Jodoh itu hanya soal waktu,
Tidak perlu ditunggu atau ditanyakan.
Jodoh hanya perlu do'a dan ikhtiar, maka dia akan datang di waktu yang tepat tanpa kita harapkan.~Nailah~
_____
Setelah menunaikan sholat Magrib Nailah menyuapi Umi makan, keadaan umi semakin hari kesehatannya semakin menurun. Tak tega jika harus meninggalkannya ke salon atau beraktifitas lainnya.
Nailah selalu berusaha membuat Umi tersenyum dikala Umi sedang sakit seperti ini.
“Assalamu’alaikum”Ucap seseorang yang sambil membuka ruangan Umi.
“Waalaikumsalam” jawab Nay bersama Umi.
“Masya Allah, apakabar “ ucap Umi kepada wanita berhijab merah itu.
“Alhamdulillah baik, kamu kenapa bisa kaya gini” tanyanya
“Maklum, faktor usia” ucap umi Nailah yang diiringi tawa.
“Kau ini bisa saja, ini putrimu yang dulu itu” ucapnya sambil mengarahkan matanya kepada Nailah, dan ilham terpaku akan kecantikan dan kelembutan Nailah sungguh Ilham jatuh hati pada dia yang bernama Nailah itu.
Pria itu tak mampu menatapnya. Sungguh wajah nya begitu cantik bati Ilham.
“Iya, dia putriku. Nay kenalkan ini istri dari sahabat Abi namanya Umi Jannah” kata umi dan Nailah mencium punggung tangan Umi Jannah.“Dan ini suami Umi Nay, dan yang disebalahnya Putra Umi namnya Ilham” ucapnya dan gadis berjilbab baby pink itu menanggkupkan kedua tangan kepada kedua lelaki yang berada di ruang uminya.
Sebenarnya Nailah tidak ingin ada orang yang mengganggu waktu jam istirahat uminya, mungkin ini adalah cara Allah untuk ia bisa meninggalkan umi sebentar agar umi tidak sendirian diruangan itu.
Nailah berpamitan kepada tamu umi untuk pergi sebentar, Nay pergi untuk membeli makanan untuk dirinya dan beberapa minuman untuk tamu uminya.
20 Menit kemudian gadis itu kembali memasuki kamar umi dan memberikan minuman kepada keluarga itu.
“Nailah” panggil Umi
“Iya, Umi kenapa. Umi mau ke kamar mandi” kata Nay sembari menektai uminya
“Tidak sayang, Umi ingin memberi tahukan wasiat dari Abimu yang belum sempat Umi beri tahu kepadamu. Apa Nay mau mengabulkan permintaan Abi?” tanya Umi pada anak perempuan satu-satunya.
“Wasiat apa Umi, Insyaa Allah kalo Nay mampu Nay akan menjalankan wasiat Abi, Umi” kataku.
“Disini ada keluarga Kyai Akbar dan Abi pernah meminta Umi agar menerima lamaran dan menikahkan kamu dengan anak dari keluarga Kyai Akbar yang bernama Ilham ini” ucap Umi. Dan gadis itu kaget dengan pernyataan Umi yang bernama Bilqis itu.
Perlahan Nailah mengarahkan pandangannya kepada lelaki yang bernama Ilham itu, di waktu yang bersamaan pandangan mereka bertemu kemudian Nailah menatap Umi.”Apakah itu wasiat terkahir Abi,Mi”tanyanya dan umi mengangguk.
“Abah pernah meminang kamu kepada Abimu saat umurmu masih 17 tahun, namun Abimu meminta datang lagi saat umurmu sudah 22 tahun. Belum sempat melamar secara resmi Abi mu sudah dipanggil sang khaliq dan Ilham setuju untuk kami nikahkan dengan Nailah” ucap Kyai Akbar.
“Nay mau ya menerima Ilham sebagai suami Nay. Kabulkan wasiat Abi dan ini permintaan terakhir Umi sama Nay” ucap umi Bilqis lemah dan anak gadisnya tak menjawab permintaan uminya karena seketika kesehatan umi menurun dan semua orang yang berada di dalam ruangan itu panik dan langsung memanggil dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nailah
Teen Fiction" Aku ingin seperti Khadijah binti Khuwailid yang tak pernah di madu oleh Rasulullah, karena aku tak sekuat Saudah binti Zam'ah istri kedua Rasulullah yang rela dimadu dengan banyak wanita. Tidak ada wanita yang ingin dirinya dimadu, wanita mana yan...