15

19.7K 1.2K 146
                                    

Gaes, makasih banyak buat yang support curhatan aku. Maaf kalo misalkan aku lebay, tapi aku gak nyangka bakal ditanggepin sama kalian. 

Makasih banyak ya, aku sampe nangis bacanya pas malem-malem. :"

Jika Jaemin meminta waktu terulang, dirinya ingin sekali menjadikan dokter Jung sebagai kakaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika Jaemin meminta waktu terulang, dirinya ingin sekali menjadikan dokter Jung sebagai kakaknya. Dirinya tidak percaya dengan segala bualan Jaehyun mengenai ketidakmampuannya. Jaemin hanya membutuhkan sosok yang menyayanginya sebagai kakak. 

Jaemin yang baru kembali dari sekolah, masih terduduk di kursi rumah sakit. Hal yang dilakukannya sama 5 tahun yang lalu, sebelum Jeno datang ke dalam hidupnya. 

Penampilannya dengan hoodie longgar, yang menutupi tubuhnya, ditambah tudung hoodie yang ia naikkan. Namun, dirinya sama sekali tidak melepaskan alat bantu dengarnya, berharap bahwa dokter Jung lewat di hadapannya dengan suara baritonnya yang sangat khas. 

Jaemin memiliki kebiasaan menunggu Dokter Jung, dokter pribadinya di ruang tunggu rumah sakit. Biasanya Jaehyun akan menyambutnya terlebih dahulu di ruang tunggu. Namun saat ini, dirinya tidak melihat sosok Jaehyun yang selalu menunggunya. 

Jaemin merasakan banyak perubahan dari kehidupannya semenjak Jeno masuk ke dalam keluarganya. Dulu dia selalu aktif membuat bahasa isyarat kepada Jaehyun. Bahkan dirinya selalu membawa selimut kesayangannya, untuk menginap di rumah Dokter Jaehyun atau sekedar tidur di ruangan dokter Jung. 

Namun sejak Jeno datang, dirinya tak pernah lagi memiliki waktu untuk bertemu sang dokter. Bahkan dirinya tidak pernah lagi menggunakan bahasa isyarat yang sering dibuat kebingungan oleh dokter karena Jaehyun yang sangat mahir bahasa isyarat. 

"Jaemin?"

Jaemin yang memakai tudung di kepalanya, langsung mengadah ke atas. Menemukan Jaehyun dengan rambutnya yang sudah kembali diberi warna hitam. Dokter itu masih menggunakan jasnya, menandakan baru saja selesai memeriksa pasien. 

"Astaga! ada apa dengan wajahmu?", Jaehyun tak sengaja meninggikan suaranya karena terlalu terkejut. Langsung saja dirinya merendahkan tubuh untuk menyamai tinggi Jaemin yang duduk. Jaehyun sangat terkejut menemukan lebam di rahang bawah dan sudut mata Jaemin. 

Jaehyun pasti akan jauh lebih kaget jika bertemu dengan Jaemin 1 hari setelah semuanya yang kakaknya lakukan.

Jaemin melepaskan tangan Jaehyun yang memegang dagunya. Pria kecil itu menundukkan kepalanya, pertanda dirinya tak ingin hal ini dibahas. Merasa sang pasien membutuhkan spot rahasia, Jaehyun mengajak Jaemin untuk menuju ke ruangannya. 

"Siapa yang melakukan ini? Katakan", Jaehyun membujuk Jaemin yang masih diam. Pria itu menggelengkan kepalanya. Jaehyun yang tidak tega untuk memaksanya, kemudian beranjak sebentar untuk mengambil es batu di kulkasnya. 

"Hyung kompres, ya?", Jaemin sekali lagi menggelengkan kepalanya. Jaehyun kembali dibuat bingung dengan perilakunya. 

"Nana, katakan pada hyung, apa yang telah terjadi", Jaehyun yang masih tidak percaya dengan apa yang terjadi pada Jaemin, mencoba mengajak Jaemin berbicara. Bahkan sang dokter bertanya menggunakan bahasa isyarat, mengantisipasi Jaemin tidak mengenakan alat bantu. 

Step Brother (Nomin) 🔞 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang