11

54.3K 5.8K 692
                                        

Taeyong's pov

tok tok tok

"iya masuk" ucap gue dengan sedikit lantang.

"siang sayang~" sapa perempuan itu dengan nada manja lalu memeluk gue dengan sayang.

"kamu kenapa kesini?" tanya gue pada Jennie, pacar gue.

"aku mau nemenin kamu disini aja. Aku bosen dikelas." ucap Jennie sambil mengelus elus rambut gue dengan lembut.

"kelas kamu gak ada guru?" tanya gue dan Jennie menganggukkan kepalanya lucu.

Baru aja mau cium pipinya, ada yang mengetuk pintu.

"masuk"

"Yong, gawat Yong" ucap Yuta dengan raut wajah kesal.

Gue pun heran dan jalan mendekati sahabat gue ini.

"kenapa?"

"Jena sama adek lo ngebolos" ucap Yuta

"yang kasih tau?" tanya gue dan Yuta menatap gue sekilas.

"ketua kelas mereka. Dia kasih tahu ke gue" ucap Yuta dan gue mengangguk mengerti. Gue jalan mengambil hp gue dan mencoba untuk menelfon adek gue.

Calling Markeu...

.
.
.
.
.

maaf, nomor yang anda tuju sedang dialihkan. tut

Gue pun menutup hp gue kesal sebelum menatap Jennie.

"yang, kamu mending ke kelas ya. Aku mau ngurusin anak2 nakal dulu" ucap gue dan Jennie tersenyum.

"oke" ucapnya dan pergi dari ruang osis.

"jadi lo mau apain tuh anak2 nakal biar nurut?" tanya Yuta dan gue memijit pelipis gue pelan sebelum menjentikkan jari gue sekali.

"kita kasih hukuman lari dilapangan besar aja 10 kali." ucapan gue membuat Yuta memutar matanya malas.

"terakhir kali kasih hukuman ke mereka, Jena kabur. Terus kapan-"

"tapi kali ini gue mau seluruh anggota osis menjaga ketat area lapangan dan gerbang sekolah. Bila perlu jagain juga gerbang belakang sekolah" ucap gue dingin dan Yuta menganggukkan kepala mengerti.

"sip lah" ucap Yuta sebelum ia pergi dari ruangan osis ini.

Jena, kapan lo tobat ya?- batin gue

Taeyong's pov end

"woyy, main ToD yuk" ajak Renjun dan kita pun setuju untuk main ToD

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"woyy, main ToD yuk" ajak Renjun dan kita pun setuju untuk main ToD.

"pake botol aqua kosong aja" usul Jeno dan gue senggol pundaknya Haechan.

"napa?" tanya Haechan dan gue nyengir.

"cariin botol aqua kosong dong"

"astaga, dikira gue pemungut sampah kali ya? ganteng begini disuruh nyari botol aqua kosong" ucapan Haechan berhasil membuat Jaemin keselek es batu.

"udah udah, gue udah ketemu nih" ucap Jisung dan kita pun mulai bermain.

Selama permainan, hp nya Mark bunyi mulu. Gue rasanya pengen lempar tuh hp ke rawa rawa.

"woy Mark! silent hp lo napa. Ganggu doang" ucap Chenle dan Mark menatap hpnya dan seketika raut wajahnya berubah.

"bentar ya guys, gue angkat telfon dulu" ucapnya dan langsung keluar dari markas.

"weh, gue ngerasa kalo yang nelfon Mark itu abangnya" ucap Jeno dan gue menganggukkan kepala.

"tapi sans ae, tuh ketos kagak tau letak markas kita kok" ucap Haechan yang lagi nyenderan di bahu kanan gue. Mana berat.

Gak lama Mark datang dan ia duduk lagi diposisinya. Kita semua menatapnya heran.

"Tadi abang gue nelfon" ucapnya dan kita diem aja biar dia lanjutin omongannya.

"katanya disuruh balik ke sekolah sebelum mereka bertindak" ucap Mark dan gue memutar kan mata gue males.

"Situ tau letak markas kita?" tanya gue dan Mark menggaruk pipinya sambil terkekeh.

"abang gue tau letak markas kita..."

"APA?!!"teriak kita semua kecuali Mark.

"tau da-"

Kata2 Renjun terpotong karena hp gue berbunyi. Gue pun melihat nomor yang tertera disana.

"ada yang tau nomor ini gak?" tanya gue sambil menunjukkannya ke mereka semua.

"shit! itu nomornya bu Hani!" pekik Jisung dan langsung digeplak sama Renjun.

"lo masih bocah udah cursing aja" gumam Renjun.

Gue pun berpikir pikir, ini gue angkat atau gue diemin aja?

"Angkat...atau...enggak...?" monolog gue dan semuanya tampak berpikir juga.

hmm

mari kita tunggu pilihan mereka di chapter selanjutnya

TBC

KETOS⇝LEE TAEYONG (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang