BE HONEST THREE

1.1K 72 4
                                    


"Dokter rakry anda kedatangan tamu" Ucap perawat saat simpangan dengan rakry.

"Tamu siapa sus? " Tanya rakry sambil mengisir rambut nya kebelakang, tanpa sadar membuat suster itu melongo seketika.

"Eh itu dok, aduh siapa ya saya lupa nama mbak nya" Ucap suster itu sambil tersenyum kaku.

"Hm tamu nya dimana sekarang? " Tanya rakry sambil melihat kekanan kiri.

"Itu mbak nya nunggu didepan"

"Okey makasih ya sus" Ucap rakry sambil tersenyum lalu menepuk pundak suster itu sebelum pergi.

"Ngipi apa gue ya Allah" Celetuk suster itu sambil tersenyum girang.

.
.
.

Rakry pun ke depan halaman rumah sakit untuk memastikan  siapa tamu yang di maksud suster tadi.

Melihat tidak ada tanda tanda kehadiran seseorang membuat rakry menghembuskan nafas berat.

"Masa iya dia bohong" Ucap rakry pelan.

"Rakry" Panggil seseorang yang rakry tebak itu perempuan. Mendengar namanya dipanggil rakry pun menoleh ke belakang.

"Karin?? "

Rakry mengerutkan dahinya heran, pasal nya sejak pernikahannya dengan naina rakry mulai jarang bertemu karin, bukan jarang lagi. Tidak pernah lebih tepatnya.

"Hai,kaget ya ketemu aku" Ucap karin sambil menyelipkan rambutnya kebelakang telinga.

"What you want? " Ucap rakry dengan memandang karin tajam.

Dipandang seperti itu bukannya membuat karin takut malah  tertawa pelan.

"Kamu tahu apa yang aku inginkan rakry" Ucap karin mendekati rakry.

Raut wajah rakry memerah menandakan ia marah sekarang, melihat itu karin kemudian tertawa keras sampai sampai ia memegangi perutnya.

She's crazy batin rakry.

"Hahaha lucu banget tau gak muka kamu" Ucap karin sambil tertawa.

"Gila ya lo" Ucap rakry dengan muka datar

"Hahahaha rakry please I just kidding" Ujar karin lalu memegang bahu rakry sambil tertawa.

"Don't touch me" Ucap rakry lalu menyingkirkan tangan karin.

"Ya ampun segitunya ya kamu benci sama aku"

"Yes I am"

"Well jangan gitu dong... Aku kan cuma bercanda tadi"

"To the point please"

"Okay okey aku cuma mau kasih ini" Ucap karin lalu memberikan sebuah kotak kecil.

"What is this" Ucap rakry sambil menatap kotak yang ada ditangannya.

"You can open now" Jawab karin sambil mengibaskan rambutnya.

"Okey thanks" Rakry tak membuka kotak itu karna memang ia sudah muak dan ingin segera meninggalkan karin.

Karin memandang punggung rakry sambil tersenyum tipis.entah apa arti senyum itu.yang jelas karin sangat bahagia sekarang.

"Welcome to my games" Ucap karin lalu memakai kaca mata hitamnya.

.
.
.

Naina pov

23 oktober 2020 hari dimana universitas Indonesia merayakan kelulusan alias WISUDA.

Seneng? So pasti.

Akhirnya aku bisa menghabiskan waktuku bersama rakry. Berdua loh ya.

Menjelang hari H aku langsung gercep nyari baju kebaya yang cocok buat aku.

"Baju nya ih kecil semua" Ucap naina sambil mengerucutkan bibirnya.

Satu jam sudah naina mencari baju kebaya yang cocok untuknya tapi apalah daya, inilah salah satu problem orang gendut seperti naina.paling susah kalo nyari baju. Kalo pun ada pasti modelnya udah kek jaman dulu.

"Apaan coba kecil banget ini. Kurang kain apa gimana sih mbak nya" Gerutunya sekali lagi sambil menatap layar Handpond nya.

Cup


Tiba-tiba tanpa naina sadari rakry memeluk kepala naina dan mencium pipinya dari belakang.
Sontak saja membuat naina terkejut dan menoleh ke belakang.

"Ngagetin ish" Ucap naina sambil meronta ronta dalam pelukan rakry.

"Kamu tuh kenapa sih? " Ucap rakry sambil memegang kedua pipi naina.

"Aku kenapa? " Tanya naina balik dengan suara yang tidak jelas sebab pipinya dihimpit oleh tangan rakry.

"Kamu tuh nyuekin aku, kalo gak ada aku aja dicariin katanya kangen, sekarang giliran ada aku malah main hp" Jelas rakry sambil meletakkan tanggannya disaku celananya.

"Mana ada nai nyuekin kamu? " Tanya naina akan tetapi rakry tak memperdulikannya malah meninggalkan naina dan pergi berjalan menuju dapur.

Naina yang sempat heran dengan sikap rakry hanya bisa menghembuskn nafas beratnya.

Memandang punggung rakry naina pun mengikutinya dari belakang.

"Kamu marah? " Ucap naina sambil bersender dipintu kulkas sedangkan rakry yang nampak nya mengambil apel dimeja Dan memakannya.

Rakry pun Menjawab dengan mengangkat kedua bahunya acuh dan kembali mengunyah apelnya.

Melihat sikap rakry membuat naina gemas, naina pun menghampiri rakry dan langsung memeluknya, rakry yang tidak siap sontak saja terdorong kebelakang.

"Jangan marah tadi tuh nai nyari kebaya buat wisuda besok, tapi gak ada yang jual buat ukurannya nai. " Jelas naina pelan.

Mendengar ucapan naina rakry pun tersenyum dan membalas pelulan naina sambil mencium puncak kepala naina.

"Aku udah beliin kamu kebaya sayang"

Mendengar ucapan rakry naina pun terlejut dan melepaslan pelukannya.

"Masa iya? Kapan kamu belinya? "

"Udah ayok aku tunjukin kebayanya" Ucap rakry lalu menarik tangan naina.

"Eh bentar bentar"

Tiba-tiba rakry berhenti membuat naina ikut berhenti dan menatap heran.

"Ada syarat nya" Ucap rakry pelan sambil melirik naina.

"Apa? "

Rakry pun mencondongkan badannya dan membisikkan kata kata yang membuat pipi naina merona seketika.

Rakry yang melihat itu pun tak bisa menahan senyumnya lagi.

"Let's make a baby"

____________

Typo pasti banyak ya...
Maap ya aku lagi gak ada mood hari ini 😢

SEÑORITA (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang