29

13.1K 1K 219
                                    

Warning!

Hampir 3000 kata!

===============================================================

"Sekretaris Lee, beberapa barang sudah dipindahkan ke lokasi tujuan kita, dan aku tinggal membawa Jaeminku yang sedang lemah ini dan membawa beberapa perlengkapan milikku dan Jaemin", ujar Jeno lagi dengan mematik sedikit abu rokoknya. Mark menghela nafasnya kuat. Dirinya tidak bisa melakukan apapun selain berharap bahwa Jaehyun segera datang untuk menyelamatkan Jaemin yang terancam.

"Kau sudah bersiap?"

"Saya akan pergi setelah semua aman, Tuan", jawab Mark lagi. Jeno pun hanya mengangukkan kepalanya.

"Aku senang dengan segala pengabdianmu selama ini", lirihnya. Mark pun berdehem perlahan. Merasakan hawa yang tidak terlalu nyaman ketika Jeno mengatakan hal itu padanya. 

"kenapa kau tidak menaruh beberapa anak buah ke rumah ini?", tanya Mark. Saat percakapan keduanya, pria itu sempat melihat ada sekelebat bayangan yang lewat di lantai 2 dan tepat di atas kepala Jeno. Sehingga Mark bisa melihat tapi tidak dengan Jeno, namun ia biarkan.

"Aku tidak mau menarik perhatian tetangga sekitar sini, lagipula lusa aku juga akan pergi dengan Jaemin, setidaknya menunggu dia sehat dulu", jawab Jeno.

"Oiya ngomong-ngomong, aku sempat melihat di penyimpanan organ, ada sebuah mata yang kau simpan, untuk apa kau simpan? Belum ada yang memesan mata sejauh ini", Mark tersentak beberapa saat ketika mendengar pertanyaan Jeno.

"mata itu indah, jadi aku menyimpannya", jawabnya spontan yang hanya mendapat anggukan kepala dari Jeno. Mempercayai bahwa memang pada dasarnya dokter jagal nya itu sangat sadis dan tidak mengenal ampun ketika mencacah korbannya. Jadi, dia tidak heran dengan segala alasan yang diberikan Mark untuk menambah koleksinya.

Mark kemudian beranjak pergi, berniat akan meninggalkan rumah itu. Dirinya sedikit melirik ke arah kursi ruang tamu dan tidak menemukan boneka beruang yang tadi sempat ia lihat. Mark sedikit mengernyit bingung, karena seingatnya tadi dia melihat ada boneka yang menurutnya sangat aneh di rumah ini.

"Sekretaris Lee, aku mempercayaimu", suara Jeno menyadarkannya. Jeno tidak berubah dari posisi duduknya dan masih asyik menghisap rokok yang ia gunakan. Mark terdiam sementara, dan kembali melanjutkan langkahnya keluar dari rumah.

Mengabaikan keganjilan yang barusan saja terjadi di rumah itu. 

Jaehyun segera turun dari bis yang dinaikinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaehyun segera turun dari bis yang dinaikinya. Sesekali dirinya meringis merasakan dadanya yang masih agak nyeri, mengingat tulang rusuknya memang bergeser dan membutuhkan pemulihan sebelum beraktifitas berat. 

Seharusnya Jaehyun masih tertidur di kasurnya dan beristirahat, namun yang ada justru kini dirinya kembali ke rumah sakitnya tempat ia bekerja, untuk mengambil mobil yang masih ia ingat tertinggal di rumah sakit dan bertekad menuju rumah Jaemin dengan pakaiannya yang agak lusuh.

Step Brother (Nomin) 🔞 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang