18

18.3K 1.2K 190
                                    

Setiap hari, harapan dari Jaemin adalah kebahagiaan dalam hidupnya. Termasuk bagaimana kakaknya Jeno, yang berubah menjadi sosok yang sangat dirinya sayangi seperti dulu. Meskipun itu semua terkadang mimpi, namun sepanjang 1 minggu ini, Jeno sama sekali tidak melakukan apapun kepadanya. Semua benar-benar seperti semula. 

"Nana", 

Jaemin langsung berdiri ketika melihat sosok dokter muda Jung, atau bisa dipanggil Jaehyun hyung oleh Jaemin, datang dengan pakaian kaos putih dan celana jeansnya. Benar-benar tidak menunjukkan bahwa Jaehyun sendiri sudah tidak bisa dibilang sebagai anak remaja lagi. Mungkin orang-orang pun tidak tahu, bahwa Jaehyun terhitung sebagai dokter THT yang lumayan galak dengan pasiennya. 

"Maaf hyung terlambat, apakah adik hyung ini menunggu lama?", Jaemin menggeleng dengan diikuti senyumannya. 

"Mau hyung bawakan tas sekolahnya?", Jaemin menggeleng lagi dan hanya menautkan jemari keduanya. Meminta Jaehyun untuk menggenggamnya selama mereka pergi bersama. Jaehyun yang gemas hanya mengusak rambut Jaemin gemas, dan kemudian mengajaknya berjalan-jalan di Mall yang menjadi tempat tujuan mereka. 

Sebenarnya ide untuk berjalan-jalan ini adalah ide dari Jaehyun sendiri karena perasaan rindu dan juga khawatir. Sebab, terakhir mereka bertemu, Jaemin terlihat memar di beberapa sudut wajahnya dan juga pipi yang menirus. 

Namun saat ini, Jaehyun bisa melihat bagaimana wajah manis sang adik dan juga kedua pipinya yang sudah berisi, membuat perasaan leganya menjadi terkabul. Bahkan binar mata Jaemin sudah kembali seperti sedia kala. Binar mata yang sama saat Jaemin bisa menggerakkan bahasa isyarat dengan lengkap dan benar saat pertama kalinya. 

"Nana mau beli sesuatu?"

"Tidak, mau dengan hyung saja", Jaehyun yang terlampau gemas akhirnya memeluk erat tubuh Jaemin. Jaemin pun bisa merasakan kehangatan dan perasaan kasih sayang tulus pada darah Jaehyun yang bisa teralirkan padanya. 

"Mau sweater couple dengan hyung?"

Jaemin menganggukkan kepalanya semangat. Mereka berdua pun lalu masuk ke sebuah toko baju dan memilih 2 ukuran sweater yang cukup berbeda ukuran. Mengingat tubuh mereka pun berbeda ukuran, sehingga tidak memungkinkan bahwa mereka memiliki ukuran yang berbeda. 

Jaemin yang mencoba sweaternya, kemudian keluar dan menunjukkannya pada Jaehyun. Si dokter menganggukkan kepalanya pertanda setuju, dan kemudian Jaemin masuk lagi ke dalam ruang ganti. 

"Apakah dia kekasih Anda? manis sekali"

Jaehyun hanya terkekeh mendengarnya. Sudah terlalu sering dirinya mendengar pujian 'cantik' untuk Jaemin. 

"Apakah kita cocok?"

"Cocok tuan", Jaehyun kembali terkekeh. Katakan bahwa Jaehyun tidak normal karena tidak sengaja menyukai pasiennya yang tidak sempurna menurut di masyarakat orang awam. Katakanlah bagaimana mata berbinar itu berhasil menyorot hatinya untuk melindungi Jaemin. 

"Dia pasien yang kuanggap sebagai adikku, selain itu juga, dia pria", 

"A-ah maaf, Tuan", suara berat Jaehyun terdengar diiringi dengan kekehannya. Tidak ada perasaan tersinggung, hanya saja, memang dirinya sangat menyayangi Jaemin entah masih berada di ambang sebagai adik atau hal lebih. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Step Brother (Nomin) 🔞 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang