Kedua insan itu masih terus saling menatap kedua mata masing-masing pasangannya, sesekali yang muda memajukan wajahnya untuk sekedar mengecup bibir tebal sang dominan. Sang dominan pun hanya merespon seraya tersenyum gemas memandang wajah tembam dan mata yang sangat bersinar tersebut.
Tangannya sesekali mengusap lembut ke rambut Jaemin dan sang manis semakin mengeratkan pelukannya ke tubuh telanjang sang dokter yang ada di bawahnya. Jaehyun meraih ponselnya yang bergetar di nakas samping kasur dan membaca pesan yang ada di sana.
"Nana"
Jaemin pun menumpukan dagunya ke arah Jaehyun.
"Besok mau menjenguk Jeno? Tidak apa jika kau tidak mau, hanya saja, itu adalah pertemuan terakhir sebelum lusa Jeno dihukum mati", Jaemin membuang wajahnya dan kembali menyamankan dirinya pada dekapan sang dokter.
Tidak ada respon kembali yang membuat Jaehyun menghembuskan nafasnya.
"Aku tidak memaksamu untuk memaafkannya, karena yang dia lakukan sudah diluar nalar manusia. Aku hanya ingin kau bertemu dengan Jeno, sebagai bukti kepadanya bahwa kau hidup lebih baik tanpa dirinya"
"Tapi, tidak apa jika kau tidak mau, aku sangat mengerti bagaimana rasa sakitmu"
Jaemin memeluk erat tubuh di bawahnya. Airmatanya tanpa sadar turun dan isakan tangisnya perlahan mulai terdengar di dalam dekapan sang dokter.
Setiap malam, Jaemin masih terbayang atas hidup yang sudah ia alami dengan sang kakak. Mulai dari sang kakak yang selalu membelanya, memberikannya kasih sayang seperti yang dia harapkan, hingga hari dimana Jeno mulai berubah hingga terakhir saat ia duduk di kursi ambulance depan rumahnya.
Masih terbayang bagaimana Jeno yang mendinginkan nasinya hingga Jeno yang memaksanya berciuman. Semua masih terbayang di dalam benaknya dan itu belum bisa hilang meskipun sudah 5 tahun lamanya.
Tanpa sadar, badan Jaemin kembali bergetar dan dirasakan oleh Jaehyun. Ketakutan itu kembali muncul, takut jika sewaktu waktu Jeno kembali dan membawanya pergi. Takut jika sewaktu waktu ini hanyalah mimpi, bukan kenyataan yang sesungguhnya. Jaemin takut jika ia terbangun makan ini semua adalah mimpi belaka.
"Nana, ini Dokter Jung, tenang, kau aman disini"
Perlahan Jaemin mencium aroma Jaehyun yang masuk ke dalam indera penciumannya dan dirinya kemudian terlelap dalam tidurnya.
Semenjak Jaemin menjadi tanggungjawab sang dokter. Jaehyun pun terpaksa meninggalkan profesi dokternya sebagai tujuan utamanya, untuk mengurus semua perusahaan atas nama Jaemin hingga pria itu dinilai layak untuk mengurus semua perusahaan besar yang dibangun oleh Tuan Na dan menjadi dokter ketika berada di waktu senggang. Jaehyun bahkan tidak menyadari bahwa Tuan Na memiliki perusahaan yang tergolong sudah maju dan sudah stabil serta berada di beberapa lokasi.
Hanya dalam waktu 1 tahun, Jaehyun bisa mempelajari semua yang diperlukan untuk menjalankan perusahaan. Awalnya banyak yang mempertanyakan kemana Direktur Lee yang merupakan pengganti Tuan Na, tapi Jaehyun memilih diam dan tidak menjawab pertanyaan beberapa orang mengenai menghilangnya Direktur Lee tanpa ada pemberitahuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Brother (Nomin) 🔞 (END)
FanficJeno adalah kakak kesayangan milik Na Jaemin. Dan Jaemin adalah obsesi besar si kakak, Lee Jeno. warn! bxb Kasar banget 🔞 Kalau gak kuat, jangan baca