DOR!
Pistol Jeno terpelanting ke samping ketika sebuah peluru tertembak tepat ke arah pistolnya. Disana, Mark Lee berdiri dengan pistol yang sudah ia acungkan ke arah Jeno.
"Hentikan, Jeno!"
Jeno yang merasa namanya terpanggil, langsung berbalik dan menemui seseorang yang dipercayainya, kini menodongkan senjata ke arahnya. Tepat di hadapannya.
"APA YANG KAU LAKUKAN?!"
"aku adalah lawanmu", mulut pistolnya tetap terarah ke arah Jeno yang memandangnya dengan ekspresi marah, hingga kemudian tukikan alis itu berubag dan senyumannya muncul. Senyuman menyeramkan yang sering dia lihat.
Kesempatan itu, digunakannyalah untuk Jaemin membantu Jaehyun berjalan keluar dari rumahnya. Jaemin memapah tubuh besar sang dokter untuk segera menjauh. Bahkan sebelum Jeno menyadari bahwa keduanya sudah tidak pada posisi semula.
"Apakah kau masih marah kepadaku karena aku menyentuh kekasihmu, Lee Haechan?"
Jaemin yang masih ada di ambang pintu, langsung menghentikan larinya, begitu pula Jaehyun yang kini melirik ke arah Jaemin. Jaehyun yang merasa waktunya tidak tepat, akhirnya berjalan sendiri dengan menarik tangan Jaemin untuk ikut dengannya, sembari jalannya yang menjadi pincang.
Mark kekasih Haechan?
Mark membunuh Haechan?
"Jaemin, ayo!", tangannya ditarik oleh Jaehyun dan mereka kembali lari menjauh dari rumah tersebut.
Tangan Mark bergetar seiring dengan pistol yang masih ada di genggamannya. Amarah itu kembali lagi, pandangan saat dirinya menatap mata Haechan yang memandangnya nanar, saat terakhir dirinya mendengar suara kekasihnya menyebut namanya penuh dengan cinta, semua itu terbayang kembali dalam pikirannya.
"Kau mengkhianatiku hanya untuk cinta bodohmu yang sudah mati? Kau bercanda, Mark?"
"Kau lebih memilih Haechan kekasihmu yang baru kau temui 1 tahun, daripada denganku yang sudah bersama sejak kecil? Kau serius Mark Lee?", tangan Mark bergetar kecil.
Dia sudah bersama dengan Jeno semenjak keduanya masih kecil. Mark sebagai anak dari tangan kanan ayah Jeno dan Jeno yang kala itu sudah lulus SMA. Mark ingat bagaimana Jeno yang sering membawakannya makanan dan juga mainan serta dirinya yang menggendong Jeno sehabis latihan bersama ayahnya.
Namun, ingatan akan rasa sakit Haechan dan sesuatu dari diri Haechan, telah menutupi seluruhnya. Tidak ada lagi Jeno, adik kecil yang selalu manja kepadanya, karena sekarang yang ada ialah Jeno yang tertutupi obsesi atas Jaemin dan rela melakukan apapun untuk merah apa yang ia mau.
"Kau sudah berjanji tidak akan menyentuhnya", Jeno tertawa mendengar jawaban Mark.
"Aku tidak akan menyentuhnya, jika Jaemin tidak menjadikan nomer ponsel Haechan sebagai nomer darurat"
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Brother (Nomin) 🔞 (END)
FanficJeno adalah kakak kesayangan milik Na Jaemin. Dan Jaemin adalah obsesi besar si kakak, Lee Jeno. warn! bxb Kasar banget 🔞 Kalau gak kuat, jangan baca