14

20.7K 1.4K 249
                                    

Jaemin terbangun dari lelap tidurnya. Matanya tidak bisa terlalu terbuka dengan sempurna, akibat bengkak di matanya sejak semalam. Bahkan saat Jaemin berusaha bernafas pun, seluruh tubuhnya sangat sakit dan tidak bisa digerakkan dengan baik. 

"Ayo sarapan", 

Jaemin melihat sang kakak yang sudah berdiri dengan baju rapinya siap berangkat kerja. Bahkan Jaemin sendiri tidak tahu, saat ini jarum jam sudah menunjukkan pukul berapa, sejak manusia di hadapannya membiarkannya beristirahat. 

"Iya"

Yang bisa Jaemin lakukan hanyalah mengiyakan. Dirinya benar-benar tidak bisa menjawab hal lainnya atau sang kakak akan merasa bahwa dirinya bukanlah anak yang patuh. 

"Kalau iya, itu bangun, Na", Jeno membantu sang adik duduk, mengabaikan gelengan dan ringisan Jaemin karena tubuhnya yang masih sakit. Tanpa perasaan pun, Jeno langsung memaksa tubuh kesakitan sang adik untuk berdiri. 

"Sakit-sakit"

Jeno tidak mempedulikan rintihannya, karena pria itu langsung menarik lengan Jaemin untuk dimasukkan ke dalam kamar mandi. Didudukannya Jaemin di kloset duduk kamar mandinya. 

"Kamu jangan terbiasa memanjakan tubuhmu, kalau kau terus mengeluh, kau tidak akan menjadi apa-apa karena sifat manjamu, mengerti?"

Jaemin menganggukkan kepalanya, dengan tangan yang mengusap airmatanya yang turun. Matanya sudah terasa sangat bengkak akibat tangisan yang tidak berhenti sejak kemarin malam. Bahkan matanya terasa sangat sakit dan tidak bisa membuka dengan sempurna. 

Ditambah dirinya benar-benar ketakutan pada Jeno yang masih berdiri di hadapannya. Melipat tangannya ke depan dan seperti menunggunya untuk berhenti menangis. Jaemin sesekali melirik ke arah depan, dan tangannya pun menutupi dadanya yang memang tidak terbalut pakaian apapun. 

"Sudahlah, jangan menangis", Jeno mengusap pipi sang adik, berusaha menghapus airmatanya yang tak berhenti turun. 

"Bersihkan tubuhmu, 15 menit aku tunggu di bawah", Jeno langsung pergi begitu saja. 

Tidak peduli dengan bagaimana caranya Jaemin membersihkan semua luka di tubuhnya. Bahkan dirinya pun tidak peduli bahwa Jaemin selalu menangis ketika menggerakkan tubuhnya di kamar mandi. 

Jika dulu menghabiskan waktu bersama kakak adalah hal yang sangat Jaemin sukai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika dulu menghabiskan waktu bersama kakak adalah hal yang sangat Jaemin sukai. Saat ini, justru dia tidak ingin berdekatan dengan Jeno. Bahkan dirinya tidak ingin duduk berhadapan bahkan bersebelahan dengan sang kakak, meskipun mereka hanyalah duduk makan bersama. 

Hari ini, rencananya Jaemin akan diajak sang kakak untuk ke kantornya. 

Dirinya tidak diizinkan sekolah, mengingat memang badannya yang sedang sakit dan memar di beberapa sudut wajahnya. Jeno juga malas mengurus apabila sewaktu-waktu Jaemin pingsan atau bahkan minta dijemput karena tubuhnya yang tidak fit. 

Step Brother (Nomin) 🔞 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang