21

2.4K 140 3
                                    

Rose merasa tidak nyaman karena Vernon terus menatapnya tanpa mengucapkan sepatah katapun.

"Ve-vernon ! Katakanlah sesuatu. Jangan terus menatapku seperti itu" Kata Rose.

Tak lama setelah Rose mengatakan itu, Vernon tiba-tiba memeluknya.

Rose tersentak. Sedangkan Vernon masih saja menutup rapat mulutnya.

"Vernon, aku benar-benar tidak mengerti. A-apa yang kau lakukan?" Tanya Rose.

Bukannya menjawab pertanyaan Rose, Vernon malah balik bertanya pada Rose. "Bisakah kau membalas pelukanku ?"

"Ta-tapi kenapa kau tiba-tiba begi-"

"Bisakah kau membalas pelukanku ?" Tanya Vernon lagi.

Dengan ragu, perlahan Rose mulai menggerakkan tangannya dan balas memeluk Vernon.

"Apa ada sesuatu yang terjadi, Vernon ? Katakanlah padaku !"

Masih dengan posisi yang sama, Vernon masih saja enggan untuk membuka mulutnya. Mulai kesal, Rose pun hendak melepaskan pelukannya namun Vernon menarik pinggang Rose dan memeluknya semakin erat.

Rose hendak mengatakan kekesalannya tapi Vernon tiba-tiba memanggil namanya dengan pelan.

"Rose.."

Amarahnya pun tertahan, "Ya Vernon ?"

"Aku ingin kau tau tentang ini"

"Tentang apa?" Tanya Rose.

Perlahan Vernon melepaskan pelukannya lalu menarik satu tangan Rose dan meletakkannya didada Vernon. "Tentang perasaan ku"

"Pe-perasaan mu ?"

Vernon diam sejenak. Lalu menghela nafas.

"Aku, mencintaimu Rose. Aku sangat mencintai mu. Perasaan ini muncul sejak dulu, sebelum kau pergi ke Korea. Dan meninggalkan ku. Dan kurasa, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengatakannya pada mu" Vernon kembali memeluk Rose erat.

Rose terdiam. Dia benar-benar terkejut dan kaget. Sungguh. Saat ini, sahabatnya dari kecil menyatakan sebuah perasaan cinta padanya.

Ya. Memang sebelumnya Rose pernah mempunyai perasaan yang sama pada Vernon. Tapi kini dia sudah tidak mempunyai perasaan seperti itu lagi. Rose hanya menganggapnya sebagai seorang sahabat.

"Rose !" Panggil Vernon sambil melepaskan pelukannya.

"Vernon, kau-"

"Aku sungguh mencintai mu Rose. Lebih dari seorang sahabat" potong Vernon cepat.

"Tapi-"

"Aku tau. Kau hanya menganggap ku sebagai seorang sahabat, tidak lebih. Dan aku juga tidak akan memaksa mu untuk membalas perasaan ku"

"Dan juga, aku tau, kalau didalam hati mu sudah ada pria lain"

"Vernon. Aku..." Rose tidak bisa melanjutkan kata-katanya. Karena dia juga bingung harus mengatakan apa.

Vernon mengenggam tangan Rose.

"Rose, sudah kubilang, aku tidak akan memaksa mu. Jadi, anggap saja kalau aku tidak mengatakan apapun tentang perasaan ku pada mu" ucap Vernon lembut.

"Kau.. kau sungguh tidak marah ? Jika aku tidak membalas perasaan mu ?" Tanya Rose pelan.

Vernon tersenyum. "Tentu saja tidak. Untuk apa aku marah ? Lagi pula, aku tidak bisa memaksa mu untuk mencintai ku. Karena aku tau, sudah ada pria lain yang kau cintai"

"Apa ? Pria lain ?"

"Ya. Chanyeol"

Rose melotot. "Chanyeol ? Apa maksudmu ? Aku tidak-"

The Perfect Couple [ EXO & BlackPink ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang