KESEMPATAN

2K 153 2
                                    

Maap kenn telat updet😆

###

NAINA POV

"Halo"

"Hai naina"

"Maaf tapi ini siapa?"

Tanya naina dengan heran pasalnya dia sendiri tidak kenal dengan nomer ini.

"Aku..........hanif"







Deg

Bagaikan disambar petir,naina berusaha tetap bertahan berdiri.

"Naina kamu masih disana?" Tanya hanif pelan.

"Sepertinya kamu salah sambung bye"
Tak ingin berbicara lama dengan hanif.naina segera menutup sebelah pihak.

"Naina please jangan ditutup!!!" Ucap hanif cepat.

"Maaf tap"

"Please naina dengerin aku" mohon hanif dengan suara paraunya.

"Ap apa??"

"Iam sorry"

cih bosan sudah naina mendengar kata maaf hari ini.setelah rakry sekarang hanif.sebenarnya apa yang terjadi naina juga bingung

"Aku udah maafin kamu bye"

"Naina please..aku mohon"
teriak hanif membuat hati naina tidak nyaman.naina hanya diam menunggu hanif menyelesaikan kata katanya.

"Aku menyesal....ak aku menyesal naina...aku putus asa...aku mencari kamu selama ini aku ingin kita baikan.aku minta maaf"

"Hanif ak"

"Please kumohon jangan benci aku..."
Ucap hanif serasa hidupnya sudah tidak ada gunanya lagi.

"Hanif aku sudah melupakan semuanya..."
Ucap naina berusaha menahan air matanya.dadanya begitu sempit sampai sulit mengatakan bahwa dirinya pun menginginkan kedamaian.

Baru kemarin gue happy happy, baru kemarin gue udah bisa mulai nerima keadaan ... tapi sekarang ?
Selalu ada aja yang bikin gue down, ada aja hal yang bikin gue sedih dan netesin air mata.
God, you know ? I'm so tired.
When the end off all this problem ? Why always me ? Serasa pengen pergi dari dunia ini.
Gue juga mau hidup bahagia seperti mereka.
Kapan gilliran gue yang bahagia ?
Seakan" kebahagiaan gak pernah berpihak ke gue.
Capekk !!! Gue udah gak mau lagi di pusingin sama masalah" yang gak ada ujung nya, gue mau bebas dari masalah ini.
I know everyone have problem, tapi ahhh sudahlah :')  batin naina.

"Naina please aku..." Belum selesai hanif berbicara naina sudah menutup telfonnya

"Kumohon hanif biarkan aku bahagia." Ucap naina pelan sambil menatap nanar ke arah handphonenya.

Sudah cukup.naina tidak bisa menahan bendungan air matanya lagi.hatinya begitu sakit.tapi disisi lain naina juga senang.entah apa yang dirasakan naina kali ini,benar benar membuatnya bimbang juga khawatir.

...
Setelah kejadian tadi naina berusaha berfikir dengan keras.bagaimana hanif bisa mendapatkan nomernya.naina juga tidak pernah menaruh nomer di sosmednya.karena dia pikir itu malah menjadi bahaya.terlalu terbuka disosmed bukanlah pemikiran yang bagus.

"Dek..." Panggil arka yang bersender dipintu pada naina yang sekarang sedang tiduran dikasurnya sambil membaca buku.

"Hmm" jawab singkat naina yang masih tidak ingin mengalihkan pandangan dari bukunya.

"Maaf bukan maksud abang tadi bentak kamu.." ucap arka berjalan mnghampiri dengan naina dikasur.

"Iya naina ngerti kok.bang arka pasti mau yang terbaik untuk naina"
ucap naina lalu memeluk arka erat.

"Hmm yaudah tapi kamu kenapa nangis?"

Tanya arka pasalnya arka tak sengaja melihat mata bengkak naina.

"Bang naina mau tanya"
tanya naina tanpa memperdulikan pertanyaan arka.

"Apa?"

"Emm seandainya naina gak sengaja baikan sama hanif apa yang bang arka bakal lakuin" tanya naina pelan.

"Kenapa kamu tanya gitu?" Tanya arka dengan heran.

"Kan naina cuman"
belum selesai naina berbicara arka sudah memotongnya.

"Kamu ketemu hanif??" Tebak arka.

"Bang naina cuma"  naina berusaha menjelaskan akan tetapi lagi lagi arka memotongnya.

"Jawab naina!!" Ucap arka memojokkan naina.

"Hanif minta maaf bang..." Jawab naina pelan takut arka marah.






Hening

"Bang?" Panggil naina Serasa tidak ada jawaban dari arka.

"Yaudah maafin" jawab arka singkat.

"Hah??" Sontak naina langsung melongo mendengar jawaban arka.

"Apa??" Tanya arka melihat ekspresi naina yang menurutnya sangat lebay.

"Jadi maksud abang naina gak papa gitu maafin hanif?" Tanya naina memastikan.

"Hmm abang udah maafin dia.jadi kamu juga harus maafin hanif" jawab arka sederhana.

"Tapi dulu?" Mendengar ucapan arka,naina mengingat masa lalu dimana arka seperti orang gila yang sangat membenci hanif.

"Ya abang emang gak mau maafin dia tapi setelah abang tahu sebuah fakta abang jadi belajar buat memaafkannya." Ucap arka sambil merebahkan badan dikasur naina dan menatap kosong langit langit kamar naina.

"Fakta apa??" Tanya naina sambil ikut merebahkan diri disamping arka

***

Jangan lupa komen kasih vote juga yaaa biar tambah semangat updet🙇🙇

SEÑORITA (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang