Gue sama Mark udah di depan pintu ruangan osis. Jujur aja, nih ruangan tuh udah sering kali gue datengin. Pokoknya, ruangan kepala sekolah, ruangan bk dan ruangan osis itu adalah tempat yang sering gue jenguk.
"masuk nih?" tanya gue dan Mark menepuk jidatnya yang luasnya ngalahin lapangan sepak bola.
"ya iyalah, gih masuk" ucapnya sambil mendorong kecil pundak gue.
Gue menatap pintu dihadapan gue yang terdapat tulisan,
"Ruang Osis"
Gue pun memutar knop pintunya dan saat dibuka, gue bisa melihat...
...meja ketua osis kosong :)
Dengan senang gue pun masuk dan mencari cari laptop gue yang bakal gue ambil secara diam diam.
"Lo ngambil apaan ege?" tanya Mark sambil memperhatikan gue yang tengah membuka laci laci lemari. Sayangnya, isi laci2 itu, barang2 sitaan yang berukuran kecil seperti alat make up, cermin kecil, body lotion de el el. Beberapa laci berisi file2 penting anak osis.
"itu cek di laci meja ketos deh" ucap Mark sambil menunjuk ke arah meja ketos yang terdapat lacinya.
Gue pun membukanya dan tadaa, ternyata si daki biawak nyimpennya disini.
Baru aja seneng bisa menemukan laptop gue, pemilik dari meja ini datang dengan wajah datarnya.
"siapa yang suruh kalian masuk tanpa sepengetahuan gue?" tanya nya tajam dan gue hanya mengangkat kedua bahu gue tak peduli sambil menarik tangan Mark untuk keluar dari ruangan ini.
"lah? bukannya lo yang suruh gue untuk kesini pas pulang sekolah ya?" tanya gue dan kak Taeyong tersenyum miring. Ternyata dia lupa dan akhirnya inget kembali.
"oh iya, gue cuman mau bilang kalo..."
Gue melihat tangannya yang seolah olah meminta uang ke gue.
"mana uang denda nya?" tanya kak Taeyong dan muka gue langsung datar.
Jadi dia nyuruh gue ke sini hanya untuk begituan? Serah lo dah terong.
"gue lupa"
"gue gak mau tahu, pokoknya lo harus bayar denda nya" ucap kak Taeyong sambil mendekatkan wajahnya ke wajah gue. Nyaris weh!
Gue pun sadar dengan jarak kita yang begitu tipis. Gue mendorong dada kak Taeyong untuk menjauh dan menatap tajam kak Taeyong.
"ekhm, bang, nanti aja ya soal bayar dendanya. Kasian Jena nya, dari kemarin ngemis2 didepan gue sama Jaemin" ucap Mark yang membuat gue kesal. Tapi gitu2 Mark berusaha menolong gue.
kak Taeyong menatap gue curiga, tapi setelah itu ia memberi jalan gue sama Mark untuk keluar dari ruangan ini.
"cium pipi gue dulu baru boleh keluar" ucapnya sambil menunjukkan pipi kanannya.
Kedua mata gue membulat kaget. Bagaimana bisa...
Gue pun mendapat ide bagus. Semoga aja kak Taeyong suka. Gue mendekati kak Taeyong hingga jarak kami tinggal 5 cm. Gue bisa merasakan nafasnya menyapa lembut pipi gue. Dan detik itu juga gue siap mencium pipinya...
BUGH!!
"ARGH!!!" ringis kak Taeyong sambil memegang perutnya.
"TIDAK SEMUDAH ITU FERGUSO!!"
"hahahaha" ketawa gue sedari tadi di mobilnya Mark karena kejadian tadi.
"haduhh, terharu gue Mark sama abang lo. hahaha" ucap gue sambil mengusap air mata gue yang keluar karena mengingat kejadian paling mengesankan itu.
"Anjir lah, abang gue ampe udah merem2 berjamaah. Eh tau2nya di tonjok perutnya. Hahaha" ucap Mark sambil fokusnya ke arah jalanan.
"lagian abang lo rese banget" ucap gue sambil membenarkan rambut gue yang sempat berantakkan karena ketawa ketiwi ampe jedottin kepala ke dashboard mobilnya Mark.
"gitu2 dia suka baik ke lo lhoo" ucap Mark yang membuat gue menoleh
"hah?"
"hah apanya?" tanya Mark balik
"baik apanya beb? dia kagak baik ke gue kalo lo mau tahu" ucap gue sambil memutarkan kedua mata gue ampe ilang. g
"Jena~ anakku sayang, anakku malang, anakku pe'ang kepalanya-"
"stop! gue bukan anak lo. Gue anak dari Seo Kang Joon dan Seo Hyun-Jin."
"iya iya i know okay? maksud gue, bang Taeyong itu tuh abang gue sendiri. Soo pastinya gue tahu dong gerak gerik dia setiap harinya pas istirahat. Lo nya aja yang gak nyadar" ucap Mark dan gue menatap bingung ke arah Mark.
"ah gak guna kayanya ngasih tahu kek ginian ke lo. Percuma, otak lo kagak nyampe situ" cibir Mark sambil menatap gue kesal.
Tiba tiba keheningan memenuhi mobil ini. Hanya ada suara deru nafas dari gue maupun Mark.
Hello, bitches~ tererereret~
Gue ambil hp gue yang berbunyi dan melihat siapa yang menelfon gue.
"Bang JONIII"
"halo bang?"
"hello sis, uhm, beberapa menit yang lalu my friend, Taeyong, he said kalo kamu belum bayar money denda ya?"
"iya"
" aish, jangan telat lagi dong sis. Kasian mami sama papi kalo tahu anak perempuan kesayangan mereka nakal begini. Soo how much?"
"kalo ditanya berapa banyak ya, 65 ribu"
"what the f-"
"Language broo" ucap Mark yang tiba2 berkicau sambil terkekeh.
"sorry bro, wait, Jena you sama Mark?"
"ho'oh"
" Mark, awas aja lo apa2in adek gue. I'll kill you piece by piece"
Gue yang denger ocehan bang Johnny hanya bisa memutarkan mata gue malas. Sedangkan Mark tertawa lepas.
" idih, Mark apa2in gue, gue potong peliharaannya biar lega"
Seketika Mark meringis ngilu melindungi bagian privatnya.
"heh, ngomongnya ya. Ya udah, nanti lanjut lagi ya. Abang masih kerjain tugas di kampus. Dahh"
"ya, dahh"
pip
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
KETOS⇝LEE TAEYONG (END)
FanfictionIni hanya menceritakan tentang Seo Jena, perempuan yang suka ngebolos dan cari masalah dengan Lee Taeyong start: 1 Februari 2019 finish: 28 Oktober 2019