20

53.4K 5.6K 715
                                    

Haechan's pov

"Chan, Mark mana?" tanya Jeno ke gue.

"Dih, tanya gue. Mana gue tahu. Tanya sono abangnya" ucap gue dengan nada dibuat buat. Jeno memutar matanya malas dan pas sekali bell masuk berbunyi.

Pak Sehun masuk dan memberi senyum tipis ke semua murid2nya. Gue melihat Jeno yang masih bingung dengan keberadaan Mark.

"Thelamat pagi anak anak" ucap pak Sehun

"selamat pak bukan thelamat" ucap gue dengan lembut. Pak Sehun menatap gue datar.

"Haechan, kamu jangan buat thaya marah." ucap Pak Sehun yang terdengar imut karena tidak bisa bilang S

"Yah bapak, saya kan kasih tahu yang bener pak" ucap gue sambil tersenyum manis.

"Kamu buat thaya kethel deh" ucap pak Sehun yang membuatnya ketawa.

"kethel? kentel maksudnya?" bisik Jaemin ke gue. Gue ngakak dong.

"Haechan! kamu keluar aja deh. Thaya lelah" ucap pak Sehun dan gue pun keluar sambil memberi senyum ke arah pak Sehun.

Di luar gue ngeliat ada beberapa anak osis berkeliaran. Ngapain dah? jangan2 ada razia lagi. Mati gue! gue hari ini bawa komik Doraemon lagi.

Baru aja mau balik ke kelas, tiba tiba ada yang menahan tangan gue. Gue menoleh ke belakang dan terkekeh.

"hehe, gue abis dari toilet" bohong gue dan kak Taeyong menarik gue masuk ke kelas.

"permisi pak Sehun" ucap kak Taeyong sambil mendorong gue seolah menyuruh gue untuk balik ke tempat duduk.

"oh ada apa Yong?" tanya pak Sehun.

"Jadi sekarang saya dan beberapa teman saya akan melakukan razia di kelas ini. Ayo semuanya keluar dari kelas" ucap kak Taeyong. Kalo gitu kenapa gue dibawa masuk lagi sih?! anjir lah. Mending gue stand by di luar.

"Chan, mati gue, gue bawa uang banyak lagi" ucap Jeno sambil menarik ujung baju gue.

"warna?" tanya gue

"merah sama biru!" seru Jeno sambil meremas rambutnya sendiri. Yah berantakkan dah tuh rambut.

"berapa lembar?" tanya gue sambil mengikat tali sepatu.

"gue gak tahu Chan! pokoknya tuh uang di kasih sama bonyok!" ucap Jeno, " pulang2 gue di pukul pake sendal dapur dah" gumam Jeno. Gue tertawa kencang dan menepuk pundaknya, "santuy elah, komik gue pasti disita juga" ucap gue santai.

Jeno langsung menatap gue sinis dan mencubit perut gue. Gue hanya tertawa yang makin membuat Jeno kesal.

"Coba aja ada Jena, pasti lo udah di smackdown" ucap Jeno.

Gue cuman memutar mata dengan malas sambil menunggu anak2 osis biadab itu kelar razia.

Haechan's pov end

"Jadi lo gak sekolah karena kenapa?" tanya gue ke Mark yang udah bangun dari tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi lo gak sekolah karena kenapa?" tanya gue ke Mark yang udah bangun dari tadi.

"Jadi gini..."

Flashback

"Bang, udah siap aja. Masih ada waktu kali bang" ucap gue dan bang Taeyong terkekeh.

"gue mau jemput Jennie, lo bisakan berangkat sendiri?" tanya bang Taeyong ke gue.

Anjirlah, dia mau aja ngejemput si lonte itu.

"ohh" ucap gue malas

"Kenapa?" tanya bang Taeyong. Si anjing kagak peka sama adeknya. Ingin ku berkata kasar. KASAR!

"gak papa, sono jemput pacar lo" ucap gue kesal dan mengambil tas sekolah gue dan pergi begitu aja.

Flashback end

"...gitu deh ceritanya" ucap Mark sambil pura2 seneng. Gue pun mengelus pundaknya untuk menenangkan dirinya.

"sabar ya, dia lebih memilih pacarnya daripada adek kandungnya" ucap gue

"sabar gue mah punya abang kek dia" gumam Mark.

"terus lo kenapa larinya ke rumah gue?" tanya gue yang membuat Mark menggaruk pipinya gugup.

"u-uh well um...ya karena se blok?" ucapnya ragu.

"ck, gue blok G sedangkan lo blok K. Jauh lah mamang!" ucap gue yang membuat Mark terkekeh.

"napa lo? kangen sama gue?" tanya gue yang membuat Mark memalingkan wajahnya dari gue. Napa tuch?

"gak apa apa" jawabnya cepat. Gue terkekeh dan turun dari tempat tidur.

"Oh iya Mark, lo tahu ini gak?" tanya gue sambil menunjukkan foto dulu yang udah gue liat.

Mark mengambil hp gue dan menatapnya dengan serius.

"inikan foto lo sama abang gue...kok bisa?" tanya Mark dan gue hanya mengangkat kedua bahu gue tidak tahu.

"Gue inget banget pas itu gue masih malu malu. Gue gak mau difoto dan hasilnya lo berdua doang. So weird..." gumam Mark di akhir kata.

Gue menghembus nafas malas. Tiba tiba Mark memetik jarinya seolah olah dia menemukan sesuatu.

"oh iya! gue inget!" pekiknya. Gue pun menoleh ke arahnya sambil menaikkan salah satu alis gue.

"Apa?"

"Dulu itu kita tetanggaan!"

krik krik krik

"really?" tanya gue dengan tidak percaya.

"iya! gue inget banget pas pertama ketemu sama lo! kita bertiga sering main bareng. Pas itu bang Johnny gak ada karena...kalo gak salah sekolah deh. Tapi demi apa pun, gue inget kalo dulu lo sama abang gue tuh akrab banget. Ba to the nget, banget!" ucap Mark dengan senang.

Jadi...intinya tuh gue sama kak Taeyong tuh tetanggaan dan kita akrab...sekarang? Lebih cocoknya kaya kucing sama anjing.

"Terus kenapa jadinya gue suka berantem sama dia?" gumam gue

"uhm, kalo itu sih gue gak tahu." ucap Mark sambil melihat kembali fotonya.

Gue berdecak dan mengambil hp gue dari tangannya Mark. Gue menghembus nafas secara perlahan lahan.

"au ah, gelap" gumam gue

Mark menepuk kedua bahu gue dan tersenyum.

"btw, gue laper" bisik Mark dan gue langsung menyikut perutnya dengan kesal. Yang disikut cuman ketawa.

TBC

KETOS⇝LEE TAEYONG (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang