah keharusan yang harus dikabulkannya. Sekalipun Umi dan Abinya memintanya untuk menikah dengan seorang wanita yang tak dia kenal sama sekali.
Perjodohan yang sebenarnya tak ingin ia lakukan terpaksa ia laksakan kerena permintaan dari sang Ayah, ingin menolak namun tak mampu.
“Dia seorang gadis berparas cantik yang diiringi akhlaknya. Namanya Nailah dan memiliki usaha sendiri berupa salon muslimah, dia dikenal dengan hati yang lemah lembut, sopan santun, dan budipekerti yang luhur. Percayalah nak ini demi kebaikanmu, dan Abah sudah berjanji pada Ayah nya untuk menikahkan kalian” jelas Abah. Sedangkan pria itu hanya menatap objek pemandangan nan indah sembari tersenyum. Dia tersenyum bukan menghayalkan seperti apa gadis itu dan secantik apa rupanya.
Pilihan Abah pasti terbaik untuk putranya, tak akan sembarangan memilih mantu apalagi Abah seorang Kyai Besar, dan tak mungkin Ilham mengecewakan kedua orang tua yang sudah mendidikanya sedari kecil hingga ia menjadi orang yang seperti ini.
Setelah beberapa saat berpikir Ilham menarik nafas panjang, “Baiklah Bah, Ilham terserah Abah aja, Ilham percayakan urusan jodoh Ilham pada Abah” ucapnya sambil tersenyum pada lelaki paruh baya yang begamis putih yang berada di sampingnya itu.
“Alhamdulillah, baikah nak. Malam ini ikut Abah dan Umi kerumah sakit. Kita menjenguk Umi Nailah yang sedang sakit” lanjut Umi Ilham
Ilham hanya mengangguk setuju dan menampilkan senyum manisnya.🖤🖤🖤
Ba’da Magrib Ilham, Umi dan Abah pergi menuju Rumah sakit, hanya 30 menit yang mereka tempuh untuk menuju rumah sakit itu. Rumah sakit terbesar yang ada di kota itu dan pelayanan yang sangat memuaskan.
Ilham memikirkan wanita yang sebentar lagi ia temui, ia berfikir mungkin yang akan ia nikahi ini adalah wanita tua yang kaya raya.
Apakah Abah tega menikahkan dirinya dengan wanita tua. Batin Ilham bergejolak dengan pemikirnnya itu.
Setelah memarkirkan mobil, mereka langsung menuju kamar rawat Umi dari wanita itu. Dalam hati Ilham bertanya lagi bagaimana orangnya? Apakah benar tua? . Ini kali pertama ia bertemu dengan wanita itu.
Setelah tepat didepan ruangan rawat inap umi mengetuk kamar tersebut dan memulai langkah nya terlebih dahulu. Setelah umi melangkah masuk disusul Abi dan pria itu tepat berada dibelakang Abinya.
“Assalamu’alaikum” ucap mereka bertiga kepada 2 wanita yang ada didalam ruangan itu.🌸🌸🌸
Jazakumullah Khairan katsiiraa buat kalian yang sudah membaca, maaf part ini pendek dulu yah, next dipanjangin deh 😁😁
Typo masih bertebaran, maafkeun🙏🙏.
1 September 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Nailah
Fiksi Remaja" Aku ingin seperti Khadijah binti Khuwailid yang tak pernah di madu oleh Rasulullah, karena aku tak sekuat Saudah binti Zam'ah istri kedua Rasulullah yang rela dimadu dengan banyak wanita. Tidak ada wanita yang ingin dirinya dimadu, wanita mana yan...