19

17.2K 1.1K 158
                                    

Jaemin mencoba membuka matanya ketika tubuhnya terguncang ke kanan dan ke kiri, diikuti posisi tidurnya yang sempit. Beberapa sorot lampu tepat mengenai matanya, dan menyadarkan dirinya bahwa saat ini Jaemin tidak sedang berada di kamarnya seperti sebelumnya. 

Dirinya tidak mendengar apapun, sehingga sedikit takut jika dirinya membuka mata dan hal yang tidak dia inginkan, justru dilihatnya secara langsung. Dirinya mencoba meraba dan menyadari bahwa dirinya ada di kursi mobil dengan sabuk yang melingkari pinggangnya. 

Jaemin merasakan mobilnya berhenti, dan mobil pun bergoyang. Menandakan sosok yang entah di sebelah mana, menutup pintu mobilnya dengan cukup kencang. Mata bulat itu pun perlahan terbuka dan dilihatnya langit malam langsung melalui jendela mobil. 

Dirinya meraba telinganya yang ternyata tidak terpasang hearing aid miliknya, sehingga mau tidak mau, Jaemin hanya bisa mengandalkan indera nya yang lain untuk mendeteksi dimana dirinya berada sekarang. Hingga ia mengerti bahwa saat ini, dirinya berada di taman kota yang sepertinya tidak begitu terawat. 

AC mobil masih menyala namun pintunya terkunci. Seolah mengetahui bahwa Jaemin bisa saja kabur dari mobil. Jaemin membuka sabuk pelindungnya dan mencoba meraih kunci pintu utama yang berada di bangku setir. 

Namun, semuanya terhenti ketika di depan sana. Di bawah sebuah pohon, Jaemin bisa melihat dengan jelas postur mengerikan sang kakak dan 2 orang yang ada di samping kanan kirinya. Jaemin bisa melihat sosok berlutut di hadapan kakaknya, namun sama sekali tidak terlihat siapa orang tersebut. 

Salah satu di sebelah kanan, nampak memegang tali yang dikaitkan di ranting pohon di atasnya. Jaemin nampak melihat langsung eksekusi seseorang yang bahkan Jaemin sendiri tidak tahu siapa orang itu. Jaemin pun masih fokus dengan mencoba mencari pembuka kunci yang ada di pintu setir. 

Jaemin sebenarnya tidak mengetahui bagaimana cara membuka kunci mobil ini. Setau dirinya, dibuka dengan membuka pengait yang ada di dekat jendela. Namun mobil itu berbeda, tidak ada tombol, hingga Jaemin sendiri tidak mengerti bagaimana kunci pintu terbuka. Salahkan Jaemin yang sering tidak melihat Jaehyun dalam mengoperasikan mobilnya. 

Sesekali Jaemin meringis kesakitan karena nyeri di pinggang serta lubangnya yang semakin terasa sakit karena dalam keadaan duduk. 

Tiba-tiba pintu mobil terbuka dalam posisi Jaemin yang langsung saja menarik tangannya. Namun bersamaan dirinya bisa melihat Jeno yang masuk ke dalam mobil. Senyuman tercetak langsung ketika melihat Jaemin yang kebingungan. 

"Sudah bangun, sayang?"

Jaemin hanya diam sembari mencoba mencerna kakaknya yang entah berbicara apa melalui gerakan mulutnya. Jeno masih memasang senyuman di wajahnya, hingga tiba-tiba sebuah kain menutup mulut Jaemin yang kepalanya langsung terbentur kaca mobil. 

Si manis masih memberontak hingga kesadarannya hilang dan tubuhnya pun melemas. Jaemin tidak sadarkan diri saat itu juga. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Step Brother (Nomin) 🔞 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang