KETOS⇝LEE TAEYONG (END)

60

"Jena, mau temenin papi ke warung gak?" tanya papi ke gue.

"mau kok pi, bentar ya, aku mau pake sendal dulu" ucap gue dan mengambil sendal gue.

"ayo pi" ucap gue dan kita berdua keluar dari rumah.

"Jenaaaa" teriak bang Johnny. Gue berenti jalan dan menoleh kebelakang.

"i titip coffee ini ya" ucap bang Johnny sambil memberikan gue selembar kertas kecil. Gue membacanya dalam hati.

neo coffee?- batin gue

"byeee" ucapnya dan masuk ke rumah lagi. Gue lanjut jalan sama papi untuk ke warung.

"Jena, kamu pacaran sama Taeyong dari kapan?" tanya papi sambil menoleh ke gue.

"em, kapan ya...lupa aku tuh" ucap gue sambil berpikir pikir.

"ck, kok lupa sih? papi aja masih inget lho hari pernikahan mami sama papi" ucap papi. Gue menoleh ke arah papi dengan muka datar.

"seriusan aku lupa pi, coba tanya ke readers. Mungkin ada yang tahu" ucap gue.

"readers mana ada yang tahu" gumam papi.

Gak kerasa, udah nyampe juga di warungnya. Untung gak terlalu jauh dari rumah.

Gue ngeliat ada anak seumuran gue mungkin, lagi duduk sambil main hp gitu. Keliatan serius amat tuh muka.

"dek, saya mau kerupuk yang ini" ucap papi gue ke cewe itu.

"hah? aku bukan yang punya warung om" ucap cewe itu dan lanjut lagi main. Gue menatap hpnya dan ternyata tuh cewe lagi maen mobile legend.

"Jena, tadi bang Johnny titip apaan? coba dicari" ucap papi. Pas nama gue disebut, si cewe ini mengangkat kepalanya dan menatap gue.

Kok...familiar gitu ya...

hmmz

"Jena?" tanya cewe itu. Lah? dia tau gue?

"uhm siapa ya?" tanya gue dengan sedikit pelan.

"lah? kok sombong? lo lupa sama sahabat smp lo?" tanya cewe itu dan seketika sebuah flash back muncul di otak gue.

"Jena, kuy maen mobile legend!"

"kuy lah, ajak yang lain gih"

"males, kita berdua aja lah"

"ya udah, ayo"

"udah inget belum?" tanya cewe itu.

"lo...Kim Sejin kan?!" pekik gue sampe papi gue lompat karena kaget.

"nah gitu kek, masa lupa sama sahabat yang jago maen mobile legend sih" ucap Sejin dan memeluk gue.

"gilaaa, gue kangen banget sama lo" ucap gue dan tersenyum senang.

"hehe, apalagi gue. By the way, lo satu sekolah sama yang lain ya?" tanya Sejin.

"yoi, lo di mana sih? kok gak kabarin" ucap gue dengan sedih.

"ada deh, pokoknya jauh dari sekolah lo" ucap Sejin dan gue mengangguk sedih.

"Jena, ini kopi yang bang Johnny mau kan?" tanya papi dan gue menganggukkan kepala.