LIFE 07

361 38 19
                                    

●○●

(Rumah)
At 10.00 PM.

"A-aku..."

"Apa yang ingin kau katakan?"

"Aku... sudah tidak sabar..."

"Heh? Tidak sabar apa?"

"Melihat kekuatan semua elemen itu!"

"Hah!!? C-cuma itu yang ingin kamu katakan?"

"I-iya..."

"Yasudah aku mau tidur dulu..."
Ujarku sambil menutup dengan selimut.

"Hah? Jahat! Aku sampai tidak bisa tidur karena kepikiran itu terus tahu..."

"Ya tidak usah dipikirinlah..."

"Tidak bisa..."

"Besok pagi saja aku ngantuk."

"Hmm... masih lama itu mah..."

"Ya kamu sendiri yang bilang besok."

"Ya tapi... pokoknya aku mau lihat sekarang!" Sahutnya sambil menarik selimutku.

"Oii... oii... jangan ditarik selimutnya."

"Yaudah ayo bangun..."

"Ahh... tidak mau..."

"Dasar... ayo pokoknya harus bangun!"

"Jangan sekaranglah oii..."

"Kalau tidak mau aku akan tunggu disini sampai pagi..."

"Heh??"

Dasar... ada apa lagi dengan dia ini...
Huftt...

(Halaman Belakang Rumah)
At 10.20 PM.

Yak, pada akhirnya aku kalah dalam debat tersebut dan dimenangkan oleh gadis yang penuh keingin tahuan ini.

"Hoam... mataku seperti panda mungkin ya." Ujarku sambil menguap.

"Makanya ayo cepat tunjukkan elemenmu itu, nanti tidur lagi..."

Ehh... kenapa dia malah yang ngatur ya?

"Iya-iya... perhatikan baik-baik..."

"He'em..."
Ujarnya dengan mata bergemilang.

K-kenapa tatapannya serius banget ini orang ya???

"Baiklah, pertama elemen api, Fire..."

Seketika aku mengatakan satu kata itu, kobaran api yang sangat besar dan membuatku terkejut sendiri.

"Woah!!! Hebat!"
Sahutnya dengan takjub.

Ehh... kenapa dia malah gembira gitu, padahal aku sendiri saja ketakutan karena besar sekali kekuatannya yang keluar.

"Ayo... ayo! Mana lagi..."

"Dasar kau ini, kedua elemen air, Water Prison!"

"Hebat... kamu bisa menggunakan skill elemen air level menengah ya."

"Level menengah? Aku bisa menggunakan sampai level yang tertinggi loh."

"Heh? Bohong!"

"Ha!? Dasar, aku tidak mau menunjukkannya karena bisa-bisa kota ini terendam."

"Huu... benarkah??"
Ujarnya dengan wajah yang sangat dekat.

Heh!?
A-apa-apaan dia ini...

"W-wajahmu itu terlalu dekat tahu."
Ujarku sambil menjauhkan diri.

Gamers: New WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang