KETOS⇝LEE TAEYONG (END)

56

"fak! itu itu itu! tembak bang!" pekik Mark sambil nunjuk2 ke arah layarnya.

"sabar stupid!, i lagi atur position nya Jovjov" ucap bang Johnny sambil meletakkan guling itu disampingnya.

"bangke lo bang! ini kita bisa kalah!" ucap Mark kesal.

"ck, gitu aja panic." decak bang Johnny dan lanjut main lagi.

"bang! itu ada zombienya! tembak bang! jangan di diemin doang! woy woy woy! reload tembakkan lo! aaaaaaa!" teriak Mark dengan gemas.

"wait! wait! don't go left stupid!" ucap bang Johnny ke Mark.

"anjing anjing anjing, ini kenapa tembakkan gue kagak bisa di reload! aaaaa-"

"ASHIAAAP!" teriak bang Johnny yang membuat Mark kaget.

dor! dor! dor! dor!

"itu! itu! tembak tangki bensin nya. Woi! bangke! jangan pacaran terus sama guling busuk lo!" teriak Mark terus rebut gulingnya bang Johnny dan melemparnya hingga ke kolong meja.

"NOOOOO!!!" teriak bang Johnny lalu ia berdiri namun Mark menahan kakinya.

"stay!" ucap Mark

oh
Neowa na jigeum idaero
Baby touch me neol neukkil su isseo
Challa gateun sungan
Geu aneseo deo keojyeoganeun
I neukkimeun baby oh
Modu jeonhaejyeo neoegereo

Stop!

"itu my guling! gue want ambil!" ucap bang Johnny tapi tetep lanjut main.

kalo kalian bingung, mereka lagi main apaan? mereka lagi main the walking dead.

"Jena?" panggil kak Taeyong. Gue menoleh ke arahnya dan menaikkan salah satu alis gue.

"jalan ke taman yuk" ajaknya dan gue menganggukkan kepala. Gue juga gak mau di sini terus, berisik sumpah.

"Mark, Johnny, jaga rumah ya. Gue sama Jena mau ke taman" ucap kak Taeyong.

"iya iya, udah pergi aja sono" usir Mark tapi tatapannya masih di layar ps nya. Bang Johnny juga, tapi sesekali melirik ke arah gulingnya.

"yuk" ajak kak Taeyong dan menarik tangan gue.

Taeyong's pov

"kak" panggil Jena ke gue.

"kenapa?" tanya gue sambil menoleh ke arah Jena.

"entar kuliah dimana kak?" tanya Jena sambil mengayun ngayunkan kakinya dengan lucu.

"gak tau deh, kata mama aku kuliahnya di incheon" ucap gue sedikit sedih.

"jauh dari seoul dong" gumam Jena dan menundukkan kepalanya. Gue meraih muka Jena dan mengelus pipinya.

"please, jangan sedih ya." ucap gue dan mencium keningnya. Jena tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"mau es krim gak?" tanya gue dan seketika Jena langsung mengangguk dengan semangat. Dasar maniak es krim.

"rasa apa?" tanya gue. "rasa coklat aja" ucapnya.

"tunggu disini ya. Jangan kemana mana" ucap gue dan jalan menuju toko es krim deket taman.

"mau pesen apa mas?"tanya mba2nya itu.

"mau pesen yang rasa coklat sama rasa vanila" ucap gue.

"itu aja?" tanya mba2nya.

"iya"

"harganya (biiiiip) won" ucap mba2nya dan gue kasih uangnya.

Sambil nunggu es krimnya, gue buka line dan ngobrol2 sama temen. Gak lama pesanan gue dateng terus gue ambil dan balik lagi ke taman.