Akad luka

11.2K 455 49
                                    

Akad luka

Disepanjang jalan Nailah hanya menangis di dalam mobil, untung saja ia sendiri saat itu hingga ia mampu meluapkan semuanya. Lelaki yang pernah ia cari-cari keberadaan dan informasinya kini hadir tepat di kehidupannya, lelaki yang sering menjadikan wanita yang sangat beruntung dan bahagia saat itu.

Afraz atau Lutfi ialah sosok yang sangat di banggakan oleh Nailah, dulu hubungan mereka tidak bisa dibilang sepesang kekasih walau banyak sekali teman-teman mereka mengatakan jika mereka sedang menjalin hubungan.

Mereka sepasang remaja yang selalu berdua tapi tidak memiliki hubungan resmi atau sering di bilang pacaran tetapi mereka hanya memiliki komitmen saling menyayangi dan mengasihi.

Afraz adalah kaka kelas Nailah di sekolah SMA nya dulu, mereka berpisah dan terakhir bertemu saat hari perpisahaan SMA angkatan Afraz. Tepat di hari itu Afraz berpamitan untuk melanjutkan studinya di salah satu Universitas terkenal di kota Turki.

Lelaki itu hanya berjanji akan meninggalkannya selama empat tahun saja, tetapi hingga tahun kelima pun ia tidak memunculkan batang hidungnya. Nailah tidak dapat mengetahui apa yang sedang ia tangisi saat ini, ada sesuatu yang menjanggal di hatinya ataukah karena ia tidak menepati janji kepada ka Lutfinya atau ada hal yang lain?

Nailah menghentikan mobilnya di pinggir jalan untuk menenang dirinya sendiri.

“Hamba kenapa ya Allah? Ada apa dengan hambamu ini?” ucap Nailah sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

“Maafkan Nay ka Lutfi, mas Ilham kamu dimana? Nay butuh mas Ilham” tangis Nailah semakin menjadi-jadi.
Dengan tenaga yang masih ada Nailah mulai menjalankan mobilnya lalu mencari mesjid terdekat untuk menenangkan dirinya.

***
Ilham tak tahan ingin mengirim pesan pada istrinya yang tidak ada kabar hingga siang ini, ia sedikit gelisah karena sang istri tidak mengabarinya. Padahal hampir satu jam sekali ia mengirim pesan pada dirinya, Ilham mengetik sesuatu dibenda persegi panjang itu lalu mengirimkannya kepada Nailah.

Ilham melihat jam tangan di pergelangan tangan kirinya, waktu sudah menunjukkan pukul 10 pagi. Ia segera menuju rumah sakit dimana pak Wahyu sedang dirawat.

Setibanya di rumah sakit, Ilham langsung menuju ruang ICU dan disana terdapat seorang wanita yang berbalut kerudung coklat sedang menangis. Ketika tepat tiba didepan pintu ICU, keluar pula seorang lelaki paruh baya berbalut jas putih dan wanita itu langsung menghamipirinya.

“Ayahmu ingin bertemu dengan orang yang bernama Ilham? Apa sudah kau hubungi?” tanya dokter itu pada wanita berjilbab coklat, dan wanita itu menggelang kepala sambil menyeka air matanya

“Apakah yang di maksud Ilham Muazzam?” dokter dan wanita itu langsung mengarah kesumber suara itu.

“Ya benar? Apa kamu Ilham?” tanya dokter

“Iya dokter” Ilham menyahut cepat

“Mari ikut saya” Ilham mengikuti langkah sang dokter yang menuju kedalam ruang ICU, namun sebelum itu Ilham menggunakan pakaian steril sebelum bertemu dengan pak Wahyu.

“tolong jaga putriku. Jadikan dia istrimu, walau hanya istri kedua. Aku mempercayaimu untuk menjadi suaminya sekarang dia tak mempunyai siapa siapa lagi. Aku mohon Ilham jaga putriku, aku mohon….”Ilham mendapatkan permintaan setibanya dia di tempat pak wahyu, tubuhnya menegang dan mengeluarkan keringat dingin mendengar permohonan orang yang sangat berjasa dalam hidupnya dan perusahaannya, dia adalah Pak Wahyu .distributor saham terkenal di Indonesia.

Ternyata pak Wahyu sudah hampir satu bulan dirawat di rumah sakit ini, dia terkena penyakit yang ganas hingga kecil harapan untuk disembuhkan.

Pak Wahyu memeliki satu putri bernama Aliya Darmawan dan  istrinya meninggal saat umur Aliya 2 tahun karena kecelakaan. Saat ini usia Aliya 23 tahun sama dengan usia Istrinya Nailah dan tak ia pungkiri jika parasnya tak kalah canti dari Nailah.

NailahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang